Anak-anak matahari,
Berlari bertelanjang dada
Di padang sabana tak bernama
Menggembala
Atau sekedar bergulingan bercanda
Terjun ke lubuk larangan
Berenang bersama ikan
Membasuh keringat bercucuran
Mencari belut berkubang di sawah dalam tawa berderai
Rentak kaki menari dalam alunan serunai
Dunia begitu damai
Layang-layang dilepas ke angkasa
Anak-anak matahari pipi merah menyala
Matahari memandikannya dengan cahaya
Coba kau buka hatinya
Pasti penuh semerbak bunga
Masih adakah anak-anak matahari?
Kenapa semesta begitu sepi
Atau mereka mulai takut akan matahari?
Enggan bertemu, senang bermain dengan gadget sang benda mati
Membius siang malam tak henti
Wahai anak-anak matahari, kembalilah
Matahari menunggumu, dengan risau dan gelisah
Fatmi Sunarya, 02 September 2021
Puisi ke 10 KMAA
Puisi ini pernah tayang di Kompasiana