Fath, Kemenangan Negeriku
(Alfa Rahman)
Kemenangan yang gilang gemilang, Jayakarta
Tak sekadar nama ibu kota negara kita
Indonesia…
Namun, demikianlah Indonesia
Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa
Adalah jawaban bagaimana bisa kemenangan bermula
Menjelma kita…
Indonesia
Allahu Akbar!!!
Tempat segala asa berakar
Sumber semangat para pejuang berkobar
Mengaras awan sang saka berkibar
Kawan, pernah dengar Kisah sahur 9 Ramadhan?
Satu jumat dalam tahun 1364 H, sepanjang malam dikemas persiapan kemerdekaan
Sahur.. Sahur!.. Saat sarat keberkahan, Sayuti Melik sibuk mengetik naskah pernyataan kebebasan
Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, dan Soekarno masih berdiskusi di sela makan
Di mana akan kita proklamirkan?
Di Ikada. Sukarni dari golongan muda ikut memberi masukan
Walau pendapatnya ditolak tak berarti receh lalu bermusuh kemudian
Alhasil Pegangsaan Timur nomor 56, rumah hibah Faradj bin Sa’id bin Awadh Martak jadi pilihan
Tak perlu tanya menu sahur yang mereka makan, kawan
Tiada nasi, yang disantap roti, telur, dan ikan sarden
Kata Moh. Hatta itu cukup mengenyangkan
Tetap puasa.. Mereka tak mengabaikan perintah Tuhan
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا
لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا
وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang
Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata
Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmatNya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus
Dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan mereka atas keimanan yang telah ada. Dan milik Allah lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Mahamengetahui, Mahabijaksana.
Mahabenar Allah dengan segala FirmanNya
Q.S Al Fath: 1-4
Air mata, peluh, hingga darah
Bagai hujan, tak sekadar rinai jatuh
Mengaliri penjuru nusantara
Demi satu kata, merdeka!!!
Bermodal bambu runcing, rencong, sumpit, bahkan hanya belati
Melawan senapan, tank sherman, panser tempur juga meriam artileri
Nipado, Motang Rua, Raja Basa Koten juga Dowe Koten, Bhara Nuri, Marilonga, Teka Iku, dan masih banyak lagi
Seperti Pangeran Diponegoro dan semua nama yang disebut pahlawan bahkan segenap pendahulu yang semoga Allah anugerahi Jannah… Mereka rela mati demi merdekamu hari ini
Dibuang, diasingkan, dipenjara, dibunuh… Dulu.. kebebasan direnggut, fisik mereka disakiti
Kekayaan bumi ibu Pertiwi diperas, dirampas, dijarah
Hari ini.. semangatmu digerus, daya juangmu dilemahkan, pikiranmu diracuni
Tidakkah kita kembali dijajah?
Balok pipih jembatan ruang maya berisi sekian apliaksi bersisi dua.. PUBG mobile, FF, MOBA bang-bang, racing game, cacing warna-warni, tik tok, drama-drama, anime, harajuku, korean wave hingga sisi gelap Citayam Fashion Week yang ramai
Jangan sampai menggelapkan mata hati
Sesekali coba ketik Andi Abdullah Bau Massepe atau sebutkan saja Herman Yosef Fernandez, lalu klik cari
Akankah gempita indonesia emas hanya mimpi?
Sekali lagi, Indonesia adalah kita… Lima era sudah kita jalani
Tujuh puluh tujuh tahun merdeka.. semoga selamanya…
Dan, bukankah semua kita pernah berjanji pada semesta?
Bagimu negeri jiwa raga kami
Riung, 28 Juli 2022
Referensi:
Al Qur’an Karim
Ketikan ayat Al-Qur’an: