11. #KMAB, GURU NEGERI SERUMPUN BERPANTUN

KMAB, Literasi, Pantun409 Dilihat

Serkah bidara dipangkas putera,

Menimpa palas di perdunya pandan,

Berdagang bicara serumpun negara,

Pantun berbalas tiada sempadan.

 

Segak beraya berjalan selamba,

Sepenuh raga padu bersantun,

Sarapan digaya dahulu hamba,

Baru bertenaga melontar pantun.

 

Berjiwa gundah sarat harapan,

Usah tangisi merobek diri,

Bicara madah  puitis ungkapan,

Warisan tradisi kita lestari.

 

Main musik di beranda,

Musik mengalun bungakan hati,

Usik sarapan tuntaslah sudah,

Berbalas pantun siap dinanti.

 

Ikan gelama dimasak nyonya,

Dijamah teruna bersama tetamu,

Wahai Asma inginku tanya,

Kediaman mana tempat tinggalmu.

 

Hari sabtu untuk kluarga,

Ayo memasak di waktu luang luang,

Hati menunggu tambatan rasa,

Untuk orang yang kita sayang.

 

Mengena pukat ikan selayang,

Penuh seraga bawa ke jeti,

Tersemat erat kasih dan sayang,

Menuju syurga dambaan hati.

 

Mentari sinari pohon cemara,

Cahaya terang cukuplah rapat,

Tanya kak puteh kusambut manja,

Di Surabaya Asma tertambat.

 

Duduk tenang di atas pelana,

Kuda dipacu segera kembali,

Kalau sarapan telah terlaksana,

Harap berpantun mulai kembali.

 

Di perdu bidara gugur kuini,

Kutip si dara berteman perkasa,

Jiwa membara Pak Kadir kini,

Berpantun bicara lunak bahasa.

 

Gugur kuini di taman mini,

Tamannya ada dekat kalibata,

Kalau puan sudah bilang begini,

Tak tentu lagi apa hendak dikata.

 

Duri semalu terpijak dara,

Sakit terasa undang mudarat,

Usah malu bermadah bicara,

Luahan bahasa puitis tersirat.

 

Menghias rumah di bulan puasa,

Sayang tamu tidak berkunjung,

Satukan umah majukan bangsa,

Watan berimu kita menjunjung.

 

Hias rumah di bulan puasa,

Sayang merbah di pohon cendane,

Satukan adat majukan bangsa,

Julang budaya kita semue.

 

Siang hari makan durian,

Durian jatuh di atas dipan.

Mohan maaf Tuan dan Puan,

Saya di kampung lalod jaringan.

Tinggalkan Balasan