Tak pernah bosan rasanya ketika kegiatan menulis datang sejak masa pandemi. Awalnya hanya ikut-ikutan ketika seorang sahabat menawarkan buku yang ditulisnya. Rasa penasaran timbul “kok bisa menulis buku!”, bagaimana cara menulisnya? bagaimana awalnya? apakah ada yang membacanya? berapa biayanya? bagaimana prosesnya? semakin banyak kalimat tanya yang muncul, semakin menambah penasaran untuk cepat mempraktekkannya.
Satu per satu kalimat tanya terurai. Setiap pertanyaan bertemu dengan jawabannya. Proses menulis pun dimulai, hingga tidak terasa kegiatan menulis menjadi rutinitas setiap hari yang tidak terpisahkan. Pagi, siang, sore atau malam pasti akan disempatkan untuk menulis. Menulis di HP, laptop atau sekedar goresan pena di atas kertas putih sudah bukan hal yang asing lagi untuk dilakukan.
Yang pada awalnya merasa khawatir tulisan tidak terbaca. Namun, sekarang tulisan yang terposting sudah ada pembaca yang menunggunya. Senang rasanya ketika tulisan yang kita tuliskan ada yang membacanya atau bahkan ada yang mengomentarinya. Semangat untuk menggerakkan jemari dalam merangkai kata terus muncul setiap hari.
Ratusan judul tulisan sudah berhasil mengudara setiap hari. Beberapa tulisan sudah didokumentasikan menjadi mahkota bagi penulisnya. Dicetak di atas kertas, diedit, dijilid serta diberikan nama pengarang pada bagian sampulnya. Sebuah kebanggan serta penghargaan yang luar biasa bisa menerbitkan buku solo pertama bagi diri.
Belum lagi beberapa tulisan yang terselip diantara penulis hebat. Tulisan yang dikumpulkan menjadi buku yang dinamakan antologi. Pengalaman hidup, sosok inspirasi hingga puisi menjadi tulisan pada setiap buku antologi yang diikuti. Rasa bangga kedua berhasil didapat setelah menerima buku antologi dari setiap kurir yang memanggil “paket”.
Benar kata Pramoedya Ananta “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian“. Mungkin perlu kerja keras ekstra untuk mendapatkan makna dari qoute tersebut. Namun, paling tidak penulis pemula seperti saya sudah berada dalam jalur yang tepat. Tinggal terus memupuk komitmen untuk meluangkan waktu serta menemukan ide untuk dituliskan setiap hari, karena dengan menulis Aku merasa dibutuhkan.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You Tomorrow
Mass Indra Wahyudi
Terima kasih atas peran serta aktif di website YPTD
KMAA inshaAllah menjadi motivasil posting
Maaf baru sekarang bisa menyapa
Terkesan #Salamkenal
Mohon menghubung saya di 08159932527 untuk di invite di WAG YPTD wadah Komunikasi Informasi Edukasi Literasi,
Mohon izin mengunakan dokumen foto KMAA kreasi Mas Indra
Salam Literasi
Thamrin Dahlan
YOTD