Pengalaman Ketika Sakit
Assalamualaikum semuanya aku mau cerita nih sedikit pengalamanku saat aku diagnosis sakit maag (gastritis), jadi awal aku terkena riwayat penyakit maag (gastritis) itu sejak kelas 5 SD. Awal mula aku bisa menderita penyakit maag (gasrtitis) itu dikarenakan jadwal makan ku yang tidak teratur dan juga aku hanya makan ketika perut aku benar benar sudah merasakan sakit baru aku makan, karna meurutku aku baru merasa lapar saat perutku sudah merasa sakit. waktu itu awal gejala sakitnya masih standar, paling perut perih, atau kembung, juga terasa mual seperti ingin muntah tapi tidak bisa. Mungkin karena pola makanku yang buruk juga aku yang suka jajan sembarangan.
Dikarenakan pola makan ku yang tidak teratur dan aku yang suka menunda makan perutku sering merasa sakit dibagian ulu hati, waktu itu saat aku sedang bersekolah aku merasakan sakit perut yang benar benar sakit, saat itu aku hanya bisa menangis merasakan sakitnya lalu ibu guru menghubungi orangtua ku untuk menjemputku pulang dan orangtua ku berinisiatif langsung mengajak ku keklinik terdekat, setelah di periksa dokter berkata aku menderita gejala maag (gastritis) dan dokter menganjurkan supaya aku tidak makan dan minum asem, pedas, yang mengandung kafein dan soda juga tidak telat makan dan menjaga pola makan lebih teratur, karena sakit yang aku rasakan di perut dikarenakan aku sering telat makan dan pola makan yang berantakan dan aku yang suka sekali dengan makanan pedas dan minuman yang asem. Setelah itu dokter meresepkan beberapa obat untuk aku minum. Seperti obat ranitidin dan omeprazole yang diminum sebelum makan. Sesampainya di rumah aku langsung makan dan meminum obatyang telah di resepkan dokter tadi dan setelah beberapa menit nyerinya menghilang dan maag (gastritis) ku sudah jarang kambuh.
Saat aku kelas SMP penyakit maag (gastritis) ku kambuh kembali waktu itu dikarenakan aku telat makan karena banyak sekali tugas dan kegiatan yang aku ikuti jadi aku sering telat makan yang mengakibatkan maag(gastritis) ku kambuh. Lalu disaat aku memasuki kelas 3 SMP. Dikarenakan banyak ujian, pelajaran tambahan dan juga pola makan ku yang semakin berantakan. Saat itu gejala yang aku rasakan berbeda dari yang aku rasakan sebelumnya, karena saat itu aku juga merasakan sesak nafas yang mengakibatkan aku harus di pasang oksigen. Saat itu aku kambuh di sekolah untungnya sekolah SMP ku bersebelahan dengan puskesmas jadi saat kambuh aku langsung dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan.
Waktu menjelang ujian maag(gastritis) ku kambuh ada 3-4 kali berturut turut sampai aku ingin di rujuk ke rumah sakit tapi tidak jadi karna aku sudah merasa enakan setelah di berikan oksigen selama -+ 1 jam. Tapi setelah aku pulang kerumah, saat malam harinya aku merasakan sakit di bagian ulu hati dan sulit bernafas, akhirnya orangtua ku memutuskan untuk membawaku ke IGD, aku langsung di infus dan dirawat selama -+ 5 hari dikarenakan hasil pemeriksaan lab menunjukan adanya peradangan di lambung, dan aku melewatkan beberapa ujian harian dan pendalaman materi selama aku di rawat. Setelah -+ 5 hari aku sudah merasa enakan dan dokter sudah memperbolehkan ku untuk pulang dan dokter mengingatkan untuk aku selalu menjaga pola makan teratur dan makan makanan yang sehat. Setelah itu maag(gastritis) ku tidak kambuh dalam jangka waktu yang lumayan lama.
Tapi saat aku masuk kelas 3 SMA ntah mengapa maag(gastritis) ku sering kambuh kambuh-an. Seperti waktu itu saat sedang berlangsungnya pelajaran PPKN di jam terakhir aku merasakan sakit di bagian perut sebelah kanan awalnya sakitnya biasa saja tapi lama kelamaan rasa sakitnya menjadi benar benar sakit sampai aku kesulitan bernafas dan akhirnya aku setengah pingsan dan dibawa ke uks, setelah aku merasa mendingan guruku menghubungi orangtua ku untuk menjemput dan aku pulang untuk beristirahat di rumah.
Atau waktu itu saat sedang upacara bendera setiap hari senin, aku merasakan sakit dibagian perut sebelah kanan dan aku izin untuk beristirahat ke uks, puncaknya saat aku akan ujian kelulusan aku merasakan sakit di semua bagian perut, mual, pusing, pala kenceng, sesak nafas keadaan ku setengah sadar Cuma bisa nangis dan bilang sakit dan juga susah untuk bernafas, trus akhirnya guru guru panik dan langsung menghubungi orangtua ku, setelah orangtua ku datang aku langsung dilarikan ke rumah sakit islam dan dikasih oksigen sampai aku merasa enakan, awalnya dokternya menyarankan untuk di rawat cuma ibu minta di rawat di rumah saja, dan setelah enakan aku pun langsung pulang.
Setelah sampai rumah malam harinya aku merasa kambuh lagi. Akhirnya aku langsung dibawa ke IGD sama orangtua ku, sesampainya disana aku ditanya keluhan dan dipasangkan infus dan aku pun dirawat selama 1 minggu karna gejala tipes dan juga dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan psikolog karena saat itu sesak nafas dan maag kambuhnya dikarenakan terlalu banyak fikiran. Setelah keluar dari rumah sakit dokter menganjurkan untuk banyak istirahat, jangan telat makan, makan yang sehat, jangan begadang dan juga hindari stres.
Sekian pengalaman cerita yang bisa saya sampaikan apabila ada kesalahan kata atau penulisan yang kurang berkenan mohon di maafkan, terimakasih