Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1888) seorang pelukis keturunan Arab yang lahir di Semarang mempunyai riwayat hidup cemerlang sebagai seniman. Pelukis yang di mata pengamat dipandang sebagai pelopor Selengkapnya
Penulis: Joko Dwiatmoko
Batik dan Polemik Kebangsaan Sebuah Opini
Siapakah yang tidak pernah mengenal batik? Aneh jika tidak mengenal batik, sebab setiap minggu di lembaga instansi baik pemerintah maupun swasta di wajibkan memakai batik. Beberapa tahun ini batik sering Selengkapnya
Melukis, Antara Kata dan Karya Rupa (1)
Pagi hari segar rasanya bisa menyambutnya dengan menulis atau melukis, ketika matahari masih di peraduan sementara bunyi kokok ayam sudah mulai bersahut- sahutan. Saya teringat bahwa selain kata Selengkapnya
Merupa Dan Menulis Itu Adalah Sahabat Karib
Merupa dan Menulis, sebuah kolaborasi yang manis. Apalagi di zaman sekarang ini mulai terjadi penurunan minat membaca karena banyak orang lebih suka melihat keindahan langsung dari produk digital berupa visualisasi Selengkapnya
Visual Art Ataukah fine Art, Sebuah Polemik Istilah Seni Rupa
Saya masih akan menulis tentang seni rupa. Mencoba mengenalkan seni visual, seni gambar dan seni lukis serta beberapa tokoh seni rupa yang kiprahnya paling tidak dikenal secara nasional. 3 Selengkapnya
Soekarno Tonggak Perkembangan Seni Rupa Nusantara
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno di kenal sebagai orator luar biasa sekaligus menjadi tonggak perkembangan seni rupa Nusantara. Bayangkan sudah berapa ratus koleksi lukisan dan karya Soekarno yang tersebar Selengkapnya
Fenomena Sosial Politik Lukisan Djoko Pekik
Pernahkah melihat lukisan Djoko Pekik. Bagi pembaca yang senang berkunjung ke pameran seni lukis di Galeri Nasional Indonesia mungkin pernah melihatnya.Barangkali tidak banyak yang paham lukisannya yang cenderung ke warna Selengkapnya
Memahami Lukisan Puitis Jeihan Sukmantoro
Pelukis Jeihan Sukmantoro sudah meninggal 29 November 2019 . Tetapi para pecinta seni tetap akan mengenangnya sebagai salah satu maestro lukis Indonesia. Lukisannya yang terkenal dengan mata hitam dan goresan Selengkapnya
Karena “Dengan” Menulis Aku Ada
Karena Menulis aku ada, seandainya aku tidak pernah menulis , siapakah yang mengenal diriku, seandainya aku hanya membaca dan tak pernah berpikir untuk belajar menulis, bagaimana mungkin bisa menciptakan puisi, Selengkapnya
Beribadah Puisi Mengenalnya Lebih Dalam Sampai Relung Jiwa
Maaf, bukan ingin melecehkan peribadahan dan upacara keagamaan, dengan mencuplik kata beribadah puisi. Judul tulisan yang ke 19 di KMAA (Karena Menulis Aku Ada) itu sedikit banyak menyinggung tentang puisi Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.