1. Mengenal Diri Sendiri
Pada dasarnya proses perjalanan hidup merupakan upaya mencari jati diri, untuk lebih mengenal diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri, maka akan lebih mudah mengenal orang lain. Dengan demikian akan tahu kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Anda tidak akan bisa mengubah ‘pola pikir’ tanpa terlebih dahulu mengenal diri sendiri. Bagaimana mungkin mau mengubah pola pikir, kalau sama diri sendiri pun tidak kenal? Tidak tahu di mana kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Semakin mampu Anda memahami diri sendiri, semakin mampu Anda melihat dan menghargai betapa uniknya diri Anda, dan Anda juga akan makin menghormati dan menghargai diri sendiri.
Temukan prinsip-prinsip hidup, kepribadian, dan bakat Anda. Proses penemuan jati diri ini akan butuh waktu, tetapi Anda akan segera melihat bahwa ini sangatlah bermanfaat.
Orang-orang yang mampu mencapai kesuksesan, hampir rerata adalah orang yang sangat mengenal dirinya sendiri, tahu potensi yang dimilikinya. Sehingga dengan demikian potensi itulah yang digali dan dikembangkannya.
Tuhan ciptakan manusia bukanlah tanpa rencana. Setiap manusia disamping diberikan nyawa, juga sudah disiapkan rezekinya. Namun, rezeki tersebut tidaklah didapat dengan cuma-cuma, harus ada proses ikhtiar untuk mendapatkannya.
Disamping itu, Tuhan juga anugerahi manusia bakat atau talenta. Dalam proses mengenal diri Anda sendiri diperlukan sekali mengetahui 5 hal sebagai berikut:
1. Fahami Bakat dan Potensi yang dimiliki
Bagaimana Anda bisa mengenal diri sendiri jika tidak tahu bakat dan potensi yang dimiliki? Padahal, setiap orang dianugerahi bakat dan potensi yang berbeda antara satu sama lainnya.
Bisa saja punya bakat dan potensi yang sama.
Tapi, pola pikir dalam menggali dan mengolahnya pastinya akan berbeda. Si A bisa saja melihat bakat yang dimilikinya sebagai sebuah potensi untuk mengembangkan kemampuannya.
Sementara, Si B merasa punya bakat. Tapi, tidak tahu bagaimana menjadikan bakat itu sebagai sebuah potensi. Sehingga tidak mampu memanfaatkannya, karena pola pikir yang salah.
Tapi, bakat memang bukanlah segalanya, karena tidak akan menjadi potensi kalau tidak didorong oleh keinginan dan semangat yang kuat.
“Ada satu hal yang bisa mengalahkan bakat, yaitu keinginan dan semangat yang kuat.”
2. Fahami Kelebihan dan kekurangan diri sendiri
Tidak banyak orang yang bisa bersikap bijaksana terhadap dirinya sendiri. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, maka Anda akan bersikap bijaksana pada diri sendiri.
Tahu kelebihan yang dimiliki bukan berarti Anda merasa lebih dari orang lain. Kalau pola pikir seperti itu yang diterapkan, maka Anda akan selalu kalah lebih dari orang lain.
Tujuan mengetahui kelebihan diri sendiri, sama halnya dengan tahu kekurangan diri sendiri. Sehingga dengan begitu akan lebih bersikap hati-hati, akan bertindak secara terukur.
Itulah yang membuat Anda bisa bersikap bijak terhadap diri sendiri, mampu memanfaatkan kelebihan tersebut untuk menutupi kekurangan. Dan tidak menjadikan kekurangan sebagai sebuah hambatan untuk mencapai kesuksesan.
Dengan tahu kelebihan dan kelemahan diri sendiri, tujuannya agar Anda lebih bersemangat dan bisa memotivasi diri untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik. Sehingga, Anda akan lebih mudah untuk mencapai tujuan hidup.
3. Bersikap jujur pada diri sendiri
Ini sesuatu yang tidak kalah penting dari yang sebelumnya. Jujur pada diri sendiri manifestasi dari membangun kepribadian yang jujur. Sikap jujur adalah modal hidup yang terpenting dari segalanya.
