KULA DAN GRATISAN

Menulis Itu Asyik

Poto pribadi

Dikasih mau, beli enggan nasib ku seorang grafting pemula.

Grafting diambil dari bahasa asing, teknik memperbaiki genetik tumbuhan dengan cara sambung menyambung banyak macam bentuknya.

Tuan, kula ( saya) tak menuliskan perihal teknik graftingnya, namun sepenggal keanehan yang dirasa, selama bergelut dengan Grafting tanaman.

Banyak jenis tanaman buah yang kula grafting. Dari durian hingga sirsak.

Apa yang aneh? mungkin kah tuan bertanya seperti itu.? Bagi penghobi tanaman buah-buahan memiliki jenis tanaman buah yang unggul merupakan idaman.

Setiap bertanam bibit buah-buahan yang unggul akan tercipta buah yang unggul sesuai keinginan.

Ragam jenis ditawarkan disetiap penyedia bibit tanaman, begitupun harga bervariatif. Mau yang murah ada, yang mahal tersedia.

Hobi yang saya geluti tidak sekedar hobi karena berharap menghasilkan cuan.

Namun selama ini yang dialami, bukanya dapat cuan namun gigit jari. Bersebab yang bertanya dan berkunjung ke tempat kebun Kula kebanyakan berharap dapat bibit gratisan.

Padahal sudah jelas kula berkehendak datang pembeli dan akan menjualnya.

Yang bikin geli kula, pengunjung kebanyakan kolega. Mungkin karena hal itu yang akhirnya berharap dapat bibit tanaman gratisan.

Nah, keanehan ini nih yang bikin Kula sedikit jengkel, apa itu,? justru bila ditawari orang lain atau pedagang lain padahal sama-sama kolega juga mereka berani beli.

Padahal sudah jelas kualitas bibit yang ditawarkan sama,hehe. Aneh kan.?

Bagi kula hal itu bikin geleng-geleng kepala, itulah adanya.

Sekalipun yang kula rasakan bukan masalah besar namun bikin penasaran.

Gratisan memang menyenangkan, tetapi sebaiknya tidak selalu tujuannya dapat yang gratis.

Bolehlah sekali-kali, namun jangan dibiasakan.

Barangkali marketing kula yang tidak profesional ya, pengunjungnya sih dapat tapi yang berkunjung ya buka mau beli tapi kebalikan.

Kula, antara cuan dan gratisan.

 

Salam Literasi

Asikin Widi Jatnika

Tinggalkan Balasan

1 komentar