Remaja Smart Itu… Remaja yang Tidak Alergi Kritik

Edukasi57 Dilihat

REMAJA SMART ITU…

REMAJA YANG TIDAK ALERGI KRITIK

Oleh: Nanang M. Safa

 

Kamu pasti pernah dikritik kan?

Bagaimana perasaanmu?

Biasa-biasa saja, sakit hati atau justru merasa senang?

Kebanyakan orang pasti merasa tidak senang ketika dikritik. Atau justru akan membenci orang yang telah mengkritiknya.

Kritik adalah sebuah cara untuk melecut semangat memperbaiki diri. Kritik itu ada kalanya membuatmu merasa tak dihargai. Kritik model begini memang sangat sulit untuk bisa diterima dengan legawa. Apalagi jika kritik tersebut datang dari orang-orang yang kamu anggap tak sejalan denganmu. Tentu hanya orang-orang berjiwa besar saja yang bisa menerimanya. Jangankan dari lawanmu, kritik dari orang-orang terdekatmu saja bisa membuatmu uring-uringan.

Sebenarnya sesinis apapun kritik yang kamu terima, jika saja kamu bisa memaknainya sebagai sebuah motivasi, pasti akan memberikan efek positif bagi dirimu. Kritik itu ibarat obat, terasa pahit untuk ditelan namun berefek baik untuk kesembuhan.

Memang ada sich kritik yang nada-nadanya hanya ingin membuatmu semakin terpuruk. Kamu juga tidak tahu pasti apa tujuan sebenarnya dari orang yang melontarkan kritik itu padamu. Barangkali inilah yang disebut pembullyan. Inilah yang harus kamu waspadai. Jangan sampai bullyan itu membuat rasa percaya dirimu tergerus sehingga membuat kamu tidak berani lagi berkompetisi. Lalu kamu terbelenggu pada rasa minder yang berlebihan. Jika ini yang terjadi berarti kamu telah mengalami pembunuhan karakter akibat kritik yang tidak bisa kamu kelola dengan baik.

Jika memang kritik yang ditujukan kepadamu hanya akan membuatmu tersungkur, lebih baik kritik tersebut kamu abaikan saja. Jika memang mentalmu belum siap menerima kritik keras dari lawan-lawanmu, lebih baik kamu tutup telinga rapat-rapat daripada kamu mengalami over dosis.

Namun jika kamu memang ingin menjadi remaja smart, kamu tidak perlu alergi kritik. Sekeras apapun kritik yang ditujukan kepadamu, terima saja. Justru dengan kritikan itulah kamu akan bisa mengetahui sisi kelemahan dan kekurangan atas apa yang telah kamu lakukan, sehingga ke depannya kamu bisa memperbaiki diri. Dengan demikian kamu tidak akan mengulang kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.  Bukankah kebodohan itu terindikasi dari kesalahan yang dilakukan secara berulang?

Bangunlah mindset dalam dirimu bahwa kritikan akan membuatmu semakin kuat dan semakin hebat. Dan sebaliknya, sanjungan tidak akan memberikan efek positif apapun selain rasa bangga yang kamuflatif. Dan rasa bangga itulah yang akan membelenggumu dalam kemalasan untuk berbenah diri, untuk meningkatkan kapasitas dirimu, untuk lebih mempertajam skill yang kamu miliki, untuk senantiasa belajar agar selalu bisa survive dalam berbagai kesempatan yang ada.

Bagaimana? Masih alergi terhadap kritik?

 

Tinggalkan Balasan