25. Gunakanlah Perkataan yang Menarik
Dalam proses berinteraksi dengan orang lain memang banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk juga pemilihan kata atau perkataan.
Aspek ini menjadi penting dalam menjalin sebuah komunikasi, dan menentukan berhasil atau tidaknya komunikasi tersebut.
Menarik tidaknya apa yang ingin Anda komunikasikan dalam berinteraksi, sangat bergantung pada perkataan yang Anda sampaikan. Interaksi bisa terjadi kalau perkataan yang disampaikan menarik untuk disimak.
Banyak orang gagal dalam berinteraksi hanya dikarenakan asyik dengan dirinya sendiri, dia lupa kalau sedang berinteraksi dengan orang lain dan tidak tahu yang dibutuhkan orang lain dalam proses interaksi tersebut.
Apa yang menarik bagi orang lain adalah poin penting dalam sebuah komunikasi, bukan apa yang menarik bagi Anda. Menarik bagi Anda tapi tidak menarik bagi orang lain, maka komunikasi hanya bersifat satu arah.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik, disamping memiliki kemampuan persuasif, juga harus fokus pada apa yang ingin disampaikan, sehingga tidak keluar dari konteks pembicaraan.
Seorang komunikator atau orator tentunya sudah menguasai berbagai aspek dalam berkomunikasi. Termasuk juga sadar terhadap siapa yang menjadi lawan bicara, ini juga sesuatu hal yang penting diperhatikan.
“Menjaga hati sama pentingnya dengan menjaga lisan, karena jika hati seseorang baik, maka akan keluar dari lisannya perkataan yang baik. Lisan mencerminkan kebersihan hati seseorang.”
4 Langkah agar orang tertarik dengan apa yang Anda katakan:
• Fokuslah pada apa yang disampaikan
Anda pastinya punya skala prioritas dalam menyampaikan pokok pikiran Anda dalam berinteraksi dengan orang lain, fokuslah pada hal tersebut terlebih dahulu, abaikan hal lain yang akan mengganggu apa yang disampaikan.
Ingatlah waktu Anda singkat, tentunya harus memanfaatkan waktu yang demikian itu dengan efektif dan apa yang Anda sampaikan harus tepat sasaran. Cara ini akan menarik orang lain untuk mendengarkan.
Selain itu, meskipun hal yang Anda sampaikan sesuatu yang serius tetaplah diselingi dengan candaan yang menarik. Namun, tidak garing dan membosankan.
• Sampaikan hal yang mudah difahami
Komunikasi yang cerdas adalah saat Anda mengetahui apa saja yang diinginkan para audiens dan tidak membuang banyak waktu untuk menyampaikan sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Jangan pernah menggunakan bahasa yang tidak perlu, atau menggunakan bahasa secara berulang, sampaikan informasi dengan sederhana dan menarik perhatian banyak orang.
Kalaupun Anda harus menyisipkan sebuah cerita sebagai ilustrasi dari apa yang Anda sampaikan, sisipkanlah cerita yang menarik dan menginspirasi. Sehingga cerita tersebut akan selalu diingat dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
• Jangan terlalu banyak basa-basi
Jika Anda bisa meringkas kalimat menjadi lebih pendek itu lebih baik dilakukan, daripada Anda mengatakan penjelasan yang rumit dan terlalu panjang.
Cara seperti ini akan memangkas waktu menjadi lebih pendek dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para audiens.
Fokuslah untuk menciptakan sesuatu yang menarik dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menggunakan kalimat yang sederhana.
Salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk membuang kalimat yang tidak perlu adalah mulai bertanya kepada diri sendiri.
Pastikan kalimat tersebut tidak mengalihkan perhatian audiens dari pesan utama yang akan disampaikan dan memastikan pesan dikomunikasikan lebih cepat dan bisa menghibur.
• Perlihatkan sikap percaya diri
Kalau Anda sendiri tidak percaya diri, maka orang lain tidak akan percaya pada diri Anda. Kalau itu yang terjadi, maka apapun yang akan Anda sampaikan tidak akan menarik bagi orang lain.
Ini merupakan pamungkas dari 4 langkah agar orang tertarik dengan apa yang Anda katakan. Bangunlah sikap percaya diri Anda agar tidak saja menarik secara penampilan. Tapi, juga menarik secara perkataan dan apa yang disampaikan menarik bagi orang lain.
Sikap percaya diri terbentuk bukan dari keturunan maupun sejak lahir, akan tetapi sikap percaya diri ini terbentuk oleh sebuah proses sosialisasi yang sudah dijalani selama perjalanan hidupnya.
Nah, dengan kata lain sikap percaya diri terbentuk dari berbagai macam pengalaman yang terjadi ketika seseorang melakukan interaksi sosial baik dilakukan pada lingkungan yang baru maupun lingkungan yang lama.
Interaksi sosial tersebut dapat Anda lakukan mulai dari lingkungan keluarga. Sebab lingkungan keluarga ini pada umumnya adalah lingkungan terdekat yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam sebuah keluarga seorang anak mendapatkan pendidikan yang dapat bermanfaat untuk kehidupannya di masa depan.
Sumber : Koinworks.com
Terimakasih Pak langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam berintraksi dengan orang lain. Dan betul sekali percaya diri akan terbentuk dari perjalanan hidup yang kita lakukan semakin sering kita berinteraksi dengan orang maka di situlah percaya diri akan tumbuh.