INTROSPEKSI DIRI

KMAB44 Dilihat

INTROSPEKSI DIRI

Introspeksi diri atau sering disebut muhasabah, biasa dilakukan ketika waktu senggang atau ketika hendak beristirahat malam untuk mengevaluasi  segala sikap, perbuatan,  kesalahan diri sepanjang hari. Demikian juga dengan saya pribadi, saya harus banyak mengoreksi diri dan merenung untuk sikap dan langkah yang lebih baik.

Tuhan telah memberikan segalanya, putra yang baik yang senantiasa menemani walau saat ini cita-citanya untuk mendapatkan pekerjaan belum terwujud; gaji dan tunkin (tunjangan kinerja) yang halal dan berkah untuk menopang kehidupan sehari-hari. Tidak lebih dan tidak kurang, saya sebut pas banget.

Sangat bersyukur setiap kali mendapat kesulitan, Allah SWT selalu mengirimkan kemudahan dan pertolongan melalui orang-orang terdekat, keluarga, dan para sahabat. Ketika sakit, saya dapat mengevaluasi bahwa tubuh dan pikiran saya perlu istirahat. Saya lebih dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kehilangan nafsu makan memang membuat saya khawatir namun saya dapat mengambil hikmahnya saya tidak perlu berdiet untuk mengurangi berat badan. Yang terpenting stamina tubuh segera pulih walau harus diinfus.

Tahun baru Hijriah yang beberapa hari telah berlalu namun semangat untuk berhijrah menuju lebih baik mesti terus dijalankan. Karena saya yakin tak seorangpun ingin menuju kemunduran atau keterpurukan. Insya Allah selalu ada jalan jika kita mau berusaha dan berdoa. Bahkan berniat di dalam hatipun itu sudah didengarkan oleh Allah SWT dan yakin niat baik kita akan terwujud.

Saat ini banyak berita buruk di sosial media yang di sebarkan yang mungkin karena konsumsi politik atau bisnis, namun bagi saya pribadi saya lebih menyukai info yang bagus-bagus karena berita yang menyenangkan akan menenangkan hati dan pikiran saya akan membuat saya lebih positif dan termotivasi untuk berkarya.

Berhijrah dimulai dari diri pribadi kemudian keluarga baru kemudian masyarakat di lingkungan kita. Perubahan ke lebih baik walau sedikit sudah merupakan langkah positif terlebih jika kita dapat mengajak orang-orang yang kita sayangi untuk berhijrah menuju kemajuan dan bukan kemunduran.

Sebagai contoh ketika semula anak-anak kita suka mager (malas gerak) di rumah karena main game on line, mereka sudah mulai dapat mengatur waktu kapan harus belajar dan kapan dapat bermain tanpa harus disuruh oleh kedua orang tuanya. Demikian juga sebagai orang tua, ketika keseharian sibuk di kantor (workaholic) dan urusan pribadi seperti bisnis atau kegiatan sosialita bagi ibu-ibu high class, mulai dapat menyisihkan waktu untuk mendampingi putra putrinya.

Bagaimana dengan para ayah yang memang sebagai pencari nafkah yang lebih sering pulang malam karena selesai bekerja masih dilanjutkan olah raga golf dengan rekan bisnisnya, maka sudah mulai menyediakan waktu untuk keluarganya, family time to have fun together (berkebun, membersihkan rumah, berwisata, dll).

Banyak hal sederhana yang dapat kita lakukan bersama keluarga atau sahabat-sahabat kita, seperti minum kopi atau teh bareng di teras atau di bawah pohon dengan sajian pisang atau jadah goreng. Musik atau lagu-lagu dari youtube diperdengarkan. Serasa tentram dan damai dalam kebersamaan. Tidak perlu sering namun harus dijadwalkan. Karena hidup teratur akan membuat midset kita teratur. Silakan mencoba!

Nani

Jakarta, 4 Agustus 2022

Day 29 KMAB

Tinggalkan Balasan