MENELISIK KEINDAHAN PUISI 2.0

Terbaru121 Dilihat

Oleh Hariyanto

 

MENELISIK KEINDAHAN PUISI 2.0

Oleh, Hariyanto

 

 

Puisi 2.0 merupakan puisi sederhana dengan bangunan jumlah kata tidak lebih dari 20 kata. Walau pun sesederhana ini puisi ini tidak sama dengan puisi HAIKU yang sudah terkenal ke seluruh dunia dengan pola 5-7-5     suku  kata dengan jumlah satu bait  17  sukukata. Meski pun ada kesamaan jumlah kata terbatas, namun puisi 2.0 memberikan kebebasan tema dan fokus pada satu obyek.

HAIKU lebih ditekankan pada keindahan  alam dan fokus pada suku kata dengan jumlah tertentu. Sedangan  Puisi 2.0 merupakan puisi sederhana dengan tema yang bermacam-maca, tetap satu fokus obyek tertentu namun fokusnya pada jumlah kata, Bukan jumlah suku kata.

Kesederhanaan Puisi 2.0 ini keberhasilannya memadukan logika dan rasa perbandingan 60 : 40 dengan tetap memaksimalkan majas. Untuk menikmati puisi ini marilah kita amati hasil analisa pengamat sastra sekaligus penggagasnya.

Ada 2 contoh puisi 2.0 pilihan

  1. CERITA HUJAN

dan

awan pun menitik

menjadi butir-butir air

yang menggelincir dari ujung genting

lalu

mengalir menuju hilir

 

  1. TERBANGUN

 

cahaya menyelinap

melalui celah jendela

lalu

melepaskan lelap

yang terkuncidalam

mimpi

 

Inilah analisa puisi oleh Penggas Puisi 2.0 . Dr. Endang Kasupardi, M.Pd

  1. Puisi Cerita Hujan

CERITA HUJAN

 

dan

awan pun menitik

menjadi butir-butir air

yang menggelincir dari ujung genting

 

lalu

mengalir menuju hilir

 

DIKSI

Pilihan kata sederhana. Tidak ada kata kata yang elit dan neko neko.

Penggunaan kata sambung DAN memberi makna dalam pada pilihan kata berikutnya.  DAN seolah olah menyambungkan pengalaman sebelumnya pada proyeksi pengalaman berikutnya.=

MAKNA

Cerita hujan adalah kisahan tentang hujan. Merupakan, urutan yang secara alamiah terjadinya cerita hujan  dimulai dari awan yang mencair, jatuh berupa titik titik hujan.

Terus diceritakan perjalanannya sampai akhir.

 

GAYA BAHASA

Gaya bahasa simplicity menjadi daya tarik  kisahan puisi ini.

 

PENOKOHAN

Tokoh dari peristiwa cerita hujan adalah air yang berproses menjadi air dan berkumpul dilautan

 

KELEMAHAN

  1. JUDUL

jika saja judulnya bukan ceria hujan, maka puisi ini akan terlihat jelas menggunakan gaya bahasa metonimia.

CERITA HUJAN kurang menarik untuk dibaca walau pun isinya sangat bagus.

  1. KISAHAN

Kisahan pada puisi ini datar. Menceritakan dari awal sampai akhir.

  1. AMANAT

Masih terasa lemah, sebab hanya kisahan tentang perjalanan air saja. dll

 

Bahasan tentang puisi TERBANGUN

 

DIKSI

Pilihan kata TERBANGUN sebenarnya bagi saya adalah kepenasaranan. Apa yang sebenarnya diinginkam penulis

 

TERBANGUN menjadi salah satu penggunaan kata yang tidak baku. Dengan maksud bangun karena ada sesuatu hal yang menyebabkan bangun.

Kata yang dipilihnya sederhana namun sudah dapat menggambarkan isi hati penulis

 

MAKNA

 

Makna puisi ini

Sebenarnya menceritakan keterkejutan, ianharus bangun karena ara cahaya yang masuk, ia terpaksa bangun, bangit. Dengan  terpaksa bangun, padahal ia masih ngantuk. Masih bermimpi dan terpotong harus bangun karena ada cahaya yang masuk.

 

GAYA BAHASA

Sudah menggunakan metonimia, walau masih tipis. Sehingga kisahan yang dibangun mengalir lancar.

 

PENOKOHAN

Puisi ini menggunakan tyfe 1 walau dibungkus menggunakan pemikiran yang objektif

 

KELEMAHAN

Kelemahan masih sekita pemenggalan kata. Hentakan kalimat masih lemah, namun makna yang disuguhkan cukup dalam.

 

Jila sudah disuguhkan dengan pemenggakan kata akan terasa nikmat

 

Semoga Bermanfaat

SALAM LITERASI

 

Blitar, 28 Januari 2022

Tinggalkan Balasan