BISIK-BISIK
Oleh Oki Siwi
Berbisik karena ada rahasia. Volume suara diperkecil, pelan dan perlahan. Waspada jangan sampai ada yang mendengar. Tengok kiri tengok kanan, telapak tangan diangkat mendekati mulut berusaha menutupi jangan sampai yang akan terucap dilihat orang. Gerakan yang diikuti majunya kepala mendekati telinga orang yang akan kita bagi rahasia. Rahasia disampaikan dengan hati-hati, suara seperti berusaha diarahkan hanya pada satu gendang telinga saja. Jangan terbagi, jangan terdengar oleh lainnya.
Berbisik karena yang dibicarakan orang yang dekat dengan kita. Takut ketahuan apa yang kita bicarakan orang itu tahu. Tidak enak jadinya. Bisik bisik hanya bisa dilakukan dengan orang yang dekat. Hubungan kedekatan seperti sebelah rumah. Mau tak mau, suka tak suka akan ada interaksi kita dengan sebelah rumah. Berbagai macam bentuk hubungan bisa dipilih. Hubungan sangat baik sehingga bisa saling bisik rumah sebelah yang lainnya. Hubungan kurang baik sehingga jadi bahan berbisik yang utama dengan rumah sebelahnya lagi. Atau hubungan biasa-biasa saja, sudah tahu sama tahu yang cenderung sedikit basa basi karena tahu kita saling bisik juga dengan rumah sebelah.
Berbisik di tempat kerja. Duduk di kantor bangku sebelah juga bisa berbisik. Kalau di tempat kerja kadang bukan hanya antar bangku tapi antar ruang juga berbisik. Yang menjabat dan tidak menjabat juga berbisik dan membisik. Saling berbisik sampai akhirnya yang tadinya rahasia sudah tidak rahasia lagi karena semua sudah tahu. Anehnya tetap menjadi rahasia karena tetap berbisik jika membicarakannya. Itulah uniknya berbisik di kantor karena disana tembok pun bisa mendengar. Banyak rahasia disetiap ruangnya.
Bisik-bisik biasanya punya konotasi yang negatif. Perilaku yang dilakukan untuk menjaga dan terjaga dari tersebarnya sebuah berita. Jika masih kita dibisiki artinya masih kita dipercaya untuk menjaga rahasia. Namun jika tidak ada yang berbisik pada kita bisa jadi kita adalah bahan bisikan. Atau kita tidak dipercaya untuk tahu berita tersebut. Tidak ikut mendapat bisikan kadang membuat penasaran, kecewa dan ingin tahu.
Orang-orang yang dekat dengan kita baik sebelah rumah atau bangku sebelah adalah bagian dari cerita kehidupan kita. Dapat dipastikan pernah kita mendapat bisikan ataupun membisik tentang mereka. Bisikan baik maupun bisikan tidak baik tidaklah menjadi soal. Masih menjadi bagian dari proses bisik bisik ada baiknya juga. Kita jadi punya jaring pengaman. Standar yang tidak mau kita lewati agar tidak menjadi bahan bisik-bisik. Kita selalu mawasdiri selalu berusaha berbuat dan melakukan hal yang benar sesuai aturan. Itupun kadang sudah bener masih juga dibicarakan. Bisik membisik memang tidak ada aturannya. Jadi jangan sedih, bisik-bisik tetangga akan selalu ada. Nikmati saja!.
Jakarta, 19 Januari 2022
Hari ke 3
30HariMenulis