Kehidupan Milenial Telah Dikuasai oleh Gadget

Terbaru31 Dilihat

Assalamualaikum wr. wb. Halo semua, kembali lagi dengan saya Amanda Sukma Dewanthi pada malam ini. So, gimana kabar kalian? Semoga sehat-sehat terus ya. Jadi, di dalam artikel saya kali ini, saya akan membahas tentang pengaruh besar gadget pada kehidupan generasi milenial. Untuk lebih jelasnya, akan saya jabarkan berikut ini dalam artikel saya, selamat membaca!

Definisi Gadget

Gawai (bahasa inggris: gadget) adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya.

Perbedaan gawai dengan teknologi yang lainnya adalah unsur kebaruan berukuran lebih kecil. Sebagai contoh:

  • Komputer merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gawainya yaitu laptop/notebook/netbook.
  • Telepon rumah merupakan alat elektronik yang memiliki pembaruan berbentuk gawainya telepon seluler. (Sumber: Wikipedia).

Gadget merupakan alat komunikasi yang pada masa sekarang sangatlah viral di generasi milenial. Siapa sih yang tidak mengenal gadget? Bahkan anak-anak seusia paud yang seharusnya masih belajar mengenai alfabet pun sekarang sudah sangat mengenal gadget dan tidak bisa terlepas dari gadget. Padahal gadget sangat berpengaruh pada kehidupan psikis maupun sosial pada anak milenial. Namun, anak-anak justru semakin tidak dapat dikendalikan dalam penggunaan gadget. Gadget tuh banyak sekali bentuknya, dari mulai handphone, tablet, dan tab yang bentuk dan fungsinya semakin lama semakin canggih.

Tidak bisa kita pungkiri bukan hanya anak-anak milenial saja yang tercandu oleh gadget. Namun, orang dewasa bahkan orang tua sekalipun sekarang sudah tercandu oleh gadget, yang mengakibatkan si anak bertumbuh kembang juga menjadi anak yang tidak lepas lepas dari gadget. Mengapa hal demikian dapat terjadi? Hal ini terjadi akibat dari pengaruh lingkungannya. Anak bila bertumbuh kembang dalam lingkungan yang rohaninya kuat maka ia akan tumbuh menjadi anak yang penyayang dan cinta kepada Tuhannya. Namun, bila anak tumbuh di lingkungan yang penuh dengan orang-orang yang sudah tecandu oleh gadget maka anak tersebut juga akan tumbuh menjadi anak yang candu terhadap gadget seperti lingkungannya. Dalam kata lain, anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang apatis dan kurang jiwa sosial seperti anak-anak seusianya.

Apa sih itu apatis? Apatis adalah jiwa anti sosial yang mana seseorang lebih mengurung diri atau tidak peduli oleh lingkungan sekitarnya, baik dalam keluarga dan bermasyarakat. Jika anak tumbuh dengan jiwa apatis maka ia akan tumbuh menjadi anak yang cuek dan acuh yang mana akan berpengaruh besar untuk kehidupan ia selanjutnya.

Tentu hal ini sudah dipastikan gadget adalah hal yang paling berpengaruh bagi perkembangan anak. Adapun hal-hal yang tidak bisa dipungkiri, bila seorang anak sudah tercandu oleh gadget. Hal-hal tersebut sebagai berikut, yaitu:

  1. Si anak akan tumbuh menjadi anak yang apatis
  2. Si anak akan memiliki rasa malas yang berlebih
  3. Si anak akan merasa tidak membutuhkan orang lain
  4. Si anak akan merasa tidak memiliki teman padahal ia yang menutup diri dari masyarakat
  5. Si anak akan kurang komunikasi kepada lingkungan sekitarnya
  6. Si anak menjadi pendiam dan tidak percaya diri
  7. Pola tidur si anak mulai berantakan
  8. Tugas-tugas sekolah si anak akan diterlantarkan
  9. Si anak akan mulai membantah orang-orang yang melarangnya bermain gadget
  10. Si anak akan mengetahui hal-hal yang seharusnya belum diketahui
  11. Si anak akan menjadi anak yang kurang ilmu pengetahuan sesuai usianya
  12. Si anak akan asyik dengan dunianya sendiri

Dari hal-hal yang saya sebutkan di atas adalah beberapa akibat bila seorang anak telah berkencandu kepada gadget. Maka dari itu, peran orangtua sangatlah penting untuk perkembangan anak. Disarankan kepada para orangtua untuk bisa mengendalikan diri sendiri agar tidak tercandu kepada gadget sehingga orangtua pun dapat mengendalikan anaknya juga dalam penggunaan gadget. Selain itu, para orangtua diharapkan juga untuk selalu mengawasi anak-anak dalam penggunaan gadget. Sebab, di dalam gadget terdapat banyak hal-hal yang di luar perkiraan kita.

Berikut akan saya akan jelaskan bagaimana cara mengendalikan anak dalam penggunaan gadget, yaitu: (sumber: alodokter)

1. Jadi contoh yang baik untuk anak

Anak-anak kerap mengambil pelajaran dari lingkungan sekitarnya, tak terkecuali mengenai kebiasaan menggunakan gadget orang tuanya. Jika orangtuanya masih sering bermain gadget di depannya, si anak juga akan meniru kebiasaan tersebut. Jadi mulai sekarang, usahakan untuk tidak sibuk dengan gadget saat sedang bersama si anak ya.

