Hidup seseorang tergantung bagaimana ia merespon akan apa yang terjadi. Jika respon yang diberikan adalah positif maka yakinlah yang ia dapatkan juga hal positif. Begitupun sebaliknya, jika cara ia merespon adalah dengan negatif maka hasil yang akan didapat juga negatif.
Tiada yang lebih indah dalam menjalankan kehidupan ini, selain terus belajar bagaimana cara merespon apa yang terjadi dalam hidup kita.
Belajar yang mana tidak sekedar belajar, tetapi memang dari hasil belajar itu kita bisa langsung mengamalkan apa yang telah dipelajari.
Siapapun bisa menjadi guru dalam kehidupan kita. Misalnya, disaat diri merasa berada dititik terlemah maka orang yang hidupnya biasa-biasa saja bisa menjadi guru kita.
Jangan jauh-jauh mencari guru karena disekitar kita banyak guru yang bisa kita minta nasehat darinya. Nasehat tidak harus mendengarkan orang lain bicara. Terkadang cukup dengan mengamati dan diam, itu telah mampu membantu menyelesaikan masalah kita.
Satu hal yang harus ada pada diri seseorang adalah meyakini bahwa segala sesuatu ada pengendalinya. Maka jangan coba-coba untuk tidak meyakininya.
Disaat berada dititik terlemah, maka yakinlah ada Allah yang akan menguatkan pundak. Pundak yang awalnya tidak ada tenaga, maka disaat bantuannya datang dan saat keberharapan kita hanya kepadaNya. Saat itulah pertolongannya datang.
Jangan lama-lama berada dititik terlemah. Segeralah bangkit, karena disaat segala sesuatu sudah diserahkan kepadaNYa maka tidak ada lagi yang akan membuat kita berada dititik terendah.
Teruslah belajar untuk berserah, karena di dalam hidup ini tidak ada yang perlu kita tinggikan, sombongkan dan merasa lebih dari yang lainnya.
Disaat kepasrahan itu hadir, maka yakinlah batuan Allah akan tiba dengan tidak disangka-sangka.
Tugas kita hanya memaksimalkan apa yang kita lakukan. Hasil tidak usah dirisaukan. Apa-apa yang didalam kendaliNya maka serahkanlah kepadaNya.
Selamat berjuang menjadi pribadi yang surrender.