Puasa Itu Untuk Siapa?

PUASA ITU UNTUK SIAPA?

Kewajiban berpuasa itu adalah manifestasi Cinta dan kasih sayang Tuhan pada umat ciptaannya. Semua manfaat puasa itu untuk orang yang melaksanakannya. Puasa adalah sarana yang disiapkan Tuhan untuk meringankan, dan mengampunkan dosa manusia.

Betapa meruginya manusia yang tidak melaksanakannya, karena dalam melaksanakan puasa, bertabur Rahmat dan Nikmat-Nya, yang secara khusus diberikan dalam satu bulan penuh pada setiap tahun. Tuhan lipatgandakan semua pahala ibadah yang dilaksanakan selama bulan ramadan. Nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan.

Dari seluruh manfaat berpuasa Tuhan peruntukkan bagi yang melaksanakannya. Puasa bukanlah ibadah yang bermanfaat bagi Tuhan, meskipun ibadah tersebut diniatkan semata karena Allah. Namun seluruh manfaat puasa itu untuk kepentingan yang melaksanakannya.

Dalam perspektif medis, puasa itu menyehatkan bagi yang melaksanakannya secara sungguh-sungguh. Puasa bisa memperbaiki dan meningkatkan proses metabolisme, dan dengan berpuasa bisa menjaga berat badan.

Puasa itu lebih kepada ibadah yang bersifat ‘ruhi’, bukan sekadar ibadah fisik. Puasa itu bisa meningkatkan nilai-nilai spiritual bagi yang melaksanakannya.

Dengan berpuasa akan semakin meningkatkan rasa syukur, dan semakin mengenal kekuasaan dan keberadaannya. Dengan berpuasa akan semakin meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Semua itu bukanlah omong kosong, itu semua adalah nyata.

Puasa adalah sarana yang disiapkan Allah untuk menghapus dosa. Puasa adalah tindakan pasif seseorang untuk menahan diri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan syahwat.

Puasa ditujukan untuk memurnikan diri. Terkait hal ini, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni” (H.R. Bukhari)

Puasa Ramadan membuat seseorang tidak makan dan minum sejak fajar terbit hingga matahari terbenam selama 29 atau 30 hari. Dalam keadaan lapar, syahwat akan lebih mudah dikendalikan.

Selain itu, puasa dapat menjadi tempat perenungan bagi seorang muslim bahwa lebih banyak orang yang tidak beruntung daripada dirinya, bahwa nafsu-nafsu duniawi tidak menghasilkan apa pun.

Dalam tulisan ini saya tidak menguraikan apa saja manfaat puasa, karena sudah banyak artikel yang menjelaskannya. Secara substansial, puasa itu bertaburan manfaat secara positif bagi yang melaksanakannya.

Tidak ada mudhararatnya sama sekali, itulah makanya diwajibkan bagi umat Islam, sesuai dengan syari’atnya.

Kalau yang banyak mudhararatnya saja dilakukan, kenapa yang bertebaran manfaat justeru tidak dilakukan? Bahkan dengan berpuasa Tuhan memberikan jaminan untuk dihapuskan dosa-dosanya, itu kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan diniatkan semata karena Allah.

Tinggalkan Balasan