Selamat siang sobat,
Hari ini, aktivitas menulis saya untuk mengulas pertandingan di kompetisi BRI Liga 1 2022-2023 rehat untuk sementara waktu. Pasalnya kompetisi BRI Liga 1 2022-2023 juga tengah memasuki masa jeda setelah berakhirnya putaran pertama dan baru akan bergulir lagi untuk putaran kedua di pertengahan bulan Januari 2023.
Selain itu, perkuliahan juga tengah memasuki masa libur setelah pekan UTS yang baru berakhir tanggal 24 Desember 2022. Kegiatan perkuliahan akan kembali dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2023.
Untuk mengisi waktu setelah mengganti air di akuarium dan membersihkan ruang kerja atau saya nenamakannya ruang Literasi maka saya menyempatkan untuk membaca buku, yang pagi ini spesial buku terbaru Omjay (DR. Wijaya Kusunah, S.Pd, M.Pd).
Buku Omjay yang berjudul “Kisah Omjay 50 tahun Menjadi Manusia” sebenarnya sudah saya terima pada tanggal 2 Desember 2022 namun saat menerimanya saya hanya membacanya sepintas saja. Kemudian saya disibukkan dengan mengulas event Piala Dunia 2022 dan kompetisi BRI Liga 1 2022-2023 sehingga belum ada kesempatan untuk membaca buku Omjay secara tuntas.
Oleh karena itu sepagian ini, saya membaca buku Omjay setebal 208 halaman mulai dari awal sampai akhir. Ada sebanyak 50 artikel tentang kisah Omjay. Sangat menarik bagi saya yang kalau kata Omjay dalam suatu kesempatan, renyah dan gurih.
Pada siang hari ini, saya ingin mengulas sebuah artikel kisah Omjay yang sangat bersinggungan dengan kehidupan saya sebagai seorang penulis pemula.
Kisah Omjay yang saya ulas dalam ksempatan ini adalah kisah Omjay 14 pada halaman 50 yang berjudul “Menjaga Konsistensi Dalam Menulis”. Artikel ini sangat bermanfaat bagi seorang penulis “kemarin sore” seperti saya ini untuk lebih memotivasi dalam menulis.
Di artikel ini, Omjay menulis : “Untuk menjaga konsistensi menulis dalam waktu yang cukup lama, ada caranya. Saya menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan. Sama halnya seperti makan dan minum. Saya akan merasa haus dan lapar bila take membaca dan menulis setiap hari. Oleh karena itu, saya membiasakan diri untuk banyak membaca tulisan orang lain dulu. Baru setelah itu, saya menulis dengan tulisan saya sendiri”.
Dalam bagian selanjutnya di artikel ini, Omjay menulis : “Menjaga konsistensi dalam menulis itu mudah. Kalau kita manpu mengalahkan kemalasan diri. Bila menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan, maka bapak dan ibu pasti akan menulis setiap hari. Persoalannya adalah apakah kita mampu membaca setiap hari ? Kalau itu sudah dilakukan pasti bapak dan ibu akan bisa menulis setiap hari”.
Ada yang menarik di tulisan Omjay selanjutnya, yakni : “Hal yang terpenting, menulislah dari hati agar bertemu dengan hati pembaca“. Luar biasa, pernyataan ini sangat menyentuh diri saya agar saya juga bisa mewujudkannya. Insya Allah ..
Selanjutnya, Omjay menuliskan mantra ajaibnya, “Mantra ajaib yang ada dalam buku Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi selalu saya oraktekkan setiap hari. Dengan begitu konsistensi dalam menulis saya selalu terjaga. Saya menulis dari apa yang dikuasai dan disukai”.
Sebagai penulis pemula, suatu kali saya bertekad untuk membuktikan matra ajaib Omjay tersebut dan ketika saya menulis setiap hari tanpa jeda selam 365 hari maka yang terjadi adalah saya bisa menerbitkan sebanyak 6 buah buku ber-ISBN. Alhamdulillah .. terima kasih Omjay, dengan matra ajaibnya selain juga motivasi yang diberikan oleh pak TD (Haji Thamrin Dahlan, SKM, MSc), one day one posting.
Mudah mudahan buku Omjay ini semakin banyak yang baca dan bisa menularkan ilmunya terutama soal menulis kepada banyak orang.
Sobat, saatnya saya undur diri.
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 26 Desember 2022