Buku pantun perdana |
“Begitu banyak kisah yang telah kita lalui, namun ketika mau menuliskannya, kita bingung dari mana harus memulainya.” Ungkapan ini lahir ketika pertama kali saya menulis di blog.
Sebagai guru dengan latar belakang Sarjana Bahasa Indonesia, tentu tidak asing lagi dengan buku jenis fiksi dan nonfiksi.
Menurut KBBI, fiksi adalah:
1. Karya sastra cerita rekaan(puisi, novel, roman, pantun, dan sebagainya)
2. Rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan.
3. Pernyataan yang berdasarkan khayalan atau pikiran.
Selain fiksi, ada juga nonfiksi yaitu karya sastra yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan.
Dari kedua jenis ini, saya telah menerbitkan 5 buku fiksi dengan judul Semai Sukma Ksatria, Mak!!! Sajak terindah untuk ibu, Patidusa Pujangga Wiyata, Rinai Rindu Sang Guru, dan Pantun Rona Ramadan.
Ada 2 naskah lagi yang akan terbit yaitu antologi puisi Kemerdekaan dan antologi pantun dengan judul Merdeka Berpantun Cintai Budaya Negeri.
Untuk antologi pantun, ada beberapa hal yang ingin saya bagikan. Ilmu ini saya dapatkan dari Mas Miftahul Hadi, S.Pd. seorang alumni gelombang 17 yang saya tarik ke dalam grup pantun Bersuka Ria. Grup pantun ini saya buat pada tanggal 27 Maret 2021. Silakan bergabung jika berminat untuk yang mau belajar pantun.
https://chat.whatsapp.com/EDSPqnBPnT8AMVFKZ1u22i
WA Grup Pantun Bersuka Ria |
Panduan membuat pantun :
1. 1 bait terdiri atas 4 baris.
2. 1 baris terdiri atas 8-12 suku kata.
3. Dalam membuat pantun, usahakan bersajak a-b-a-b.
4. Hindari penggunaan sajak a-a-a-a karena akan menjadi syair.
5. Akhir baris ke 1, 2, dan 3 diakhiri tanda koma. Sedangkan baris ke 4 diakhiri tanda titik.
5. Perhatikan konsistensi rima tengah (tun,ya,tun,ya) dan rima akhir(ta,ri,ta,ri)
Contoh :
Kain katun berhias permata,
Jadikan kebaya jahitan sendiri,
Mari berpantun merangkai kata,
Lestari budaya majulah negeri.
Ilmu ini saya dapatkan saat Mas Mif melebarkan sayap mengikuti lomba pantun tingkat Asia. Pesertanya lawan negara Malaysia dan Brunei Darussalam. Meskipun Mas Miftah tidak mendapat juara 1, hanya masuk babak semi finalis, kemampuan membuat pantun Mas Miftah sangat patut diacungi jempol.
Saat saya pertama kali kami menerbitkan buku pantun perdana yang berjudul Rona Ramadan, buku ini tidak sepenuhnya memerhatikan rima tengah dan rima akhir. Hanya ujungnya saja yang bersajak a-b-a-b, atau i-i-i-i.
Dengan memanfaatkan momentum kemerdekaan sebagai generasi penerus literasi, saya menghimpun kembali beberapa karya peserta yang akan telah mendapat apresiasi dari Pak Haji Thamrin Dahlan untuk diterbitkan di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan(YPTD).
Buku antologi Merdeka Berpantun Cintai Budaya Negeri ini mengangkat tema Pantun Kemerdekaan untuk menyemarakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Antologi pantun ini masih di bawah naungan Bu Kanjeng, yang sebagai pegiat literasi yang selalu menyemangati saya dan teman-teman untuk terus berkarya.
Nantinya, para peserta yang ikut berkontribusi, masing-masing peserta akan mendapatkan 2 buah buku antologi dan e-sertifikat. Jadi, sebenarnya, kita membayar biaya cetak bukunya saja dan untuk ongkos kirim sesuai alamat penulis. Biaya lebih ekonomis karena ditanggung bersama dan karya buku kita akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Grup pantun ini berjumlah 59 orang dan saya buat untuk menghimpun para guru khususnya dan pecinta literasi pantun pantun pada umumnya sebagai bukti salah satu perjuangan anak negeri, untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia khususnya karya sastra jenis puisi lama berupa pantun.
Deskripsi Grup Pantun Bersuka Ria |
Semoga Grup Pantun Bersuka Ria ini dapat menggema di udara dan berkibar dengan lahirnya beberapa karya karena tidak akan ada karya kedua sebelum ada yang pertama, dan tidak ada menghasilkan karya pertama selama kita belum mencoba untuk memulainya.
Saya berharap, dengan mengikuti challenge KARENA MENULIS AKU ADA(KMAA) buku solo ke-4 saya akan segera lahir di episode berikutnya.
Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS Mathla’ul Hidayah Cipanas
#KarenaMenulisAkuAda(KMAA)
#Day4KMAAYPTDChallenge