HOTS

Terbaru23 Dilihat

HOTS

OKI SIWI

KTA PGRI 09030602530

 

Membiasakan berfikir secara kritis terhadap suatu persoalan melatih kita untuk mencari penyelesaian menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang  ada. Keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung pondasi awal yang harus dikuasai. Keterampilan dan kemampuan ini adalah literasi dasar minimal yang dapat menjadi cara untuk lanjut pada proses berfikir yang selanjutnya. Berfikir dengan tingkatkan kritis dan analisis harus menguasai dulu literasi dasar ini. Kombinasi keduanya dapat memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri untuk mengatasi tantangan, hambatan dan persoalan dalam kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan dan masyarakat. Kemampuan dasar ini harus ditunjang oleh sebuah proses berfikir yang lebih tinggi dari sekedar mengingat, memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki.

Suatu tatanan masyarakat yang telah mampu menggunakan cara berfikir kritis analisis akan relatif lebih stabil jika menghadapi suatu gejolak atau bersoalan. Lebih mengutamakan untuk mencari informasi yang benar, bersikap tenang, dan menghargai hukum yang berlaku. Masyarakat yang lebih banyak mengunakan akal fikirannya lebih dahulu daripada bertindak kasar dan main hakim sendiri. Kemampuannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah yang baru adalah ciri orang yang telah dapat berfikir kritis analisis. Masyarakat yang dipimpin atau memiliki banyak orang yang mampu berfikir kritis analisis akan lebih tertata dan rukun.

Perbedaan yang muncul dalam masyarakat akan menjadi bagian yang sangat dihargai dan dihormati sebagai kekayaan yang harus dijaga. Masyarakat dengan kemampuan menanggapi permasalah dengan dewasa dan fokus pada solusi maka dapat dipastikan berisi orang-orang yang mampu menggunakan cara berfikir dengan tingkatan yang tinggi. Menggunakan mental dan kognisi dengan level yang tinggi sehingga dapat menuju pada ditemukannya jalan keluar. Orang dengan kemampuan ini akan selalu berfikir dua kali sebelum mengambil keputusan, mempertimbangkan dan mengevalusi semua tindakan yang diambil.

Komunitas masyarakat ini akan sampai pada puncaknya saat berhasil menghasilkan karya bersama yang mencirikan daerah atau wilayah tersebut. Karya menjadi jati diri buah fikiran yang dihasilkan dari kumpulan orang-orang yang menggunakan cara berfikir pada level yang tinggi. Jika suatu komunitas telah berhasil sampai pada posisi ini maka keberhasilan dan kesuksesan bersama dapat diraih. Suatu contoh daerah yang memiliki masalah dengan banyaknya pertumbuhan tanaman enceng gondok. Hal ini menjadi masalah namun dengan digunakannya cara berfikir yang kritis analitis ditemukan solusi yang menguntungkan. Tumbuhan enceng gondok yang tadinya gulma diubah menjadi berbagai kerajinan tangan yang menarik. Karya kerajinan dengan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat memilliki nilai jual yang mendatangkan pendapatan pada masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Berfikir tingkat tinggi harus melatih kita kritis dan selalu menganalisis persoalan yang dihadapi. Tindakan dan langkah selanjutnya harus dapat dievaluasi dan dinilai keberhasilanya. Kegagalan bisa saja terjadi. Namun begitu sebaiknya dicoba kembali menjadi jalan, berbekal pengalaman yang lalu. Sampai akhirnya akan lahir karya yang menjadi jalan menuju terselesaikannya persoalan yang kadang diikuti dengan munculnya nilai tambah. Nilai tambah yang muncul mungkin saja bukan nominal sejumlah uang. Banyak hal baik yang bisa mengikuti muncul dan membuat komunitas masyarakat di wilayah tersebut menjadi lebih baik lagi. Kebersamaan yang didasari pada saling percaya dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Membangun diri dengan berfikir kritis analisis dan akhirnya tercipta masyarakat yang produktif.

Jakarta, 24 Februari 2021.

 

 

Tinggalkan Balasan