Sunber gambar : youtube.com
Selamat pagi sobat,
Kemarin (Jum’at, 10/09/2021) siang, selepas makan siang dan sebelum kembali ke depan laptop untuk melanjutkan pekerjaan. Saya bersantai sejenak dengan membuka akun sosial media saya, Facebook. Saya membuka bagian Memories untuk membaca kembali status status saya di tanggal yang sama namun tahunnya berbeda. Sampai di tanggal 10 September 2016, berarti sudah enam tahun yang lalu, saya membaca status dimana saya menuliskan Puisi karya dari KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang kerap disapa Gus Mus.
Puisi karya Gus Mus ini berjudul Negeri Haha Hihi yang saya jadikan judul dari artikel di pagi hari ini.
Putra asal Rembang ini selain dikenal sebagai seorang penyair yang berkelas juga merupakan seorang Kyai, budayawan dan juga cendekiawan. Saat ini Gus Mus masih aktif menjadi pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Tholibin di kota Rembang.
Karya karya puisi Gus Mus kerap menyuarakan berbagai situasi persoalan sosial, politik, lingkungan dan agama yang terjadi di negeri ini.
Setelah saya simak kembali puisi yang berjudul Negeri Haha Hihi ini, seakan menggambarkan situasi Indonesia saat ini yang penuh dengan berbagai kelucuan dan kekocakan yang begitu memuakan.
Dalam puisi ini Gus Mus juga menyoroti dan mengkritik tentang pemimpin negeri yang suka mengocok perut layaknya seorang pelawak. Keadilan dan Penegakan hukum juga tidak lepas dari kritikan dalam puisi karya Gus Mus ini. Kemudian Gus Mus pun menyentil soal hutang Pemerintah yang semakin menumpuk dan bakal menjadi beban untuk generasi generasi berikutnya.
Di akhir puisinya, Gus Mus juga menyentil situasi di masyarakat yang saling caci maki demi membela junjungannya, ya hujan hujanan caci maki ..
Sesungguhnya puisi Negeri HaHa Hihi telah ditulis oleh Gus Mus di era tahun 1980an untuk mengkritik pemerintahan Orde Baru. Namun ternyata makna dari puisi Negeri Haha Hihi ini masih sangat relevan dengan situasi negeri di masa sekarang ini.
Di bawah ini saya tulis kembali Puisi karya Gus Mus :
Bukan karena banyaknya grup lawak, maka negeriku selalu kocak
Justru grup grup lawak hanya mengganggu dan banyak yang bikin muak
Negeriku lucu, karena para pemimpinnya suka mengocok perut
Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan
Banyak yang terus pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan
Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan memilukan
Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan
Hahaha .. Penegak keadilan jalannya miring Penuntut keadilan kepalanya pusing
Hakim main mata dengan maling
Wakil rakyat baunya pesing hihihi
Kalian jual janji janji untuk menebus kepentingan sendiri
Kalian hafal pepatah produktif untuk mengelabui mereka yang tertindih
Petatah petitih
Hahaha .. Anjing menggonggong kafilah berlalu, sambil menggonggong kalian terus berlalu hahaha
Ada udang dibalik batu, udang kepalanya batu hahaha
Sekali dayung 2 pulau terlampaui, sekali untung 2 pulau terbeli hahaha
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kalian mati meninggalkan hutang hahaha
Hujan emas dinegeri orang, hujan batu dinegeri sendiri,
lebih baik yook hujan hujanan caci maki ..
Gus Mus
Sobat, saatnya saya undur diri ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 11 September 2021