Konsep sehat sakit

Terbaru38 Dilihat

Penghujung tahun 2017 adalah waktu paling sulit untuk saya. Sejak awal Desember, saya merasakan ada yang salah dengan tubuh saya. Rasanya lebih mudah lelah, demam pada malam hari, mual, dan batuk. Saya kira hanya gejala flu saja, jadi saya meminum obat flu yang dijual bebas beserta vitamin.

Semua Bermula dari…

28 desember 2017, posisi ank sekolah masih libur dikarenakan libur natal jadi saya hanya di rumah saja istirahat karna kurang fit ,setelah beberapa hari saya demam dan agak pusing ,hari ke 4 saya tumbang di kamar mandi pas waktu saya susah selesai buang air kecil dari kamar mandi ,dimana keluarga saya tidak ada satu pun dirumah mama ,papa saya lagi diladang dan kedua adik saya lagi di luar bermain ,hingga saatnya beberapa menit mama saya datang dari ladang dan melihat saya sudah tumbang di kamar mandi dan langsung membawa saya ke rumah sakit .

Sekitar pukul 11 malam, saya terbangun di rumah sakit dengan tangan sudah diinfus. Berdasarkan cerita mama, badan saya panas tinggi dan saya mengigau, tanda demamnya sudah terlampau tinggi. Karena demam sudah berjalan lebih dari 4 hari, dokter melakukan tes widal dan saya dinyatakan terkena typhus atau demam tifoid.

typhus atau demam tifoid, atau kita biasa memanggilnya tipes, disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella Typhi. Menularnya lewat makanan yang terkontaminasi. Kata dokter, keadaan usus saat typhus seperti sedang sariawan. Jadi kalau sudah timbul gejala dan kita membiarkannya serta tetap makan pedas, asam, dan makanan tercemar akan memperparah keadaan. Alasan ini pula yang membuat orang typhus disarankan untuk makan makanan bertekstur lunak.

Sampai hari ke-4, semua perawatan dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Saya hanya mengonsumsi satu obat makan, sebuah obat racikan yang sepertinya mengandung paracetamol. Sisanya obat suntik yang menurut suster berfungsi untuk menetralkan asam lambung.

Hari itu pula saya diperbolehkan pulang. Sayangnya, saya hanya bertahan satu hari saja di rumah. Hari ke-5 malam, kepala saya sakit bukan main. Sakit kepala ini berhasil membuat saya menangis! Akhirnya saya dilarikan ke rumah sakit terdekat, dan direkomendasikan untuk rawat inap lagi.
Sakit kepala itu tidak hilang sampai 3 hari. Karena hal ini, dokter menyarankan saya untuk tes darah lagi sekaligus CT Scan untuk mencari penyebab sakit kepala. Tes darah menunjukkan kalau bakteri penyebab typhus sudah tidak ada, tapi hasil CT Scan menunjukkan ada perdarahan di kepala. Entah, saya tidak mendengarkan penjelasannya lebih lanjut. Dokter syaraf menjadi personil tambahan dalam hal ini dan jadilah saya mengonsumsi banyak obat-obatan tambahan. Plus, asam urat saya katanya sudah di angka 10 mg/dL. Konon, berdasarkan standar WHO, kadar asam urat pada laki-laki batasnya adalah 7,5 mg/dL!

Selama Masa Rawat Inap
Makanan di rumah sakit itu rasanya benar-benar gak jelas. Soalnya, terkena penyakit typhus berarti harus siap makan makanan lunak. Lauk yang saya makan semua tawar tanpa bumbu, makanan berkuahnya juga. Ini yang bikin saya berhari-hari cuma makan pisang saja setiap tiga jam. Belum lagi asam urat yang membuat saya harus menghindari sayuran hijau dan makanan lain yang mengandung kadar purin tinggi, misalnya daging merah dan makanan laut.

Tanggal 8 Desember, saya diperbolehkan pulang. Kali ini saya bertekad untuk sehat. Saat dalam masa penyembuhan, saya sudah diberikan gambaran. Gejala-gejala sebelum typhus akan tetap datang, jadi akan banyak kemungkinan kita merasakan mual, pusing, dan lemas. Benar adanya, saat berdiri seringkali saya mengalami vertigo.
Setelah merasakan derita selama kurang lebih satu bulan karena penyakit typhus ini, saya jadi takut makan yang terlalu pedas, asam, atau jajan sembarangan. Mungkin saya akan mengurangi hal-hal tersebut. Dan, jangan sampai kita bekerja terlalu berat sampai lupa istirahat. Berikan tubuh waktu yang cukup untuk rehat.

Semoga tahun ini kita bisa lebih sehat dan dijauhkan dari segala penyakit. Resolusi saya sama sekali tak berubah dari 2017. Baca di sini yuk! Untuk yang sedang sakit, cepat sembuh! 🙂

“Setiap orang adalah pahlawan dengan caranya masing-masing, tetap semangat dan jaga kesehatan.”

Salam sehat

MONICA ELSYADAI BR PANDIA

Tinggalkan Balasan