Ruang Doa

Entahlah aku hanya ingin menuliskan saja semua perasaan yag mengalir Mengikuti hembusan anila memainkan pucuk daun pandan Kisah hijaunya melekat menyeka kepala Cericit burung emprit berhamburan kala kaki kulangkahkan  

Detak Nadi

Detak nadi berdetak Penanda kehidupan masih terus merangkak Tak peduli serumit apapun hidupmu Sekalut apapun pikiranmu Ia akan terus berjalan sampai waktu menghentikan Detak nadi berdetak Menggiring titah Tuhan Tuhan

Hembusan Angin

      Aku mencoba memahamimu semampuku Walau sulit menyelami dirimu Meski jatuh bangun Berdarah terluka menangis Meski begitu mau tak mau aku harus memahamimu Sebagai bagian dalam perjalanan mengarungi

Tentangmu Ungu

              Segala tentang dirimu serasa ungu Atau memang diriku yang terlalu mencintaimu Mungkin hanya aku yang bisa mengurai warna ungu itu Ungu serasa merampas

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.