PIKNIK PANIK (Bagian 2)
Oleh: Lili Suriade, S.Pd
Tepat jam 11 malam, Setelah semua penumpang naik, bus pun mulai melaju dengan pelan. Kami semua sangat menikmati perjalanan. Ada yang karaoke, ada yang berjoged dan ada pula yang asik bercerita.
“Kita akan berhenti di mesjid raya Kota Padang untuk sholat subuh.” Ungkap miss Sheyla, sebagai coordinator acara.
Akhirnya kami sampai di mesjid Raya kota Padang. Gempi langsung mencari WC, karena memang dari tadi dia sudah sangat ingin buang air kecil.
Setelah selesai, dia pun kembali atas bus. Sampai di bus, alangkah kagetnya Gempi ketika dia tidak menemukan tasnya lagi. Dia mencoba mengingat segalanya, setelah beberapa menit barulah ingatannya tertumpu pada saat buang air ke WC mesjid raya tadi. Sementara bus tetap melaju dengan kencang. Gempi semakin panic.
“Astaga..berarti tasku tinggal di WC. Aku ingat tadi aku langsung keluar dari WC,
Padahal tas ku gantungkan di belakang pintu.” Gumam Gempi pada Fero yang duduk di sebelahnya.
“Trus gimana dong?” Tanya fero lagi.
“Aku turun di sini saja. Pokoknya aku harus segera kembali ke mesjid tadi.” Ucap Gempi lagi.
“Kamu jangan gila dong, trus ke Pulau mandenya kamu pake mobil mana?” Tanya Fero keheranan.
“Kamu tenang saja, aku bisa pinjam motor temanku nanti.
“Stop..kiri pak..!” Teriak Gempi.
Semua orang memandang Gempi. Mungkin mereka semua saling bertanya, namun Gempi tidak peduli. Ia turun dari bus dan berlari mencari ojek. Biarlah Fero yang mengatasi semuanya, pikir Gempi.
Dengan bergegas Gempi menuju pangkalan ojek.
“Kemana Bu?”
“Ke mesjid Raya kota pak.”
Ojek pun melaju dengan cukup kencang.
Sampai di depan mesjid, Gempi langsung berlari menuju WC. Sehingga ia lupa membayar ojeknya. Tukang ojek hanya terperangah menyaksikan Gempi yang menghilang di teras mesjid.
“Aduh..saya harus tungguin ini.” Ungkap tukang ojek.
Sementara itu, Gempi makin panic ketika tak menemui tasnya. Ia sudah mencari ke segala sudut WC mesjid raya, bahkan ia sudah bertanya ke beberapa orang yang ditemuinya di mesjid itu.
“ Ya Allah..mau aku cari kemana lagi?” Gumam Gempi dalam kepanikan. Sementara hari sudah mulai siang. Gempi masih tak tahu harus berbuat apa.HP,uang cash dan kartu ATM Gempi ada di dalam tas. Ia hanya menangis.
“Gempi..bangun nak..sudah hampir jam 11. Katanya mau berangkat ke pulau Mande kan? Ayolah bangun..!”
“Astagfirullah..ternyata aku hanya mimpi.” Gumam Gempi sambil mengucek-ngucek matanya.
“Kamu mimpi apa toh?” Tanya Ibunya.
“Aku mimpi panic saat pergi piknik ini Bu.”
“Makanya kalau tidur awali dengan doa. Ini malah ketiduran di atas sofa.” Ungkap ibu sambil mengelus rambut Gempi.
Ya Allah..mungkin karena terlalu senang, hingga kebawa mimpi segala. Gempi berjanj akan berhati-hati dalam perjalanan piknik kali ini. (SELESAI)