Oleh Hariyanto
MENELISIK KEINDAHAN PUISI 2.0
Oleh, Hariyanto
Puisi 2.0 merupakan puisi sederhana dengan bangunan jumlah kata tidak lebih dari 20 kata. Walau pun sesederhana ini puisi ini tidak sama dengan puisi HAIKU yang sudah terkenal ke seluruh dunia dengan pola 5-7-5 suku kata dengan jumlah satu bait 17 sukukata. Meski pun ada kesamaan jumlah kata terbatas, namun puisi 2.0 memberikan kebebasan tema dan fokus pada satu obyek.
HAIKU lebih ditekankan pada keindahan alam dan fokus pada suku kata dengan jumlah tertentu. Sedangan Puisi 2.0 merupakan puisi sederhana dengan tema yang bermacam-maca, tetap satu fokus obyek tertentu namun fokusnya pada jumlah kata, Bukan jumlah suku kata.
Kesederhanaan Puisi 2.0 ini keberhasilannya memadukan logika dan rasa perbandingan 60 : 40 dengan tetap memaksimalkan majas. Untuk menikmati puisi ini marilah kita amati hasil analisa pengamat sastra sekaligus penggagasnya.
Ada 2 contoh puisi 2.0 pilihan
- CERITA HUJAN
dan
awan pun menitik
menjadi butir-butir air
yang menggelincir dari ujung genting
lalu
mengalir menuju hilir
- TERBANGUN
cahaya menyelinap
melalui celah jendela
lalu
melepaskan lelap
yang terkuncidalam
mimpi
Inilah analisa puisi oleh Penggas Puisi 2.0 . Dr. Endang Kasupardi, M.Pd
- Puisi Cerita Hujan
CERITA HUJAN
dan
awan pun menitik
menjadi butir-butir air
yang menggelincir dari ujung genting
lalu
mengalir menuju hilir
DIKSI
Pilihan kata sederhana. Tidak ada kata kata yang elit dan neko neko.
Penggunaan kata sambung DAN memberi makna dalam pada pilihan kata berikutnya. DAN seolah olah menyambungkan pengalaman sebelumnya pada proyeksi pengalaman berikutnya.=
MAKNA
Cerita hujan adalah kisahan tentang hujan. Merupakan, urutan yang secara alamiah terjadinya cerita hujan dimulai dari awan yang mencair, jatuh berupa titik titik hujan.
Terus diceritakan perjalanannya sampai akhir.
GAYA BAHASA
Gaya bahasa simplicity menjadi daya tarik kisahan puisi ini.
PENOKOHAN
Tokoh dari peristiwa cerita hujan adalah air yang berproses menjadi air dan berkumpul dilautan
KELEMAHAN
- JUDUL
jika saja judulnya bukan ceria hujan, maka puisi ini akan terlihat jelas menggunakan gaya bahasa metonimia.
CERITA HUJAN kurang menarik untuk dibaca walau pun isinya sangat bagus.
- KISAHAN
Kisahan pada puisi ini datar. Menceritakan dari awal sampai akhir.
- AMANAT
Masih terasa lemah, sebab hanya kisahan tentang perjalanan air saja. dll
Bahasan tentang puisi TERBANGUN
DIKSI
Pilihan kata TERBANGUN sebenarnya bagi saya adalah kepenasaranan. Apa yang sebenarnya diinginkam penulis
TERBANGUN menjadi salah satu penggunaan kata yang tidak baku. Dengan maksud bangun karena ada sesuatu hal yang menyebabkan bangun.
Kata yang dipilihnya sederhana namun sudah dapat menggambarkan isi hati penulis
MAKNA
Makna puisi ini
Sebenarnya menceritakan keterkejutan, ianharus bangun karena ara cahaya yang masuk, ia terpaksa bangun, bangit. Dengan terpaksa bangun, padahal ia masih ngantuk. Masih bermimpi dan terpotong harus bangun karena ada cahaya yang masuk.
GAYA BAHASA
Sudah menggunakan metonimia, walau masih tipis. Sehingga kisahan yang dibangun mengalir lancar.
PENOKOHAN
Puisi ini menggunakan tyfe 1 walau dibungkus menggunakan pemikiran yang objektif
KELEMAHAN
Kelemahan masih sekita pemenggalan kata. Hentakan kalimat masih lemah, namun makna yang disuguhkan cukup dalam.
Jila sudah disuguhkan dengan pemenggakan kata akan terasa nikmat
Semoga Bermanfaat
SALAM LITERASI
Blitar, 28 Januari 2022