Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Gelombang Ketiga COVID-19 Akankah Terjadi ?
Pandemi virus corona atau COVID-19 masih belum bisa dikatakan akan berakhir meski kasus positif baru COVID-19 di Indonesia berhasil ditekan menjadi di bawah 1000 kasus/hari dalam tujuh hari terakhir.
Kemarin (21/10/2021) kasus positif baru COVID-19 yang terjadi di Indonesia sebanyak 633 kasus yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Provinsi yang paling tinggi terjadi kasus positif baru COVID-19 adalah DKI Jakarta sebanyak 89 kasus.
Kita berharap kasus positif baru COVID-19 ini dapat terus ditekan dengan salah satunya percepatan dilaksanakannya vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu, masyarakat harus tetap mentaati disiplin terhadap protokol kesehatan karena masih adanya kemungkinan datangnya serangan virus corona gelombang ketiga.
Hal ini seperti dirilis oleh tribunnewa.com (18/10/2021) bahwa potensi gelombang ketiga lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia diprediksi terjadi pada Desember 2021.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19/Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan, prediksi gelombang ketiga COVID-19 di akhir tahun 2021 ini berkaca dari tahun sebelumnya.
Pada waktu itu, terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan.
“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember 2021 karena adanya libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), dan juga adanya pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan COVID-19,” kata Letjen TNI Ganip Warsito.
Lantas selain terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas maka pemerintah sudah harus mengantisipasi sejak awal.
Masih seperti dirilis oleh tribunnewa.com (18/10/2021) bahwa pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi antisipasi agar tidak terulang lagi lonjakan kasus COVID-19 seperti yang pernah terjadi sebelumnya
Ada enam strategi yang akan dilakukan untuk menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19.
Enam strategi tersebut meliputi :
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat.
Hal tersebut, diamaksudkan agar masyarakat tidak menyikapi penurunan level PPKM dengan euforia yang berlebihan.
Kedua, meningkatkan laju vaksinasi untuk kelompok lanjut usia.
Terutama di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, mendorong percepatan vaksinasi anak agar imunitas anak sudah terbentuk ketika musim libur tiba.
Keempat, menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan protokol kesehatan yang ketat, terutama ke Bali.
Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga.
Terutama tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Keenam, terus meningkatkan kampanye protokol kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
Selain itu, yang patut diwaspadai adalah masuknya varian varian baru ke Indonesia seperti yang pernah terjadi saat gelombang kedua dengan menyebarnya varian Delta yang begitu cepat menular.
Oleh karena itu, pintu masuk ke Indonesia harus tetap diperketat dan jangan sampai terjadi kecerobohan yang mengakibatkan masuknya varian baru COVID-19 ke lingkungan masyarakat.
Mudah mudahan gelombang ketiga COVID-19 tidak terjadi di Indonesia dan pandemi COVID-19 dapat terus ditekan hingga di titik terendah ..
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Siamang Dikembalikan Lagi Ke Hutan
Daripada Tetap Dikandangkan
Terus Taati Protokol Kesehatan
Agar Pandemi COVID-19 Bisa Dikendalikan
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 22 Oktober 2021