2. Batasi dan awasi penggunaan gadget pada anak

Untuk mengatasi kecanduan gadget pada si anak, waktu mengakses gadget harus dibatasi, ya. Para orangtua bisa memberi waktu 1–2 jam dalam sehari untuk si anak menggunakan gadget. Selain itu, awasi juga si anak saat bermain gadget, supaya ia tidak mengakses konten pornografi atau kekerasan.

Dalam menerapkan batasan ini, para orangtua perlu bersikap tegas, ya. Latih si anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum bermain gadget dan mengembalikannya dengan baik setelah selesai digunakan. Simpanlah gadget di tempat yang tidak diketahui oleh si anak sehingga ia tidak bisa menggunakannya tanpa seizin Bunda.

3. Buat aktivitas menyenangkan bersama anak

Buatlah aktivitas menyenangkan agar pikiran si anak teralihkan dari gadget. Para orangtua bisa mengajak si anak untuk bersepeda atau lari pagi, memasak bersama, menggambar atau mewarnai bersama, atau berkebun di pekarangan rumah.

Selain itu, ajaklah si anak  ke taman dekat rumah supaya ia bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Bila perlu, para orangtua bisa mengundang anak-anak di lingkungan sekitar untuk berkunjung ke rumah dan bermain bersama si anak. Selain membuatnya lupa dengan gadget, cara ini bisa meningkatkan interaksi sosial si anak.

4. Tetapkan wilayah bebas gadget di rumah

Para orangtua bisa menetapkan tempat-tempat bebas gadget di dalam rumah, misalnya ruang makan, ruang keluarga, atau kamar tidur. Artinya ketika berada di dalam ruangan ini, siapa pun tidak boleh menggunakan gadget. Pastikan para orangtua juga menaati aturan tersebut, ya

5. Beri tahu anak bahaya menggunakan gadget terlalu lama

Para orangtua bisa membahas mengenai risiko terjadinya obesitas atau sakit mata jika si anak lebih sering duduk bermain gadget dan jarang bermain ke luar rumah. Selain itu, jelaskan pada si anak dengan bahasa yang mudah bahwa gadget dan internet bisa menjadi tempat yang berbahaya untuknya, apalagi jika si anak juga bermain di media sosial.

Tidak masalah membahas mengenai orang jahat yang beraksi melalui media sosial, asalkan para orangtua juga mendiskusikan bersama-sama bagaimana cara menghindari masalah tersebut, misalnya dengan menyepakati bahwa penggunaan gadget harus selalu diawasi. Pastikan si anak tetap merasa aman dan tidak jadi khawatir berlebihan.

Langkah-langkah di atas memang perlu para orangtua lakukan untuk membatasi penggunaan gadget si anak. Namun, usahakan untuk tidak memarahi atau meneriaki si anak saat ia sedang mengeyel. Alih-alih memahami maksud para orangtua, si anak justru bisa mengalami trauma yang dapat mengganggu kesehatan mentalnya.

Perlu diingat bahwa si anak belum tentu langsung setuju dan terbiasa dengan aturan-aturan baru mengenai gadget ini. Jadi, para orangtua memerlukan kesabaran ekstra untuk berkompromi dengannya. Pastikan juga anggota keluarga lain bekerja sama untuk membantu para orangtua dalam hal ini, ya.

Jika setelah menerapkan langkah di atas si anak masih saja tidak bisa lepas dari gadget atau mungkin mulai mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah, jangan ragu membawa si anak ke psikolog agar ia bisa mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasi kecanduan gadget.

Adapun ciri-ciri si anak yang telah kecanduan gadget:

  1. Penggunaan gadget secara terus menurus diiringi berkurangnya minat untuk bersoalisasi
  2. Selalu minta diberikan gadget, bila tidak diberikan si anak akan mudah mengamuk
  3. Tidak mau beraktivitas di luar rumah. Misalnya bila sedang berada di luar, maka si anak akan merujuk untuk segara pulang agar bisa segara bermain game di rumah
  4. Menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih bermain gadget. Seperti tidak mau disuruh tidur atau mandi

Selain gadget membawa pengaruh negatif, namun ternyata gadget pun juga membawa pengaruh positif loh bagi perkembangan si anak, yaitu sebagai berikut:

1.Mempermudah komonikasi.

Gadget dapat mempermudah komonikasi dengan orang lain yang berada jauh dari kita dengan cara sms, telephon atau dengan semua aplikasi yang dimiki dalam gadget kita.

2. Menambah pengetahuan.

Kita dapat dengan mudah mengases atau mencari situs tentang pengetahuan dengan aplikasi di dalam gadget kita. Example : Ketik. Kompas. Com.dll.

3. Menambah teman.

Banyaknya jejaring sosial yang bermunculan, kini kita dapat dengan mudah menambah teman melalui jejaringan sosial dalam gadget.

4. Munculnya metode-metode pembelajaran baru.

Hal ini dapat memudahkan siswa dan guru dalam pembelajaran, terciptanya metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.

Sekian penjabaran saya tentang pengaruh gadget pada anak-anak generasi milenial, baik pengaruh buruk maupun pengaruh baiknya. Diharapkan kepada orangtua agar lebih mengawasi anak-anak dalam penggunaan gadget. Mohon maaf bila ada salah kata, saya berharap artikel saya dapat berguna bagi para pembaca. Bila ada kesalahan dalam informasi di dalam artikel ini dapat dituliskan ke dalam kolom komentar. Selamat malam dan sampai bertemu di artikel saya berikutnya. Tetap jaga kesehatan dan jangan lupa bahagia!

 

Best regards,

Amanda Sukma Dewanthi

Tinggalkan Balasan