Puisi 16 Gadis Berpayung Jingga

Fiksiana, Puisi15 Dilihat

Gadis Berpayung Jingga
Nina Sulistiati

Termangu di sudut gerbang parkiran
Tubuhnya kerap menggigil
Senyumnya hadir di sela bibir kebiruan
bulir-bulir air mengaliri sekujur tubuhnya

Digenggamnya payung jingga
Tatapnya penuh harap mentari tak hadir hari ini
Berharap rintik-rintik hujan menyiram bumi
agar dia dapat mengais rejeki

Bagimu hujan adalah anugerah
mengumpulkan rupiah adalah berkah
Tubuh kuyup tak lagi kau peduli
Telanjang kaki mengumpulkan pundi-pundi

Gadis kecil berpayung jingga
Kau simpan laramu dalam dusta,
di antara kecipak air, dalam tangis dan tawa
sembunyikan asa dan cita-cita di angkasa

Kemana senyum ceria masa kanak-kanakmu
Kemana dendang lagu merdu yang kau rindu
“Selamat pagi guruku ku rindukan dirimu.
di depan kelasku kau menantikan kami.”

Bangku sekolah hanya sebuah kisah
Cita-cita tinggi menjadi sebuah ilusi
bagimu hanyalah cara mencari rejeki
untuk bekal hidup hari ini
Cibadak, Juli 2022

Tinggalkan Balasan