Visual Art Ataukah fine Art, Sebuah Polemik Istilah Seni Rupa

Edukasi, Humaniora541 Dilihat
sketsa Karya Joko Dwiatmoko

 

Saya masih akan menulis tentang seni rupa. Mencoba mengenalkan seni visual, seni gambar dan seni lukis serta beberapa tokoh seni rupa yang kiprahnya paling tidak dikenal secara nasional. 3 artikel sebelumnya saya kenalkan tentang Jeihan, Djoko Pekik dan Soekarno. Dalam dunia seni rupa Nusantara mereka tidak asing ditelinga seniman/ atau seni rupawan tanah air, tetapi belum tentu anda para pembaca.

Ada beberapa resiko jika menuliskan tentang seni rupa sebab bisa saja banyak pembaca hanya mendengar selentingan tentang tokoh- tokoh seni rupa tersebut. Ada persepsi sementara dalam masyarakat bahwa seniman rupa itu cenderung cukup “aneh” dan antik.

Apalagi melihat karya – karya abstrak yang tersaji dan masih membingungkan bagaimana letak seninya. Maka itulah gunanya mengenalkan pada pembaca dengan bahasa populer, seperti menuliskannya di blog seperti ini. Tidak perlu serius, santai saja yang penting misi mengenalkan seni rupa sampai pada para pembaca.

Istilah Visual dan Fine Art Dalam Polemik Seni Rupa

Ada beberapa istilah membingungkan yang sering disebut yaitu seni visual dan fine art. Seni visual berhubungan dengan visual tentu saja juga berkaitan dengan indera penglihatan. Juga ada istilah seni rupa. Seni rupa erat hubunganya dengan bahasa melayu, bahasa sansekerta yang kelihatannya sama namun ada perbedaan mendasar.

Jika bicara tentang visual art orang akan berpikir tentang dunia desain, lukis dan produk seni murni, sedangkan jika bicara tentang fine art akan banyak kaitan terkait produk seni rupa. Sebab selain lukis, juga ada seni patung, keramik, kriya. Kalau ditanyakan apa perbedaan visual art dan fine art. Banyak yang menganggap sama, hanya beda istilah saja. Tapi sebenarnya apakah berbeda sih?

Maaf mungkin saya sedikit mengajak berpikir pembaca, tapi semoga dengan menantang rasa penasaran anda akan mencoba menjawab tantangan itu. dari referensi buku Dua Seni Rupa. Buku kumpulan tulisan tentang Sanento Yuliman, Kritikus seni rupa dari ITB. Dikatakan bahwa visual art adalah seni rupa yang berhubungan dengan masyarakat tradisional itu dikatakan berdasarkan pandangan barat tentang seni rupa visual art. Sedangkan orang Barat menganggap seni lukis dan bentuk karya seni yang berasal dari Eropa sebagai seni rupa/ fine art.

Tetapi sesungguhnya agak rancu pengertian antara fine art dan visual art berdasarkan pandangan barat yang diwakili Eropa dan Orientalis yang diwakili masyarakat Asia khususnya. Di Indonesia produk seni rupa pada perkembangan seni modern mengenal seni murni dan seni terapan. Yang termasuk seni rupa diantaranya seni lukis, seni patung dan grafis (cetak grafis).

Sedangkan melihat hasil karya fine art dalam arti luas terdapat banyak ragam di Indonesia termasuk seni ukir, relief dan karya seni lainnya yang bernilai seni tinggi. Namun jika berdebat masalah istilah tentu akan semakin membingungkan. Baiklah masuk saja dalam konsep penciptaan seni rupa.

Ada banyak istilah seni rupa yang muncul dari bahasa sansekerta dan juga bahasa melayu serta bahasa – bahasa lainnya. Seringkali dengan tradisi setiap suku mempunyai produk seni yang dikaitkan dengan tradisi, bagian dari upacara pemujaan dan kepercayaan yang berhubungan dengan spiritualitas yang akhirnya melibatkan seni dan seni rupa khususnya untuk bisa membuat karya yang indah sekaligus berfungsi untuk pemujaan pada kekuasaan Hyang Maha Tunggal.

Dalam pandangan awam seni lukis bisa saja disamakan dengan seni gambar. Apa sih sebenarnya seni lukis dan apa sih definisi seni gambar. Dalam buku Dua Seni Rupa Sanento Yuliman dijelaskan dengan gamblang tentang seni lukis dan seni gambar. Menurut asal katanya gambar berasal dari kata to draw, sedangkan lukis lebih di kenal dari istilah to paint, yang dekat mengecat, atau melukiskan dengan warna  warna yang dikenal dengan cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak.

Apapun Istilahnya Yang Penting Karya Seni Rupa 

Tetapi benarkah sesederhana itu perbedaannya. Sedangkan sebagai guru ketika ditanya oleh siswa saya sering mengistilahkan menggambar lebih pada ketrampilan teknis dengan arsir, meniru dengan pensil, pulpen dan alat gambar lainnya. Sedangkan seni lukis lebih mengarah pada pengungkapan rasa seni dengan melukis di sebidang gambar baik itu kertas gambar, kanvas, cat tembok. Bahan dan alatnya berhubungan dengan cat air, cat akrilik dan jenis cat lainnya.

Tetapi pengertian itu masih diperdebatkan ketika seseorang dengan ketrampilan khusus menggambarkan dunia imajinasi, khayalan jadi semacam karya seni murni meskipun alatnya menggunakan pensil, pulpen yang dekat dengan seni gambar. Jadi kerancuan istilah itu bagi senirupawan bisa menjadi bahan diskusi yang menarik, bagi awam malah semakin memusingkan.

Jadi apa sih sebenarnya seni rupa, seni lukis, seni gambar itu. Menurut pandangan penulis sih istilah itu bisa saja dijadikan bahan diskusi menarik. Tidak usah pusing, bagi pembaca nikmati saja karya visualnya toh istilah – istilah tentang gambar, lukis bisa saja dicari di mesin pencari  yang banyak ditemukan di internet. Mau lukis atau gambar kalau digarap dengan bagus tetap saja sebagai sebuah karya seni visual, atau fine art yang luar biasa. Bisa dinikmati sebagai pemanis di rumah ataupun sebagai gengsi bisa memajang lukisan dan gambar di rumah para pembaca.

Bagaimana semakin tertarik pada dunia seni rupa. Saya akan berusaha menggali pengetahuan seni rupa di artikel selanjutnya. Salam literasi.

Jonggol, 12 September 2021

 

referensi : Dua Seni Rupa Sepilihan Tulisan Sanento Yuliman

Tinggalkan Balasan