Mohamed Salah dan Fabinho (Foto Skysports).
Pertarungan para juara, demikian mungkin judul yang diberikan untuk laga antara Liverpool bertemu AC Milan. Kedua tim ini adalah langganan juara Liga Champions. Milan peraih 7 gelar sementara Liverpool peraih 6 gelar.
BACA JUGA : Emma Raducanu, Petenis Muda Inggris yang Menginspirasi Juergen Klopp
Laga yang berlangsung di Anfield, Kamis (16/9/21) dini hari WIB tersebut, menghasilkan 5 gol. Masing 3 gol untuk Liverpool dan 2 gol untuk Milan.
Tentu ini adalah kemenangan yang sangat berarti bagi pasukan asuhan Juergen Klopp mengingat di grup mereka berkumpul tim-tim dengan pengalaman panjang di Liga Champions.
Selain Milan di grup B juga ada Atletico Madrid dan FC Porto yang malam itu mereka bermain draw. Untuk sementara pada matchday pertama ini, Liverpool memimpin grup B dengan 3 poin disusul Atletico dan Porto masing-masing dengan 1 poin dan Milan di posisi akhir.
Gol pertama Liverpool lahir ketika laga baru berlangsung 9 menit. Alexander Arnold mendapat asis dari Mohamed Salah langsung menusuk memasuki area penalti.
Bola kemudian diumpankan Arnold ke arah Diogo Jota namun membentur kaki Fikayo Tomori dan masuk ke gawang sendiri. Kiper Milan, Mike Maignan hanya terpaku tak berdaya.
Gol kedua Milan harusnya lahir dari tendangan penalti Mohamed Salah, namun gagal menjadi gol ketika Maignan berhasil memblok tembakan Mo Salah tersebut.
Milan mulai melakukan serangan balik di tengah tekanan serangan gencar Liverpool. Mereka hanya dalam dua menit berhasil berbalik unggul. Pada menit ke-42 ante Rebic berhasil menundukkan kiper Liverpool, Alisson Becker.
Lalu dua menit kemudian kembali gawang Liverpool kebobolan oleh kaki Brahim Diaz sehingga Milan unggul 2-1 yang bertahan sampai turun minum.
Dua gol Milan tersebut sangat disesalkan oleh pelatih Klopp mengingat pertahanan mereka kehilangan fokus. Dua gol yang dikemas dengan cara sederhana oleh para pemain Milan namun mematikan.
Pada babak kedua, Mohamed Salah membayar kesalahannya ketika dia berhasil menjebol gawang Milan memanfaatkan umpan Divock Origi hanya 4 menit sejak babak kedua dimulai. Liverpool berhasil menyamakan kedudukan menajdi 2-2.
Gol Mohamed Salah ini mencatatkan dirinya menyamai rekor Steven Gerrard dengan 14 gol dalam kiprah mereka di Liga Champions untuk Liverpool seperti dirilis Twitter.com/OptaJoe (16/9/21).
Tuan rumah terus melakukan serangan gencar. Mereka memang menargetkan kemenangan. Gol yang ditunggu tersebut akhir lahir dari kaki Jordan Henderson, 20 menit sejak gol Mohamed Salah.
Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti memanfaatkan bola liar di area penalti, menembus gawang Milan. gol yang sangat spektakuler karena dilakukan dengan tembakan first time. Liverpool unggul 3-2 hingga babak kedua berakhir.
Terakhir kali Henderson mencetak gol di Liga Champions yaitu pada musim 2014/15 ketika melawan Ludogorets. Golnya malam itu menjadi hal yang sangat istimewa baginya karena menjadi gol kemenangan Liverpool.
Kepada BT Sports (16/9/21), Henderson berkata usai laga tersebut : “Senang bisa kembali mencetak gol, saya tidak mencetak banyak gol. Jelas itu adalah sesuatu yang saya kerjakan, terutama ketika saya bermain sedikit lebih ke depan.
“Sebagai pemain posisi nomor delapan, Anda harus tiba di kotak penalti dan mendapatkan beberapa peluang untuk mencetak gol.” Demikian kegembiraan Henderson malam itu seperti dikemukakan kepada BT Sports di atas.
Sementara Antonio Conte, yang menjadi pundit Sky Italia berpendapat bahwa Milan harus menggunakan permainan ini di jalur mereka untuk berkembang.
Menurut Conte, ini mungkin ujian paling berat bagi mereka melawan Liverpool dengan atmosfer dan tekanan yang tinggi. Setelah awal yang sangat sulit, Milan masih bisa bertahan dalam permainan.
Namun sangat disayangkan setelah unggul di babak pertama malam itu, mereka harus menerima untuk 2 gol yang mereka dapatkan saat kebobolan di awal babak kedua.
Laga ini sangat ketat meskipun lebih didominasi tuan rumah Liverpool. Setelah ketinggalan dua gol di babak kedua tersbut, Milan mulai bangkit mengejar untuk menyamakan kedudukan.
Olivier Giroud masuk untuk memperkuat serangan Milan walaupun hingga babak kedua berakhir tidak berhasil mencetak gol penyeimbang. Pasukan Stefani Pioli ini harus mengakui keunggulan Liverpool 2-3 dan pulang ke Milan tanpa poin.
Selamat untuk Juergen Klopp dengan meraih 3 poin ini membuat pasukan Liverpool memiliki keunggulan yang sangat berarti terhadap pesaing di grup maut ini.
Salam bola @hensa