Semangat juang generasi muda saat ini sudah semakin berkurang karena adanya perubahan zaman. Oleh karena itu, diperlukan motivasi untuk meningkatkan kembali semangat juang generasi muda. Generasi muda merupakan agen perubahan yang aktif dalam perkembangan bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa bergantung pada kualitas generasi mudanya. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentunya.
Menurut survey, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara tetangganya seperti Malaysia dan Singapura. Rata-rata riwayat tingkat pendidikan masyarakat yang tinggal di perkotaan adalah setingkat SMA. Untuk masyarakat yang tinggal di pedesaan kebanyakan masih setingkat SD dan SMP, bahkan di daerah-daerah pelosok/terpencil masih banyak masyarakat yang tidak mengenyang pendidikan sama sekali. Hal inilah yang menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang tuna aksara, walaupun mereka masih bisa menghitung dan mengerti dengan nilai mata uang.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidakmerataan pendidikan di Indonesia diantaranya yaitu akses menuju sarana pendidikan yang sulit. Hal ini banyak terjadi di daerah -daerah terpencil yang belum sepenuhnya memiliki akses jalan dan transportasi yang memadai. Jalan merupakan urat nadi masyarakat. Semua aktivitas dalam masyarakat akan menjadi lebih mudah apabila didukung dengan adanya fasilitas jalan dan transportasi yang baik.
Selain pembangunan jalan dan tranportasi yang belum merata, jarak menuju sarana pendidikan yang jauh menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar yang hendak menimba ilmu. Jarak yang jauh akan membutuhkan waktu perjalanan yang lama, apalagi dengan tidak adanya fasilitas jalan dan transportasi yang memadahi akan membuat waktu perjalanan menjadi lebih lama.
Adapun faktor lainnya yaitu kurangnya sarana penunjang pendidikan (fasilitas maupun tenaga pengajar). Sebuah realita yang sangat memilukan dimana sekolah-sekolah elite di kota besar dengan segala fasilitas pendidikan yang serba memadai dengan tenaga pengajar yang melimpah dan profesional, sedangkan sekolah di pelosok sana hanya berupa gubuk kecil yang beralaskan tanah dan beratapkan awan dengan tenaga pengajar yang serba terbatas. Padahal mereka juga sama seperti kita yang merupakan rakyat Indonesia. Sudah selayaknya mereka mendapatkan perlakuan yang sama seperti kita.
Faktor terakhir adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan. Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian di sektor petanian. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pendidikan hanya akan membuang-buang waktu dan uang saja, lebih baik mengajak anak-anak mereka ke ladang dan mengajari mereka cara bercocok tanam. Memang tidak ada salahnya bila anak membantu orang tua dalam mencari nafkah, tapi apa salahnya bila orang tua memprioritaskan pendidikan bagi anak ? Bukankah orang tua selalu berharap agar anaknya menjadi orang yang lebih sukses dan lebih hebat daripada mereka. Apabila anaknya sukses suatu saat nanti, bukankah orang tua akan ikut bangga. Disinilah perlunya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya suatu pendidikan bagi anak. Pendidikan merupakan investasi masa depan.
Sebagai seorang mahasiswa, kita patut bersyukur karena telah diberikan kesempatan dan kemudahan dalam menuntut ilmu hingga perguruan tinggi. Banyak dari teman-teman kita yang ingin seperti kita, tetapi mereka tidak dapat mencapainya karena alasan tertentu. Kesempatan ini haruslah kita gunakan dengan sebaik-baiknya agar kita dapat menjadi orang yang bermanfaat. Jika kita punya ilmu, ilmu tersebut tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.