Petang meninggalkan siang penuh rona
Tersisa sedikit terang menuju malam
Tak apa-apa, toh bayangmu telah menetap di pelupuk mata
Engkau sangat jelas terlihat dalam cahaya temaram
Hanya aku kehilangan rekahan suara
Takada percakapan, serasa hambar
Lenyap tawa renyah penghangat suasana
Gita tertelan deru angin kencang berkibar
Dirimu adalah bayang nan sunyi
Bagaimana jika aku merindukan suaramu?
Akan kuraba degup jantung mengaliri nadi
Mengirim debaran sinyal menderu-deru
Dan, aku mendengar lembut suara sayup-sayup
Getaran menjalari raga, meresap dan tertinggal di hati
Bahagia menyirami jiwa raga basah kuyup
Seperti hujan yang jatuh membasahi bumi
Fatmi Sunarya, 23 September 2021
Puisi ke 33 KMAA