Pada suatu hari tepatnya Rabu, 12 September 2018, saya menemukan lapak yang berdomisili di Purbalingga, Banyumas yang menjual aneka batu akik yang berasal dari daerah Banyumas terutama yang terdapat di sungai Klawing. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah bongkahan batu Nogo Sui (Blood Stone). Bongkahan batu Nogo Sui yang merupakan jenis batu Jasper ini memiliki warna dasar berwarna hijau tosca dan ada bercak bercak warna merah yang menyerupai warna merah darah.
Bongkahan batu Nogo Sui ini terlihat keindahan dari motif batunya. Terbayang bila bongkahan batu Nogo Sui ini dibuat sebuah batu cincin maka tentu saja setelah di GOSPOL akan menjadi body glass dan terlihat semakin indah dipandang mata. Saya pun memutuskan untuk membeli bongkahan batu Nogo Sui tersebut.
Tiga hari berselang, bongkahan batu Nogo Sui sudah berada di tangan saya dan ternyata bongkahan batu Nogo Sui tersebut lumayan besar hampir sekepal tangan saya dan tak seperti bayangan saya semula.
Beberapa hari kemudian, saya membawa bongkahan batu Nogo Sui tersebut ke tempat pembuatan batu akik di Pasar Segar Depok. Dedi, sang pengrajin pembuatan batu akik sudah ready untuk membuat sebuah batu cincin Nogo Sui. Dedi dan saya “berembug” lebih dahulu untuk menentukan bagian dari bongkahan batu Nogo Sui yang memiliki motif paling baik terutama motif bercak bercak warna merahnya.
Sekitar satu jam lebih, batu cincin Nogo Sui sudah terpasang di cincin perak berdimensi 25 mm x 18 mm. Batu cincin Nogo Sui hijau tosca ini selain body glass juga terlihat tembus cahaya sinar lampu senter dan tentu saja adanya motif bercak bercak merah yang begitu menarik pandangan mata yang melihatnya.
Batu Nogo Sui oleh banyak pecinta batu akik dinamakan Blood Stone atau Batu Berdarah.
Batu Blood Stone banyak ditemukan di daerah Benua Amerika seperti Brazil, Amerika Serikat, India dan Australia. Di Indonesia sendiri bongkahan batu Nogo Sui banyak ditemukan di kaki Gunung Slamet terutama di sungai Klawing, Purbalingga, Banyumas Jawa Tengah. Salah satu yang paling dikenal yakni jenis batu Nogo Sui yang merupakan ciri khas dari sungai Klawing.
Menurut ahli bebatuan, ciri ciri batu Nogo Sui adalah sebagai berikut :
1. Warna yang didominasi oleh warna hijau (tosca) sekitar 80%.
2. Warna hijau batu Nogo Sui dapat tembus cahaya bila dosorot lampu.
3. Kemiripan batu seperti warna batu akik pancawarna.
4. Memiliki tingkat kekerasan sekitar 6-7 skala mohs.
5. Warna bercak merah seperti warna merah darah.
Sisa bongkahan batu Nogo Sui yang terdiri dari beberapa bongkahan yang masih cukup besar masih bisa dibuat beberapa batu cincin dalam ukuran besar.
Bongkahan bongkahan batu Nogo Sui tersebut kemudian saya rendam dengan air hujan agar warna yang terdapat dalam bongkahan batu Nogo Sui bisa terlihat lebih indah terutama bercak bercak merahnya bisa menjadi lebih pekat.
Sedangkan batu cincin Nogo Sui, saya merawatnya dengan mengolesi cairan minyak seperti child oil atau minyak zaitun pada permukaan batu Nogo Sui tersebut. Selain itu saya menggosoknya dengan menggunakan kulit pada bagian permukaan batu Nogo Sui tersebut.
Hal ini bertujuan agar komposisi motif dan juga warna batu Nogo Sui tersebut tidak berubah menjadi pucat dan tetap terlihat cantik, licin serta mengkilap.
Kemudian saya menyimpan batu Nogo Sui di tempat yang sejuk dan juga memiliki ventilasi udara yang cukup. Konon hal ini bertujuan agar motif pada batu Nogo Sui tidak berubah.
- Keindahan batu Nogo Sui yang seolah seperti batu yang berdarah patut disyukuri sebagai salah satu bentuk dari ciptaan Tuhan Yang Maha Menciptakan ..
Subhanallah ..
NH
Depok, 12 November 2020