“Tidak ada sesuatu yang dikonsumsi seseorang yang lebih baik dari hasil kerja tangannya. Sesungguhnya Nabi Dawud makan dari hasil kerja tangan beliau” (HR. Bukhari)
Bekerja adalah kewajiban bagi setiap manusia untuk mencari rizqi sebagai bekal beribadah kepada Allah. Dalam mencari rizqi, kebaikan dan kehalalan rizqi yang kita peroleh menjadi tujuan utama.
Rizqi yang paling baik adalah harta yang didapatkan dari hasil kerja dengan tangan sendiri, diperoleh dengan cara yang halal dan dimanfaatkan untuk kebaikan.
Harta adalah bagian dari rezeki yang telah Allah tetapkan sebelum manusia lahir, maka jangan khawatir tentang hal itu. Hanya saja rizqi itu harus diupayakan dengan cara yang disesuai dengan ajaran agama.
Meraih rezeki dengan baik dan menyalurkannya pada tempat yang baik merupakan keberkahan pada harta yang Allah titipkan kepada manusia.
Harta dapat menjadi berkah dan dapat juga menjadi fitnah, hal itu tergantung pada sikap pemiliknya terhadap harta. Orang yang berlebihan dalam mencintai harta dapat mengantarkan kepada kerusakan dirinya sendiri di dunia dan di akhirat.
Rasulullah memperingatkan kita tentang hal itu bahwa : “Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (yang merusak dan menyesatkan mereka) dan fitnah (pada) umatku adalah harta.” (HR. Tirmidzi, dan dishohihkan oleh al-Albani)
Akan tetapi, harta yang digunakan di jalan agama dapat membawa seseorang ketempat yang paling mulia di sisi Allah SWT. Dan harta yang memiliki keberkahan adalah harta yang diperoleh dengan keringat sendiri tanpa mengharapkan uluran tangan dari orang lain.
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan dibawah, demikian dipesankan oleh Rasulullah kepada umatnya. Setiap kita disuruh untuk selalu bekerja keras mencari nafkah dengan sebaik baiknya, serta dimanfaatkan untuk kepentingan agama.
Semoga Bermanfaat….
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Aamiin Ya Rabbal’alamiin