Manusia dan Kecerdasan Estetik

Filosofi, Terbaru0 Dilihat

Bisakah seseorang yang tidak berkecimpung di dunia Kesenian memiliki Kecerdasan Estetik.? Jawabannya bisa. Karena Kecerdasan Estetik itu derajatnya sama dengan kecerdasan Intlektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual. Kecerdasan Estetik juga harus diasah kepekaannya, karena dia bukan lahir begitu saja dalam diri seseorang.

Di luar Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intlektual dan Kecerdasan Spiritual, ternyata manusia juga memiliki Kecerdasan Estetik. Tidaklah komplit jika seorang manusia tidak memiliki Kecerdasan Estetik, karena ada binatang tertentu yang memiliki Kecerdasan Estetik, makanya manusia sebagai mahluk yang diciptakan Tuhan lebih sempurna dibanding mahluk ciptaan-Nya yang lain, maka manusia dibekali Juga kecerdasan estetika.

Kecerdasan estetika ini harus terus diasah kepekaannya, itulah yang membedakan antara satu manusia dengan manusia yang lainnya.

Ada yang memiliki Kecerdasan Estetik yang luar biasa, ada juga yang tidak. Semua tergantung kepekaan dan pengalamannya tentang Keindahan, juga kesadarannya terhadap pentingnya keindahan.

Ada yang begitu sentsitif terhadap keindahan (estetika), ada yang tidak peduli sama sekali tentang keindahan. Semua tergantung kebutuhan masing-masing. Manusia merasa lebih komplit hidupnya karena dia Juga memiliki rasa terhadap keindahan (sense of art).

Seseorang yang memiliki Kecerdasan Estetik Akan sangat terganggu oleh sesuatu yang dirasakannya tidak indah, dan tergugah kepekaan estetiknya ketika melihat sesuatu yang begitu Indah. Dan biasanya dia sadar bahwa Hanya Allah sebagai pemilik keindahan sesungguhnya.

Betapa sempurna ciptaan-Nya, dan betapa Indahnya Ciptaan Allah. Seindah apa pun ciptaan manusia tidak akan melebihi Ciptaan Allah. Dengan Kecerdasan estetiklah kita bisa mengagumi semua itu, tanpa memiliki Kecerdasan Estetik kita tidak akan bisa merasakan/mengagumi sesuatu keindahan yang universal tersebut.

Sesuatu yang tidak Indah itu akan sangat mengganggu pandangan. Biasa respon spontanitas akan terucap dari lisan kita. Sekali lagi saya katakan, kepekaan tentang Indah dan tidaknya sesuatu yang menganggu pandangan, itu cuma bisa dirasakan oleh orang-orang yang memiliki sense of art, orang yang memiliki pengalaman tentang keindahan. Bagi orang-orang yang tidak memiliki itu, jelas dia tidak akan peduli dengan Indah atau tidaknya sesuatu yang dilihatnya.

Memiliki Kecerdasan Intlektual saja tanpa memiliki Kecerdasan Emosional, dan spiritual, tentulah akan membuat seseorang menjadi Angkuh, dan sombong dengan Ilmunya.

Memiliki Kecerdasan Emosional juga di imbangi oleh Kecerdasan Spiritual, dan kecerdasan Estetik, akan membuat seseorang menjadi lebih komplit, apa lagi jika ditambah dengan kecerdasan Intlektual yang mumpuni.

Banyak orang yang lebih mengutamakan Kecerdasan Intlektual, lupa mengasah Kecerdasan yang lainnya, sehingga orang yang seperti ini cenderung hidup di Menara Gading.

Memang tidak semua orang mempunyai sense of art namun semua orang perlu mempunyai kepekaan terhadap keindahan, yang punya kepekaan saja kalau tidak terus diasah, tidak akan bisa dengan mudah merasakan sesuatu yang Indah di lihat, di rasakan dan di dengar.

Kepekaan terhadap keindahan itu bisa dibangun dan dilatih dari kebiasaan. Banyak orang yang tidak berkecimpung didunia Seni tapi lebih memiliki kepekaan terhadap keindahan, itu karena dia memiliki Kecerdasan Estetik.

Tinggalkan Balasan

2 komentar

    1. Terima kasih Bung Katedra.. pada dasarnya setiap orang punya sense of art, yang membedakan hanya kepekaannya, itulah yg biasa di sebut “taste”. Dasarnya cuma soal pengalaman tentang keindahan..ada yang peduli, dan ada yang tidak sih..