KMAC#3.MEMUPUK JIWA PERSATUAN DAN KERJA SAMA DI SPENDAWA

Terbaru225 Dilihat

KMAC#3.MEMUPUK JIWA PERSATUAN DAN KERJASAMA DI SPENDAWA

Pada akhir – akhir ini kita sudah jarang melihat anak-anak bermain bersama di lingkungan rumah kita. Bahkan di lingkungan sekolah saat istirahat, anak anak cenderung asyik dengan HP nya. Sangat sedikit anak yang asyik bercengkrama, bercanda tertawa bersama.

Memang sekarang zaman sudah berubah, zaman sudah memasuki era industri 4.0 yang kata orang semua serba digital. Sudah tidak zamannya lagi anak bermain petak umpet, ularnaga, atau sulamanda. Permainan anak lebih menyenangkan secara online. Semua permaian ada. Teman bermain juga online, mau pilih lawan main seperti apa ada.

Lambat laun dunia menyendiri lebih menyenangkan dari pada bersama orang lain. Dari TK sampai anak SMA mereka lebih suka dengan dunia mayanya. Walau mereka berkumpul duduk bersama tapi masing-masing asyik dengan HPnya.

Ternyata situasi ini memberi dampak yang luar biasa kepada sikap dan perilaku pada anak-anak kita. Sebagai contoh, di rumah saat anak bermain HP dia akan enggan untuk di perintah atau di mintai tolong orang tuanya.

Bahkan saat ibunya membersihkan lantai menyapu, justru anak angkat kaki ditempat duduknya, tidak beranjak meminta sapu dari ibu yang sedang menyapu.

Tidak beda di sekolah,  anak  enggan melaksanakan piket kelas, mereka saling lempar keteman lain. Saat bapak ibu guru kerepotan membawa barang, jarang anak yang dengan sukarela menawarkan bantuan kepada bapak ibu guru tersebut.

Mereka hanya melihat saja tanpa mau membantu.Rasa empati, peduli dengan orang lain juga mulai luntur di kalangan anak-anak kita.

Hal ini tentu menjadi pemikiran kita bersama.  Apalagi sebagai seorang pendidik kita harus kembali menanamkan budi pekerti yang baik, agar anak tumbuh menjadi generasi yang tangguh tanpa meninggalkan unggah-ungguh ( sopan santun).

Anak yang tangguh, penuh unggah-ungguh tentu tidak mudah. Kita butuh proses dimana anak diajarkan sopan santun, berempati, peduli dengan orang lain , serta mau bekerja sama .

Nah untuk menanamkan sikap-sikap tersebut, kita harus pintar-pintar mengambil hati anak. Mereka melakukan tanpa sadari mereka telah melakukannya.

Hal inilah yang mendasari kami para guru di SMP Negeri 2 Wangon ( SPENDAWA) merancang kegiatan peringatan HUT Sekolah yang ke-44 dengan permainan-permainan yang menanamkan jiwa persatuan dan kerjasama.

Diantara permainan tersebut adalah Lomba Tarik Tambang. Dalam lomba ini anak-anak harus bersatu kompak melakukan tarikan seirama bersama agar kekuatan muncul menjadi satu.

Dengan semangat bersama anak-anak melakukan kegiatan ini dengan sangat gembiara dan bersemangat. Mereka saling membantu jika ada anak yang terguling atau jatuh saat menarik tambang.

       
Permainan selanjutnya adalah Estafet karet menggunakan sumpit. Anak diajarkan untuk bekerja sama agar karet yang dipindahkan paling banyak. Mereka baris berdelapan, baris paling depan mengambil karet yang ada dimeja dengan sumpit di mulut tanpa menggunakan tangan.
Kemudian karet dipindahkan ke teman belakangnya yang juga menggunakan mulut untuk menggamit sumpitnya, begitu seterusnya sampai barisan paling akhir.
Di sini masing -masing anak harus bertanggung jawab agar karet yang di sumpitnya tidak terjatuh.
Permainan ke-3 adalah lomba Bakyak. Disini pelaku permainan Bapak ibu guru. Kami ingin menunnjukkan bahwa ada alat alas kaki warisan leluhur yaitu bakyak. Dalam permainan ini Bakyak yang dipakai bakyak besar yang muat untuk 3 orang.
Dalam permainan ini peserta lomba harus berjalan cepat. Yang sampai finish duluan  menjadi juaranya. Maka agar tidak bertolak belakang mengayunkan kaki,  para pemain harus menyamakan langkah dari awal sampai finish.
Pelajaran apa yang dapat diambil  dari permainan ini, yaitu kekompakkan, kerja sama karena kalau tidak kompak akan jatuh semuanya. Kita tidak bisa berjalan sendiri, kita butuh orang lain agar dapat maju mencapai finish.
   

Sedangkan permainan yang ke-4 adalah lomba memindahkan biji dengan sumpit. Hal ini mengajarkan kepada anak-anak bahwa apapun pekerjaannya semua butuh usaha,ketekunan dan kerja keras.

Jangan pernah meremehkan yang kecil, karena dari yang kecil akan menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak.

Anak juga harus sabar mengantri, saling menghargai tidak boleh saling mendahului.
               
Kegiatan peringatan HUT KE-44 SMP NEGERI 2 WANGON  ( Spendawa ) diakhiri dengan kegiatan pawai dengan menampilkan pameran baju-baju yang dirancang anak-anak dari bahan daur ulang sampah.
Anak diberi kebebasan untuk berkreatifitas, menampilkan ide-idenya,  Mereka bergotong royong untuk menampilkan karya terbaiknya. Mereka juga harus berfikir bagaimana mengolah barang bekas agar menjadi karya yang indah.
Dan hasilnya luar biasa, hasil karya mereka sangat bagus dan indah. Bahkan dewan yuri menjadi bingung untuk menilainya karena semua bagus dengan keunikannya masing-masing.
         

Demikianlah usaha-usaha kami guru Spendawa dalam rangka memupuk jiwa persatuan dan kerjasama seperti yang sedang digalakkan dalam progam P5.

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar