Kegagalan Itu Hanya Sukses yang Tertunda

Filosofi, Kesehatan61 Dilihat
ens.stan.com

Dalam setiap peristiwa hidup manusia selalu dihadang oleh masalah demi masalah. Ketika ada keinginan menulis begitu kuat namun terkendala oleh banyak kegiatan, tugas – tugas wajib yang mesti diselesaikan. Semuanya antri ingin mendapat prioritas. Semuanya menuntut ketuntasan. Dan ketika manusia tidak bisa menyelesaikan maka akan tertunda dan bertumpuk masalah hingga akhirnya manusia tertekan atau stres bahkan hingga ke tingkat depresi.

Belum selesai masalah, muncul masalah baru yang memperumit keadaan. Dan hanya manusia dengan kesabaran tinggi, mental yang tangguh dan tentunya dengan doa bisa melewati semua masalah itu. Tidak ada manusia tanpa masalah, tidak ada manusia yang merasa melenggang tanpa beban dalam hidupnya.

Apakah anda pernah merasakan kegagalan, pernah merasa tertekan dengan tidak adanya jawaban dan solusi atas masalah yang menimpa? Besar kecil masalah akan selalu ada dalam diri manusia. Masalahnya ada yang akhirnya menyerah dan memilih jalan pintas. Mereka yang memilih jalan pintas akan melakukan tindakan di luar kontrol manusia. Yang depresi dan stres bisa mengakhiri hidupnya dengan hararakiri atau bunuh diri. Mereka menganggap itu solusi terbaik untuk lepas dari masalah.

Namun apakah bunuh diri dapat menyelesaikan persoalan. Bisa jadi selesai karena mereka tidak lagi terbelit persoalan di dunia, tapi bukankah ada dunia lain menanti, menerima konsekwensi atas pemaksaan untuk mengakhiri hidup padahal yang berhak menentukan hidup mati manusia itu Tuhan, bukan manusia.

Jadi yang terbaik dari manusia adalah menghadapi apapun masalahnya dan tidak berusaha menghindar. Semakin menghindar maka semakin banyak tumpukan masalah. Masalah harus dihadapi termasuk yang beresiko kegagalan, beresiko tidak sesuai dengan angan dan kenyataan.

Jika dalam sebuah masalah gagal menyelesaikan apakah harus menghindar  atau menghadapi dengan lapang dada. Menurut penulis sih mending menghadapi kegagalan dengan lapang dada. Manusia perlu introspeksi, perlu meneliti diri sendiri, mengapa bisa gagal menyelesaikan tugas, atau memecahkan persoalan. Apakah yang salah, apakah harus minta bantuan, berkonsultasi pada yang lebih ahli untuk membantu lepas dari jerat persoalan dan kegagalan.

Ya manusia berpikir, kegagalan adalah sukses yang tertunda maka ia akan mempunyai stamina lebih untuk mengulang dan mencoba menelisik akar masalah mengapa bisa gagal dalam sebuah tindakan. Manusia yang tangguh akan berpikir keras, bahkan dengan tidak malu – malu berbicara pada mereka yang pernah mengalami kegagalan, berkonsultasi pada orang – orang yang kompeten untuk menyelesaikan persoalan dirinya.

Kegagalan itu bukan akhir segala- galanya. Bahkan dengan kegagalan manusia bisa belajar, kemudian bangun dan mencari solusi yang tepat agar pada usaha berikutnya tidak gagal lagi. Butuh kesabaran, butuh stamina lebih untuk menyelesaikan masalah.

Manusia yang bisa melewati kegagalan demi kegagalan akan menjadi tangguh dan tidak mudah menyerah hanya karena terbelit persoalan. Semuanya akan diselesaikan dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang. Seberapapun banyaknya kegagalan yang dihadapi manusia suatu saat akan menuai kesuksesan. Jadi bisa jadi kegagalan memang kesuksesan yang tertunda.

Malah ada orang yang hidupnya selalu beruntung, selalu sukses dan bahagia namun ketika suatu hari tiba – tiba ia terpeleset jatuh, mengalami kegagalan ada kecenderungan orang itu akan susah bangkit bahkan bisa jadi akan depresi menghadapi masalah. Ia merasa tidak siap gagal karena sepanjang hidupnya itu beruntung bisa meniti kehidupan tanpa hambatan. Dan orang yang terbiasa sukses lalu tiba – tiba gagal akan mengalami trauma berat bahkan bisa berakhir dengan mengalami gangguan jiwa.

Jadi tidak perlu takut gagal karena hakikatnya setiap kegagalan akan membuahkan kesuksesan nanti. Manusia belajar dari kegagalan, manusia belajar dari kesalahan yang dilakukan sebelumnya. Dengan akal pikirannya yang berbeda dengan makhluk lain manusia bisa menemukan jalan untuk meraih kesuksesan. Para penulis ternama yang saat ini merajai kancah sastra dunia bukanlah orang – orang yang ditakdirkan sukses sepanjang hidupnya. J K Rowling pernah mengalami penolakan  penolakan berkali kali atas naskah – naskah novelnya. Namun karena usahanya gigih dan keras maka ia merasakan sukses setelah melewati banyak kegagalan. Para penulis nobel yang tersohor, mereka pasti merefleksikan karya – karyanya dari perjuangan ketika ia hidup dan meniti kehidupan dari satu masalah ke masalah lainnya. Anton Chekov, Ernest Hemingway, Shakespeare, Enyd Biliton, Pramoedya Ananta Toer dan masih banyak penulis lainnya mampu menuliskan kisah kehidupan karena mereka kenyang merasakan kegagalan dan belitan masalah dalam hidup.

Jadi kegagalan itu bukanlah momok menakutkan, namun hanya hambatan kecil yang seharusnya bisa dilalui dengan sabar dan pantang menyerah. mari bangkit dan berjuang lagi meraih mimpi. Salam literasi.

Tinggalkan Balasan