KMAB 28 Kembali Lagi

Terbaru19 Dilihat

KMAB 28

Perjalanan  Hidup

Kembali Lagi

Oleh Lusia Wijiatun

Sumber :guruberto.com

Semakin   rajin bu Tami melaksanakan tugas, semakin banyak pula tugas yang di kerjakannya. Tak jadi soal karena memang bu Tami menyukai tugas-tugsa itu. Tugas apapun yang diberikan kepadanya, dapat ia kerjakan dengan baik.

Hal ini jugalah yang membuat Bu Tami banyak disukai rekan guru dan anak-anak muridnya. Gaya bicaranya yang ramah namun tegas membuat bebrapat temannya percaya kepadanya, sebagi teman curhat.

Teman-temanya banyak yang mengatakan bahwa ia dapat menyelesaikan  persoalan dengan bijaksana. Hal ini juga yang membuat bu Tami selalu sukses dalam mengurus kenaikan pangkat.

Tetunya banyak yang membantunya, dalam menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi persyaratan.

Seiring berjalannya waktu,  Bu Tami semakin matang dalam segala tugas plus usia. Ia dipercaya untuk menjadi kepaka sekolah di salah satu sekolah dasar di kota itu.

Awalnya bu Tami menolak, karena bu Tami merasa belum mampu untuk melaksanakan tugas itu. Namun setiap ia menolak, ia semakin diberi pengarahan dan penjelasan bahwa menunaikan tugas itu tidaklah sulit.

Maka dengan berbagai pertimbangan dan mohon restu dari keluarganya, ia pun menerima tugas itu.Undangan pelantikanpun sudah diterima.

Ia mengikuti pelantikan dikantor bupati bersama dengan guru-guru lainnya yang juga diangkat menjadi kepala sekolah.Ia juga berpikir, ya ada kesempatan dicoba dululah, pikirnya dalam hati.

Ketika itu, anak-anak Bu Tami sudah mulai dewasa , satu anaknya sudah selesai kuliah dan sudah bekerja. Yang satu lagi hampir selesai kuliahnya. Dan yang ketiga masih duduk di sekolah lanjutan pertama.

Anak-anak bu Tami  menyambut baik, dan mengucapkan selamat kepada bu Tami atas tugas yang baru. Mereka berpesan agar ibunya bertugas dengan baik, dan berdoa semoga ibunya juga sukses dalam menjalankan tugasnya.

Doa dan ucapan yang disampaikan putra putrinya semakin membuat Bu Tami semangat. Hari demI hari ia mengerjakan tugasnya. Besamaan itu pula sUrat keputusan kenaikan pangkat dan golongan juga turun.

Hal ini juga semakin membuat bu Tami bersemangat. Sebagai kepala sekolah bu Tami juga menganjurkan kepada guru-guru untuk mengikuti jejaknya agar dapat mengajuKan kenaikan pangkat dan golongan. Tentunya dengan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya, dalam melaKsanakan tugas bu Tami selalu berusaha menjadi kepala sekolah yang baik, yang dapat menjadi panutan bagi guru dan siswa di sekolah itu. Semua kebutuhan sekolah yang belum ada, saat itu diusahakan oleh bu Tami misalnya saja , aliran listrik, dan aliran air   di setiap kelas, dan lain sebagainya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, bu Tami sudah mengenal semua guru dan siswa di tempat tugasnya sebagai kepala sekolah. Bahkan sarana prasaran  pun  di sekolah itu hampir terpenuhi.

Namun sayang, waktu berlalu begitu cepat, bu Tami sudah kembali menjadi guru biasa. Ia dikembalikan di tempat tugasnya yang lama sesuai dengan permintaannya, kalau menjadi guru lagi kembalikan  ke sekolahnya yang lama, begitu yang pernah diucapkannya.

Guru dan siswa mmenyambut bu Tami dengan baik, ia kembali bertugas di sekolahnya yang dulu. Masuk kelas yang sempat ditinggalnya beberapa tahun lamanya.

Letak kelasnya tidak berubah, posisi meja guru, kursi dan lemari juga tidak berubah. Hanya ada tambahan rak lemari terletak disudut kiri. Di sana bertumpuk buku-buku pelajaran.

Dengan senang hati bu Tami kembali ke kelas itu, ia mulai mengubah posisi rak lemari  supaya terlihat rapi. Dan terlihat lebih lebar.

Anak-anak didiknya pun dengan sedang hati membantu kegiatannya. Semua ikut ambil bagian merapikan kelas. Semua terlihat gembira sekali.

Saat Bu Tami pergi bertugas menjadi kepala sekolah untuk sementara waktu, mereka masih kecil, masih duduk di kelas dua atau kelas tiga.

Menurut cerita salah seorang murid, katanya ketika bu Tami pindah, mereka sangat sedih karena tidak kebagian masuk ke kelas bu Tami. Nah,  ketika mendengar bu Tami kembali ke sekolahnya itu, ia sangat senang, begitu juga teman-temannyan yang lain.

Waoo.., bu Tami merasa sangat tersanjung, ternyata ada yang mengharapkannya kembali.  Terharu Bu Tami mendengar cerita murid tersebut. Bu Tami berjanji dalam hatinya, ia akan mendidik anak-anak dengan baik dan penuh kasih sayang.

Tinggalkan Balasan