Giat Pengarang YPTD – Perjalanan Buku Hingga Ke Perpustakaan Nasional – Oleh : Nur Terbit
Sahabat Nur Terbit, beberapa waktu lalu (Rabu 18 Januari 2023), kami mengunjungi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, menyerahkan buku karangan masing-masing terbitan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Baca Juga : Yuk! Wisata Literasi Ke Perpustakaan Nasional
Sebelumnya, Bang Nur juga pernah ke Perpusnas bersama pengarang YPTD, dengan tujuan yang sama. Menyerahkan buku yang sudah dicetak dan ber-ISBN, kode buku teregistrasi dunia.
Setiap buku harus ada ISBN (International Standard Book Number), sebagai kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Meliputi informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN.
ISBN sendiri terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Penerbitan ISBN untuk Indonesia adalah wewenang Perpusnas.
Salah satu buku yang pernah diserahkan ke Perpusnas, adalah buku karangan saya sendiri berjudul “Wartawan Bangkotan”. Sebelumnya juga ada buku karangan saya yang lain: “Mati Ketawa Ala Netizen” dan buku putri saya Siti Harfiah Nur berjudul “Blogger Milenial”.
Kedatangan Bang Nur ke Perpusnas selama ini, bukan sendirian. Tapi bersama teman-teman pengarang lain yang tergabung dalam komunitas Pengarang YPTD atau Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan – dipimpin Kombes Pol (P) H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si.
Seperti yang diuraikan di awal tulisan di atas, kami dan rombongan datang didampingi langsung Pak Thamrin Dahlan untuk menyerahkan sejumlah buku terbitan YPTD.
Buku itu sebelumnya sudah dicetak di percetakan Buring, mitra YPTD di Jalan Margonda Raya, Depok.
Tulisan Terkait : Membumikan Isu Ketenagakerjaan Cara Erwan Mayulu
Kami diterima oleh Ibu Tata Kurniasi didampingi Mas Rizki Bustomi, Koordinator dan Sub Koordinator Pengelolaan Karya Cetak Perpustakaan Nasional, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat
Selanjutnya buku yang kami bawa diterima dan diproses sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan Perpustakaan Nasional, Salemba Raya, Jakarta Pusat. Antara lain:
Sejumlah buku tersebut kemudian diterima secara resmi. Setelah penerimaan, dilanjutkan dengan mencatat daftar judul buku untuk diberikan bukti surat terima, sekaligus ucapan terima kasih.
Setelah dicatat, dilanjutkan dengan proses registrasi melalui komputer, dan pemberian informasi panggilan. Kemudian hasil registrasi tadi, buku tersebut diberikan lebel (pelebelan).
Menurut Mas Erwin, petugas Perpustakaan Nasional Salemba Jakpus yang menangani pemberian kode ISBN, saat ini ada peraturan baru diberlakukan bagi penerbit yang mengurus ISBN mulai Januari 2023 ini.
“Pengajuan ISBN ke Perpusnas, penerbit harus melampirkan ‘dummy’ atau contoh buku, daftar isi, sinopsis atau ringkasan isi buku, kata pengantar, profil penulis. Pokoknya lengkap dan sudah siap naik cetak,” katanya.
Aturan ini berbeda dengan sebelumnya yang cukup praktis. Cukup ajukan surat permohonan dari penerbit, cover buku, daftar isi, sinopsis, profil penulis. Tidak perlu pakai “dummy”.
Nah, bagaimana sebenarnya perjalanan sebuah buku: mulai dari penulis, ke penerbit, penerbit ke Perpusnas untuk ISBN, lalu kembali ke percetakan untuk dicetak, hasil bukunya kemudian diserahkan ke Perpusnas?
Selengkapnya, secara visual Bang Nur mencoba menggambarkan proses penerimaan buku melalui reportase video di channel YouTube @ Nur Terbit – “Perjalanan Buku Hingga Ke Perpustakaan Nasional, Giat Penulis YPTD” – yang sudah diposting sejak 22 November 2020 silam, 12 yang suka dan 102 kali penayangan.
Selamat menonton, semoga bermanfaat. Klik link YouTube di bawah jika ingin melihat reportase videonya secara lengkap
Salam.
Sumber tulisan : Perjalanan Buku Hingga Ke Perpustakaan Nasional
