Pojok Baca
Dimusim Pandemi ini, sebenarnya kegiatanku banyak dirumah aja, ya tahulah bisnis lagi sepi. Pemerintah aja udah “angkat tangan” Resesi sudah didepan mata.
Awal bulan ini akan banyak kembali PHK, resto-resto yang ada di mal-mal Jakarta tinggal menungu waktu gulung tikar.
Seorang owner brand yang cukup terkenal yang buka resto di mal Komen, “mending turup aja sekalian malnya, daripada buka tapi yang makan di resto bisa dihitung jari…”
Sales enggak nutup biaya operasional, belum bayar listrik, gas, dan utilities lain. Pening dah kepala.
Dalam bisnis resto ada dua cost yang harus keluar. Pertama cost “tetep” kedua cost “goyang”. Yang pertama mau enggak mau emang kudu keluar. Kayak bayar sewa gedung. Sedang cost kedua masih bisa digoyang ( gaji karyawan contohnya ) salah dua cara agar usaha tetap jalan adalah meng-cut karyawan dan memotong gaji karyawan.
Biasanya gaji karyawan itu 10 persen dari sales. Misalnya nih, sales perbulan sebuah resto 300 juta. Maka ada 30 juta jatah buat gaji karyawan. 30 juta itu dibagi lagi nanti berapa karyawan yang bisa bekerja. Bagaimana dengan COGS ( Bahan Baku mentah) atau Raw material? Berapa persen dari sales sehingga sebuah resto bisa profit?
Entarlah dibahas, karena aku mau kembali ke pojok baca di kamarku
Aku termasuk orang rumahan, dalam artian saya jarang keluar rumah kalo enggak sama bini. Apalagi akhir-akhir ini, dimana masih ada Pandemi plus duit kagak ada. Perpaduan yang keren bukan? Udah Pandemi kagak ada duit lagi, jadi deh tambah males keluar rumah.
Karena itu aku bikin pojok baca dikamar, karena saya udah enggak nonton TV maka membaca menjadi pilihan utama.
Alhamdulillah, punya hobi membaca, jadi walaupun enggak keluar rumah, enggak nonton TV, tapi hidup tetep bahagia, karena membaca itu nikmatnya enggak bisa diceritain deh. Apalagi kalo udah ketemu buku baru yang menarik, rasanya dengan mencium aroma sampulnya, kemudian meresapi lembar demi lemburannya. Itu sudah menjadi sebuah “perjalanan yang mengasyikan”
Ala kulli haal, walaupun aku bisa mensiasati waktu dirumah, tetep aku berharap Pandemi segera mereda sehingga bisnis kembali normal dan aku kembali beraktifitas seperti sebelumnya, yakni visit ke outlet, mentraining staf dst.
Salam Martabak..