Sejumlah penyandang disabilitas mengisi lowongan kerja yang disediakan 6 perusahaan pada pelaksanaan job fair khusus disabilitas yang diselenggarakan Selasa-Rabu lalu di Jakarta.
Sebanyak 200 penyandang disabilitas mengikuti job fair secara tatap muka itu. Job fair yang diselenggarakan di Gedung Pusat Pasar Kerja, Jl Gatot Subroto, Jakarta itu merupakan yang pertama kali diselenggarakan di tanah air.
Kegiatan itu terselenggara atas kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan melalui Pusat Pasar Kerja (Pasker ID) bekerja dengan PT Disabilitas Kerja Indonesia (PT DKI). Ini merupakan Job Fair pertama yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Job fair ini dilaksanakan di Gedung Pusat Pasar Kerja, Jakarta, pada Selasa s.d Rabu, 12 s.d 13 Juli 2022.
Job fair ini adalah pilot project dari PT Disabilitas Kerja yang merupakan inisiator, sekaligus penyelenggara job fair khusus disabilitas.
Lowongan yang disediakan perusahaan umumnya diminati penyandang difabel, namun bidang apa saja yang terisi, baru diketahui setelah proses seleksi selesai dilakukan perusahaan.
Hingga Selasa (19/7/2022), menurut Kepala Pusat Pasa Kerja, Kemanker Muchmad Yusuf pada penulis, perusahaan masih dalam review hasil wawancara terkait posisi yang cocok dengan pancari kerja . Data penataan minat pencaker ditangan PT Disabiltas Kerja Indonesia.
Semua jenis disabilitas mengikuti job fair ini, dengan didominasi teman tuli/tuna rungu.
Pencaker antusias mengikuti job fair ini, beberapa diantaranya berharap mereka langsung bisa interview di hari pendaftaran.
Job fair mini ini diikuti 6 perusahaan dan melibatkan sekitar 200 pencari kerja penyandang disabilitas. Job fair ini bertujuan untuk membantu pencari kerja penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan jenis disabilitasnya.
Kemudian dari sisi demand juga membantu mendapatkan talent-talent yang sesuai kebutuhan perusahaan.
Diharapkan job fair pertama ini dapat menjadi awal pelaksanaan job fair khusus disabilitas oleh Disabilitas di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Terdapat 4 tempat pendaftaran pelamar kerja khusus disabilitas yaitu 1) Tempat
pendaftaran khusus tunadaksa, 2) Tempat pendaftaran khusus tunarungu dan wicara, 3)
Khusus tunanetra dan low vision, 4) Khusus disabilitas lainnya mencakup mental, down
sindrom, autis, tunagrahita, dll. Pengelompokan tempat pendaftaran bertujuan untuk
mengakomodir pelamar kerja khusus disabilitas.
Bagi pelamar kerja penyandang Disabilitas yang memenuhi kualifikasi lowongan kerja yang
tersedia dapat langsung melakukan interview dengan perusahaan saat job fair berlangsung,
namun jika CV pelamar kerja belum memenuhi kualifikasi yang tersedia dapat menyerahkan
CV di tempat pendaftaran mengingat Disabilitas Kerja setiap bulannya melakukan proses
rekrutmen ke perusahaan secara berkala.
SOLUSI BAGI PERUSAHAAN
Kita apresiasi langkah Pusat Pasar Kerja dan PT Disabilitas Kerja Indonesia. Dengan job fair akan menjadi solusi bagi perusahan – perusahan mencari pekerja penyandang disabiilitas.
Sebagaimana diketrahui UU No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas mewajibkan perusahan swasta mempekerjakan sebanyak 1 persen penyandang disabilitas dari total pekerjanya. Sedangkan BUMN/D sebesar 2 persen. Untuk memenuhi kewajiban 1 persen itu bukan soal mudah bagi perusahaan. Dari ceritera manajer SDM perusahaan – perusahaan, betapa sulitnya mereka mendapatkan pekerja penyandang disabilitas. Semula mereka berfikir, akan mudah mendapatkannya karena jumlah difabel cukup banyak. Namun kenyataannya, sulitnya luar biasa.
Manajer SDM sebuah perusahaan ritel terkemuka yang memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia mengisahkan pengalam perburuanya mencari penyandang disabilitas ini hingga menghubungi berbagai Lembaga Yayasan dari Jakarta hingga Yogyakarta. Hambatan dialaminya, umumnya soal tidak ketemunya antara job yang disediakan dengan tingkat Pendidikan, minat dan terutama stigma.
Dengan diadakanya job fair khusus bagi penyandang disabilitas akan menjadi jembatan bertemunya penyedia kerja dengan pencaker disabiltas.
Job fair ini bertujuan membangun public awareness on equal employment opportunity dan memberikan kesempatan bagi pencari kerja disabilitas di Jabodetabek, untuk dapat mendaftarkan atau membawa lamaran kerja pada perusahaan kami, sehingga perusahaan kami dapat membantu dalam proses rekrutmen,ujar Founder PT Disabilitas Kerja Indonesia, Hasnita Taslim.
Turut hadir dalam acara Job Fair ini Direktur ILO Jakarta-Timor Leste, Michiko Miyamoto dan Direktur Australian Volunteers Indonesia (AVI), Jonathan Hunter.
Disabilitas Kerja didirikan oleh seorang penyandang disabilitas tunadaksa yang telah berkecimpung 9 tahun dalam strategi ketenagakerjaan disabilitas, didorong oleh keinginan
untuk memberdayakan penyandang disabilitas di mana mereka dapat membuat pilihan
hidup mereka sendiri dan berkontribusi dengan cara yang berarti bagi masyarakat. Dalam
realitanya penyandang disabilitas menghadapi banyak kendala dalam mencari pekerjaan
terutama masih melekatnya stigma negatif di masyarakat. Disabilitas Kerja percaya bahwa
mempekerjakan penyandang disabilitas merupakan kunci dari penyelesaian penghapusan
stigma negatif di masyarakat dan peningkatan angka lulusan disabilitas di sektor pendidikan.
PT Disabilitas Kerja merupakan perusahaan rekrutmen yang secara khusus hanya melakukan
rekrutasi karyawan disabilitas. Proses rekrutmen yang komprehensif dan didesain sesuai
kebutuhan perusahaan. Membantu perusahaan memenuhi kebutuhan karyawan disabilitas
yang diwajibkan secara hukum, melakukan proses rektrutmen berkala untuk mengisi
kekosongan kuota hingga mencapai target KPI perusahaan.
PT Disabilitas Kerja beroperasi pertama kali pada tahun 2019 hingga saat ini telah dipercaya
lebih dari 30 perusahaan global, asing, swasta hingga BUMN khusus rekrutmen karyawan
disabilitas. Mendukung kandidat disabilitas beradaptasi cepat dengan pekerjaan dan tempat
bekerja. Disabilitas Kerja juga aktif dalam advokasi disabilitas membantu meningkatkan
pemahaman komunitas, masyarakat serta pelaku bisnis tentang manfaat mempekerjakan
disabilitas.
Erwan Mayulu, Penulis Ketenagakejaan