Son Heung Min tidak berdaya untuk menjebol gawang Chelsea (Foto Skysports)
Stadion Tottenham Hotspur London menjadi saksi bisu kemenangan Chelsea dalam derby London pada Minggu (19/9/21) pukul 22.30 WIB. Tuan rumah Tottenham kalah 0-3 dari The Blues disaksikan 60 ribu penonton yang sebagian besar suporter Lilywhites.
Ini adalah kekalahan tiga gol kedua Tottenham dalam pertandingan di kompetisi Premier League, menyusul kekalahan akhir pekan lalu pada laga melawan Crystal Palace.
BACA JUGA : Liverpool Tak Terbendung, 3 Gol ke Gawang Crystal Palace di Anfield
Tuan rumah Tottenham Hotspur menyambut kembalinya Heung-Min Son setelah cedera betisnya yang masuk dalam susunan pemain awal. Begitu pula Cristian Romero dan Giovani Lo Celso juga kembali ke tim bersama dengan Tanguy Ndombele.
Sementara Thomas Tuchel membuat susunan starter untuk Chelsea dengan memilih kiper Kepa Arrizabalaga menggantikan Edouard Mendy yang cedera. Mason Mount menggantikan Hakim Ziyech di salah satu dari empat pergantian lainnya, sementara N’Golo Kante masuk dari bangku cadangan.
Meskipun Chelsea memenangkan laga derby ini, namun Romelu Lukaku tidak berhasil mencetak gol. Pahlawan kemenangan Chelsea pada derby ini adalah Thiago Silva, Ngolo Kante dan Antonio Rudiger.
Sangant menarik diceramati bahwa para penyerang Chelsea tumpul mencetak gol. Lukaku, Mason Mount, Kai Haverts seakan tidak berkutik di depan gawang Hugo Lloris.
Kali ini justru dua pemain belakang Chelsea yang berkibar mencetak gol. Bek tengah Thiago Silva dan Antonio Rudiger keduanya mencetak gol saat tiga gol di babak kedua yang membawa Chelsea menang 3-0 atas Tottenham Hotspur.
Laga hingga turun minum masih seinbang tanpa gol. Gelandang serang N’Golo Kante masuk saat turun minum menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi Chelsea. Penampilannya yang impresif di babak kedua menyusul kemudian dia mencetak gol kedua untuk Chelsea.
Pada babak kedua tersebut, Thiago Silva memecah kebuntuan di menit 49 dengan sundulan keras dari sepak pojok yang dilakukan oleh Marcos Alonso.
Silva menyundul bola untuk gol pertamanya sejak satu set-piece lainnya dalam pertemuan derby, melawan West Ham sebelum Natal tahun lalu. Kemudian Kante menindaklanjutinya dengan gol pertamanya bagi Chelsea dalam waktu kurang dari dua tahun.
Kante, pengganti Mason Mount, membuat the Blues unggul 2-0 dengan tembakan yang dibelokkan oleh Eric Dier. Ada sedikit keberuntungan tentang tendangan gelandang yang dibelokkan pmeain belakang Spurs tersebut.
Namun demikian Chelsea memang pantas meraih kemenangan tersebut mengingat cara The Blues meningkatkan performa setelah babak pertama yang seimbang dengan beberapa peluang.
Namun diantara gol gol Chelsea, Toni Rudiger-lah yang memberikan kejutan dengan sebuah tembakan untuk membuat skor menjadi 3-0 tepat di penghujung pertandingan.
Rudiger meraih kemenangan tandang keenam berturut-turut di derby London pada masa tambahan waktu. Golnya berawal dari pergerakkan Timo Werner yang memberikan asis cerdas, bola dimanfaatkan dengan menembak ke gawang Tottenham.
Menurut data statistik Premierleague.com (19/9/21), Chelsea hanya sedikit unggul dalam penguasaan bola sebesar 52 persen dibandingkan 48 persen milik tuan rumah.
Tetapi mereka memiliki 20 peluang tembakan 10 peluang diantaranya tepat sasaran. Sementara Tottenham hanya memiliki 8 peluang dan hanya 2 tembakan yang tepat sasaran.
Begitu pula Chelsea memiliki 11 kesempatan teandangan penjuru dibandingkan dengan Tottenham yang hanya 5 kali tendangan sudut. Data yang menggmbarkan bagaimana gencarnya serangan yang dilakukan oleh skuad asuhan Thomas Tuchel tersebut.
Usai kemenangan ini Thomas Tuchel berbicara di depan para pewarta seperti dilansir Skysports (19/9/21) : “Saya merasa kami ingin tampil impresif dengan keterampilan murni,
“Tetapi dalam derby seperti ini tidak selalu hanya tentang keterampilan. Ini tentang agresi, memenangkan duel, dan tampil lebih baik sebagai sebuah tim.”
Tuchel boleh lega usai laga ini karenasebelumnya sangat kecewa dengan penampilan Chelsea di babak pertama yang selalu menerima tekanan dari skuad Tottenham asuhan Nuno Espirito Santo.
Pelatih asal Portugal ini mengakui bahwa penampilan tim asuhannya di babak pertama adalah permainan yang bagus, kompetitif. Menguasai laga dengan dominan, menekan tinggi, menciptakan masalah bagi lawan dan memiliki peluang.
Namun di babak kedua, hanya berawal dari gol yang dicetak dari bola mati tendangan sudut telah mengubah permainan. Kemudian menjadi jauh lebih sulit ketika permainan berubah total.
Chelsea mulai mengambil kendali dan menjadi tim yang lebih baik di babak kedua dengan 3 gol mereka yang membuat raihan 3 poin dari kandang Tottenham.
Chelsea kini sejajar dengan Liverpool. Keduanya mengumpulkan 13 poin dari lima pertandingan. Saat ini The Blues memuncaki klasemen sementara Premier League. Selamat untuk Chelsea.
Salam bola @hensa