Art.01. Tarian Jemari Mata Penaku

Literasi, YPTD0 Dilihat

Art. 01. Tarian Jemari Mata Penaku
Theresia Martini, S.Ag., M.M

 

“Perempuan bukan di titik nol lagi, tetapi di titik pusat media dan literasi zaman | Ino Sigaze.”

Woww, mataku terbelalak lebar pagi, ini Jumat 21 April 2023, pukul 07.58, ketika mendapatkan suguhan dari Bang Inosensius I Sigaze, yang menyatakan bahwa “Perempuan bukan di titik nol lagi, tetapi di titik pusat media dan literasi zaman.”

Aku tersenyum lepas membaca kalimat yang begitu spektakuler dan luar biasa bagiku. “Terima kasih, Bang Ino.” Demikian bisik lembut dari hatiku untuk Bang Ino yang jauh di negeri seberang sana.

Tulisan keren dan sangat luar biasa, tentang ketulusan hati dari salah satu pemuja kaum hawa, tanpa memperlihatkan sekat-sekat tertentu.

Bang Ino, tampaknya sengaja tidak ingin menuliskan nama penulis perempuan hebat di Kompasiana, yang terlihat dengan jelas pada judul tulisan artikel beliau.  

Tentu saja, saya sangat mendukung dan mengacungkan kedua jempol gede untuk ke-5 alasan Bang Ino yang ternyata disampaikan begitu rinci dengan santun dan bermartabat.

Di sisi lain, saya juga memiliki kisah yang berbeda, namun rasa yang dihadirkan dalam hati  sama, yaitu rasa bahagia.

Kemarin sekitar pukul 17.28 sore, nyaris organ tubuh saya yang bernama hati, hampir saja melompat dan melarikan diri dari posisinya karena luapan rasa bahagia bukan kepalang.

Lho kok bisa? Iya, karena saat itu saya terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa kedua akun Kompasiana saya, disebut dalam tulisannya Bang Gregorius Nafanu, yang menuliskan bahwa saya merupakan salah satu penulis puisi yang Top Markatop.

Hemm, tentu saja tulisan Bang Greg tersebut membuat senyum saya yang manis semakin manis dan cuping hidung saya yang minimalis semakin kembang kempis dong, hehehe …

“Wah, pak! Namaku ada disebut sebagai salah satu penulis puisi yang Top Markotop di Kompasiana, nih.” Demikian ucap bangga dan sombongku pada suamiku kemarin sore.

Yah, demikianlah fakta yang ada dan kualami sejak kemarin sore dan tadi pagi terkait dengan tulisan dari 2 penulis Kompasiana keren dan banyak penggemar, Bang Greg dan Bang Ino yang membahas tentang, “ Penulis Perempuan di Kompasiana.”

Namun, sebelum saya lanjutkan, dengan segala kerendahan hati menympaikan permohonan ijin dan maaf saya kepada kedua senior Kompasiana yang luar biasa, Bang Gregorius Nafanu dan Bang Inosensius Sigaze, apabila kurang berkenan dengan pendapat yang saya tuliskan di sini.

Dari kedua tulisan pemuja kaum hawa yang luar biasa ini, Bang Greg dan Bang Ino saya ingin tuliskan beberapa simpulan terkait dengan isu tentang “Penulis Perempuan di Kompasiana dan Perjuangan Kartini.”

  1. Terima kasih atas pengakuan dari Bang Gregorius Nafanu dan Bang Inosensius Sigaze, yang telah mengakui kredibilitas kami sebagai Penulis Perempuan di Kompasiana dengan segala keunikan yang kami miliki.
  2. Ulasan yang disampaikan dari kedua Kompasianer hebat, Bang Greg dan Bang Ino tenyata sama, yaitu tentang Pengakuan Kredibilitas Penulis Perempuan di Kompasiana dengan sudut pandang yang berbeda, yang satu menuliskan nama dan satu lagi tanpa menuliskan nama.
  3. Isu Pengakuan Kredibilitas Perempuan juga yang dengan gigih diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini pada masanya, dalam balutan selimut “Emansipasi dan Kesetaraan Gender”
  4. Dan saya sendiri sebagai salah satu perempuan yang sangat berharap dan menghargai adanya pengakuan kredibilitas perempuan dari kaum pemuja perempuan, memiliki harapan besar bukan sekadar diakui kehadiran secara fisik, namun lebih pada pengakuan sebagai seorang pribadi yang memiliki keindahan secara utuh sebagai mahluk terindah ciptaan Tuhan.
  5. Dengan adanya keterbukaan untuk mengakui keberadaan perempuan secara utuh, saya berpendapat akan memperkecil tindakan yang bersifat sewenang-wenang terhadap perempuan, baik secara fisik maupun mental.
  6. Pengakuan kredibilitas hendaknya, bukan saja dengan melihat dari segi status sosial dan prestasi gemilang yang diraih seorang perempuan, tetapi lebih dilihat lebih mendalam bagaimana peran perempuan dalam karya misteri keselamatan bagi secara menyeluruh.

Siapa sih, yang tidak menginginkan dirinya dipuji? Tidak menginginkan keberadaannya diakui? Sepertinya, tidak ada diantara kita yang berharap bahwa kehadirannya dianggap “Tidak Ada!”

Terima kasih untuk Bang Greg dan Bang Ino yang selalu cetar karya literasinya, khususnya pada edisi kali ini, terlebih atas pengakuannya kepada kami para “Penulis Perempuan di Kompasiana

Selamat Hari Kartini 2023
Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Mohon Maaf Lahir Batin

  

Pangkalpinang, 21 April 2023.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

4 komentar