Tidak ada artinya punya bakat dan kelebihan tanpa memiliki sikap jujur, karena kejujuran adalah modal utama untuk memperoleh kepercayaan orang lain.
Bagaimana Anda bisa jujur pada orang lain? Sementara terhadap diri sendiri saja tidak bersikap jujur? Padahal, dalam menjalani proses kehidupan, memperoleh kepercayaan orang lain itu adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan.
Orang-orang yang mujur hampir rerata karena memiliki sikap yang jujur. Jujurlah sejak dalam pikiran sebelum Anda terbujur.
Kejujuran menjadi satu di antara sifat terpuji. Semua agama mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa memiliki sifat jujur.
Dunia akan menjadi lebih indah dan damai, andai lebih banyak orang-orang yang bersifat jujur di muka bumi ini. Hal itu bisa dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga.
“Menjadi jujur mungkin tidak membuat Anda memiliki banyak teman, tetapi itu akan selalu membuat Anda menjadi teman yang tepat.” – John Lennon
4. Tahu apa yang disukai dan tidak disukai
Kenapa Anda harus tahu apa yang disukai dan tidak disukai? Karena dengan begitu, saat Anda mengerjakan atau melakukan sesuatu akan lebih selektif dalam memilih untuk mengerjakannya.
Sesuatu yang dikerjakan atas dasar rasa suka, akan mengurangi beban yang dirasakan. Anda akan menikmati apa yang Anda kerjakan. Dengan demikian sesuatu yang dilakukan jauh lebih efektif dalam segala hal, baik secara waktu maupun tenaga.
Tahu apa yang tidak disukai juga sangat penting. Anda akan menghindari untuk melakukan apa yang tidak disukai. Sehingga, dengan begitu tidak melakukan hal yang sia-sia.
Pola pikir ini harus ditanamkan dan menjadi sikap dan prinsif yang harus dipatuhi sendiri. Boleh saja melakukan hal yang tidak disukai, atas dasar ingin mencari tahu. Tapi, ketika dilakukan tidak memberikan manfaat apa-apa, maka segera tinggalkan.
Setiap waktu yang terpakai untuk melakukan sesuatu, haruslah mendatang manfaat. Kalaupun tidak memberikan manfaat secara materi, setidaknya memberikan manfaat secara pengetahuan.
5. Tentukan nilai terpenting yang dimiliki
Sikap dan perbuatan Anda akan memberikan ‘Value’ atau nilai pada diri Anda. Dan itu berdasarkan penilaian orang lain, bukanlah atas dasar penilaian Anda sendiri.
Nilai itu bisa bersifat moral, spiritual, juga nilai sosial. Anda bisa tentukan nilai terpenting yang dimiliki, sesuai dengan kapasitas Anda.
Kalau Anda berjiwa sosial, maka nilai terpenting yang Anda miliki adalah kemampuan tindakan sosial yang Anda lakukan, yang memberikan manfaat bagi banyak orang. Sehingga orang-orang yang merasakan manfaat keberadaan Anda akan menyematkan nilai tersebut pada Anda.
Tapi, jika spiritualitas Anda yang lebih menonjol, dan itu juga memberikan manfaat bagi orang disekitar Anda, maka itulah nilai penting yang Anda miliki. Pergunakanlah itu menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Inilah buah dari proses mengenal diri sendiri. Dengan demikian Anda mampu mengeksplorasi semua potensi dan kelebihan yang Anda miliki. Semua tergantung pola pikir Anda, bagus pola pikir Anda, maka akan baik pula hasil yang akan Anda terima.
. “Semakin kamu mampu memahami diri, semakin mampu pula kamu melihat dan sadar tentang apa yang ada dalam dirimu. Kamu pun menjadi bisa menghargai dan menghormati diri sendiri.”
Terima kasih banyak untuk artikelnya Pak Aji. Salam literasi
Terima kasih juga apresiasinya mbak Ari..