Semua kita akan mati
Pergi, tak pernah kembali
Ada yang gelisah
Dosa belum terhapus sudah
Ada yang tenang
Tawakal berserah kapan harus berpulang
Dunia telah bercampur tuba
Hitam menyelusup tak kasatmata
Menyelimuti udara dan kita sangsi menghela nafas
Membekap aliran menjadi terbatas
Apakah Tuhan yang memberi tuba?
Tidak, Tuhan sangat bermurah hati, rahmat tercurah segalanya
Negeri sedang dijajah wabah
Bak daun, satu persatu terlepas dari ranting pohon yang goyah
Dunia mengandung tuba, masih dalam pekat mendung kelabu
Entah kapan kita aman melenggang bebas tanpa belenggu
Fatmi Sunarya, 09 September 2021
Puisi ke 19 KMAA
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog