Enaknya Kerja Memetik Buah di Inggeris, Bergaji Rp 30 Juta per Bulan dan Musim Dingin Pulang ke Indonesia

Ekonomi, KMAB342 Dilihat

Oleh : Erwan Mayulu

Betapa girangnya Pingkan Lidya (44 tahun) saat dirinya dipastikan akan berangkat bekerja di Skotlandia, Inggeris Raya pada awal Juli 2022 . Bersama 250 orang lainnya, Pingkan akan memulai perjuangannya bekerja di Inggeris Raya memperbaiki keadaan ekonomi dirinya dan keluarganya.

Pingkan bagian dari 250 pekerja migran Indonesia (PMI) akan meraih impiannya meraup poundstering . Pingkan berharap jerih payahnya di Skotlandia selama 2 tahun akan dapat memperbaiki ekonomi anak-anak, orang tua dan keluarganya di kampung.

“Saya harap dapat bekerja dengan baik dan hasil terbaik. Uang gaji bersih sekitar Rp20-25 juta, nantinya akan saya tabung untuk kebutuhan pendidikan anak-anak di masa mendatang, ” kata Pingkan yang meninggalkansuami dan 4 anak di Jakarta

Pingkan dan 249 PMI boleh dibilang sebagai pekerja sektor formal pertama yang diberangkatkan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) ke Inggeris atau United Kingdom (UK). Pemberangkatan perdana dilakukan pada hari Minggu 2 Juli 2022 dari Jakarta. Mereka dilepas secara resmi oleh pejabat tinggi Kementerian Ketenagakerjaan dan petinggi pengurus  Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) . Tidak kurang dari Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono dan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Dita Inda Sari, Direktur Bina P3MI, Kemnaker  Rendra Setiawan dan Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah dan jajaran pengurus lainnya.

Pekerja Indonesia secara resmi sudah bisa bekerja di UK sejak April 2022 lalu.Kementerian Ketenagakerjaan membuka penempatan PMI sektor formal ke Inggeris pada 18 April 2022 lalu,dengan terbitnya Keputusan Dirjen Binapenta dan PKK No 3/111/PK.02.01/IV/2022.Keputusan ini memuat daftar 65 negara yang dapat ditempati PMI melalui berbagai skema penempatan.

Pelepasan perdana 250 PMI merupakan bagian dari rencana penempatan 500 PMI ke Inggeris.
PMI itu akan bekerja di sektor formal Agriculture Workers (Pekerja Pertanian Musiman) ke Negara United Kingdom (UK) melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), PT. Alzubara Manpower Indonesia.

Informasi yang diterima menyebutkan. Permintaan kerja di UK  sebanyak 2.000 orang. Namun yang kini disiapkan sebanyak 500 orang. Penerbangan perdana sebanyak 250 orang pada 2 Juli lalu itu.

Durasi kerja PMI selama 2 tahun. Namun setiap 6 bulan mereka balik ke Indonesia dan kemudian berangkat lagi hingga menyelesaikan kontrak kerjanya selama dua tahun.

Berapa upah yang mereka terima?.” PMI akan menerima upah jika dirupiahkan  sekitar Rp 30 juta per bulan”, kata Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan PMI (BP3MI) Kemnaker Rendra Setiawan dihubungi penulis pada Jumat (8/7/2022) di Jakarta.

SYARATNYA MUDAH

Syarat kerja di sektor perkebunan di UK ini tergolong mudah. Syarat bahasa Inggeris, menurut  Rendra Setiawan cukup  berkomunikasi dengan penguasaan bahasa Inggeris dasar saja sudah cukup. Mereka toh, bekerja memetik buah hingga tidak perlu berkomunikasih dengan obyek kerjanya.

Informasi lain menyebukan, para PMI bekerja  berkelompok dan cukup seorang saja yang mengusai bahasa Inggeris secara fasih.  Yang fasih berbahasa Inggeris ini yang akan jadi komunikator dari teman – temannya.

Syarat pendidikan pun tidak perlu tinggi – tinggi. Lulusan SMP dan SMA sudah cukup tetapi yang terpenting memiliki ketrampilan sesuai bidang pekerjannya. Untuk ketrampilan ini sudah dilatih sebelum berangkat dan telah melalui uji kompertensi.

Durasi kerjanya ?. Kontrak selama 2 tahun. Namun setiap 6 bulan para PMI libur dan pulang ke Indonesia. Libur ini terkait dengan musim dingin. Pada musim dingin para pekerja tidak bisa bekerja karena cuacanya tidak memungkinkan mereka bekerja di ruang terbuka seperti di pertanian. Kerja PMI adalah memetik buah. Setelah musim dingin berakhir, PMI bersangkutan memperpanjang konttrak kerjanya dan berangkat lagi ke UK.

Formasi sektor perkebunan di Negara UK di antaranya yakni Clock House Ltd (Firmin, Kenth word, Cox Health, Salman), MansField, Alan Hill Scotland, Dearnsdale, J Myath, G.H Dean dan Oakdane.

Saat melepas PMI bekerja di UK, Dirjen Suhartono memastikan seluruh PMI yang  diberangkatkan ini, telah menjalani seluruh proses yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) Nomor 18 Tahun 2017 beserta turunannya.

“Permintaan tenaga kerja yang cukup tinggi di sektor perkebunan di UK ini, menunjukkan bahwa kesempatan kerja bagi para pencari kerja luar negeri begitu besar dan kesempat ini turut menyerap supply angkatan kerja Indonesia, ” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Suhartono meminta P3MI tak hanya sekedar mencari peluang kerja, tetapi juga harus menempatkan PMI yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi serta memiliki etos kerja baik, sehingga akan meminimalisasi permasalahan di masa mendatang.

Suhartono menegaskan kesempatan bekerja ke UK, ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan saja dan menjadi peluang untuk memicu peningkatan daya saing PMI. “Para PMI juga dapat memanfaatkan untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan dan membentuk karakter, ” katanya.

Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah   mengungkapkan mayoritas 250 PMI, akan ditempatkan di Skotlandia dan Inggris. Ia berpesan agar 250 PMI bekerja dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang besar, santun, taat aturan dan bangsa yang unggul SDM-nya.

(Erwan Mayulu, Penulis Ketenagakerjaan)

Tinggalkan Balasan