Novel ini bercerita tentang wanita cantik jelita bernama Anindia Nilajuwita. Sosok yang terbelenggu cinta pertamanya. Tatkala Rumput Kusut Masai adalah gambaran galau hatinya.
Entahlah
Tadinya pertunangan dan lamaran mereka ditunda dulu karena Anindia mendapat bea siswa melanjutkan kuliah S2 nya di Australia.
Namun acara itu tetap berlangsung karena kedua keluarga menyepakati agar mereka sudah saling mengikat terlebih dulu. Hanya tinggal peresmian pernikahannya saja usai Anindia lulus S2 dari Australia.
Acara pentunangan yang sederhana hanya hadir dari kalangan keluarga dari pihak Anindia dan Roby.
Anindia mengikuti setiap tahap acara pertunangan malam itu dengan perasaan yang datar saja.
Termasuk ketika jemarinya menerima sematan cincin dari tangan Roby. Tidak ada perasaan yang spesial.
Bagi Anindia, acara pertunangan malam itu berjalan dengan datar saja. Meskipun kedua keluarga terlihat sangat antusias menyambut hari pertunangan Anin dan Roby.
Setelah resmi bertunangan seminggu kemudaian Anindia berangkat ke University of Queensland, Australia untuk melanjutkan studi S2.
Selama Anin menjalani studi di Australia terpaksa mereka harus menjalin hubungan jarak jauh. Mereka hanya bisa berkomunikasi melalui ponsel baik telpon maupun video call.
Tentu saja hubungan jarak jauh yang sangat tidak ideal bagi Anindia dan Roby. Bagi Anindia sendiri anehnya hubungan ini tidak begitu dia masalahkan.
Malah Anin merasakan kelegaan hatinya karena jauh dari Roby. Wajar hal itu terjadi mengingat Anin sebenarnya tidak begitu menginginkan hubungan ini.
Peristiwa Tujuh tahun yang lalu seakan baru terjadi kemarin. Waktu begitu cepat berlalu. Tidak terasa senjapun mulai menyapa Anindia di beranda rumahnya.
Hujan sore itu baru saja reda untuk menutup lembaran demi lembaran kenangan Tujuh tahun yang lalu.
Entah bagi Anin apakah itu kenangan indah atau kenangan kepedihan. Entahlah.
BACA JUGA : Tatkala Rumput Kusut Masai (1).
Salam Literasi @hensa.
BERSAMBUNG Tatkala Rumput Kusut Masai (10).
Novel ini hanya fiktif. Andaikata ada kesamaan nama-nama dan tempat, maka hal itu hanya kebetulan semata.
1 komentar