Mengikuti Rakornas FKUB di Jakarta

SEMULA saya tidak yakin akan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan (radiogram) Kemendagri, kegiatan Rakornas yang akan dilaksanakan Selasa (28/02/2023) itu. Undangan sudah masuk ke grup FKUB Kabupaten Karimun sepekan sebelum H. Diposting oleh salah seorang Pengurus FKUB yang juga pegawai Kesbangpol Kabupaten Karimun.

Saat saya melaporkan undangan itu ke Kepala Badan Kesbangpol, lembaga Pemerintah yang membawahi FKUB, tidak ada jawaban pasti, apakah FKUB Kabupaten Karimun akan ikut pada Rakornas itu atau tidak. Undangan sendiri teruntuk kepada Bupati, Kepala Kesbangpol dan Ketua FKUB untuk setiap kabupaten. Sementara di provinsi undangannya teruntuk keapda gubernur, Ketua FKUB Provinsi dan Kakanwil Kemenag.

Lalu saya tanyakan ke teman pengurus, khususnya Sekretaris FKUB, katanya sebaiknya pergi. Tapi biaya bagaimana? Pertanyaan yang sebenarnya lebih awal saya pikirkan dan saya tanyakan kepada diri sendiri. Lalu ditanyakan ke Kankemenag, sebagai pembina FKUB, dia menjelaskan, kalau tidak ada undangan, tidak bisa memakai dana. Artinya tidak usah pergi.

Dua hari menjelang berangkat, dapat kepastian kalau Ketua FKUB bisa berangkat. Bupati yang sebelumnya berjanji akan membantu tiket pesawat, memastikan lewat ajudannya kalau tiket PP untuk Ketua FKUB sudah fix, akan dipesan.  Dan hari Sabtu (25/02/20223), itu juga dapat kepastian kalau dari Kesbangpol juga ada utusan ke Rakornas.

Senin (27/02/2023) pagi saya dan Pak Sugiono (Kabid Idwasbang Bakesbangpol) berangkat bersama. Saya ke pelabuhan pukul 08.35 sesuai janji kami ke pelabuhan pada sekitar jam itu.  Tidak lama Pak Sugiono juga sudah ada di pelabuhan. Membeli tiket Oceanna Harbour Bay, Batam kami bersiap akan ke Batam. Insyaallah akan ke Jakarta.

Sebelum ke kapal, kami sarapan di kafe pelabuhan. Pak Sugiono mengatakan, kita belum sarapan, ya sarapan dulu. Kami pesan lontong sayur di kafe pelabuhan Tanjungbalai Karimun itu. Karena memang belum sarapan pagi, lontong itu tetap disantap meskipun rasanya tidak terlalu pas di lidah.

Tepat pukul 09.00 WIB kapal Oceanna yang kami tumpangi bersama penumpang lain bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Duduk di bagian tengah kursi depan, kami ngobrol apa adanya. Sampai terasa mengantuk barulah kami berhenti ngobrol. Hingga sampai di pelabuhan Harbour Bay, Batam.

Keluar dari Fery trayek Karimun – Batam, itu kami berjalan kaki agak jauh. Tidak mengikuti jalur biasa, terasa jauh berjalan kaki dari pelabuhan. Tujuan adalah mencari mobil grab yang biasanya lebih murah berbanding mobil tumpangan biasa. Itulah yang membuat kami berjalan agak jauh.

Meninggalkan lokasi Harbour Bay kami meneruskan ke Bandara Hang Nadim dengan mobil yang kami pesan dari sopir rental di depan sebuah hotel. Sopir yang mobilnya kami tumpangi ternyata cukup ramah. Katanya berasal dari Sumatera Barat dan sudah menetap di Kota Batam.  Pak Sugiono yang beristri orang Sumatera Barat akhirnya menjadi begitu akrab ngobrolnya. Saya jadi pendengar dan sekali-sekali ikut nimbrung.  Kebetulan saya juga bisa berbahasa Padang.

Tidak terasa kami sudah sampai di Bandara Hang Nadim. Saat ini sudah pukul sebelasan menurut jam di tangan saya. Sekali lagi kami mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Kami makan siang di salah satu kedai nasi di bagian luar bandara.

Istirahat sejenak lalu kami masuk bandara dan melakukan check ini di konter Lion Air sesuai tiket yang kami pegang. Selanjutnya menunggu di gate 7 A sesuai data yang tertera di tiket. Tidak ada kegiatan kami sambil duduk menunggu itu kecuali buka-buka HP.

Tepat pukul 13.10 para penumpang diberi informasi untuk segera masuk pesawat. Dengan berjalan kaki kami menuju pesawat Lion yang lumayan jauh. Duduk di kursi sesuai nomor di tiket masing-masing penumpang mengatur diri masing-masing. Kurang lebih 10-an menit diumumkan bahwa pesawat segera akan terbang. Saya melihat jam, tepat pukul 13.25 pesawat bergerak untuk terbang. Semoga selamat sampai di Bandara Sukarno Hatta.***

Tinggalkan Balasan