MEMBANDINGKAN (AKU BUKAN DIA)
OKI SIWI
KTA PGRI 09030602530
Membandingkan biasanya dilakukan pada dua hal yang dipadukan jika ingin diketahui persamaan, perbedaan, selisih atau nilainya. Menyandingkan dua hal yang berbeda bisa menjadi baik tapi bisa juga menjadi tidak baik. Ada beberapa hal yang memang tidakĀ boleh dibandingkan karena akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi salah satu atau keduanya. Namun ada juga beberapa hal yang memang harus dibandingkan agar terjadi peningkatan dan perbaikan kedepannya.
Mengukur adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan dengan membandingkan alat ukur dengan benda yang akan diukur dengan satuan tertentu sehingga akan diperoleh nilai hasil pengukuran. Kegiatan membandingkan ini nampaknya suatu yang penting dan perlu untuk dilakukan agar kita dapat mengetahui serta menggunakan data hasil pengukuran. Pengukuran yang baku menggunakan alat ukur dengan satuan dan ketelitian yang universal dan terstandar.
Menimbang benda-benda dengan nilai jual tinggi perlu alat ukur yang baik agar nilai ekomonisnya tidak dirugikan. Membeli emas haruslah diukur dengan teliti berapa berat emas tersebut karena nilai rupiah emas dihargai sangat tinggi. Mengukur untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi bisa dilakukan dengan alat ukur dan satuan yang tidak baku. Membuat teh manis ukuran takaran banyaknya gula kita gunakan beberapa sendok makan saja sesuai keinginan kadar manisnya.
Hasil evaluasi tahunan suatu organisasi memang perlu untuk dilihat sebagai bahan masukan dan perbaikan di masa yang akan datang. Mencari strategi dan metode yang baru dari data tahun-tahun yang lalu. Melihat kembali, meningkatkan lagi sumber daya yang ada agar tahun depan menjadi lebih meningkat kinerja dan etos kerjanya. Membandingkan hasil kerja sebelumnya dapat memberikan gambaran dimana posisi kita sekarang. Naik, turun atau diam di tempat bisa saja terjadi, itulah pentingnya melihat yang lalu. Ke depannya kita bisa merencanakan agar ada perubahan yang lebih baik.
Semua punya waktu masing-masing untuk mekar dan matang. Buah-buahan punya musim yang berbeda-beda untuk berbuah. Bahkan buah pada satu pohon tidak sama matangnya. Semua ada waktunya masing-masing untuk masak. Bunga yang indah juga mekar dengan waktu yang berbeda-beda, ada satu yang mulai layu ada yang lain baru mulai mekar kuncupnya. Setiap mahluk punya cara dan keunikan sendiri-sendiri untuk hidup, bukan sesuatu yang tepat untuk dibandingkan satu dengan lainnya. Hargailah hidup dengan menikmati proses yang terjadi secara natural. Bukan dengan paksaan atau tekanan untuk seperti yang lainnya dengan segala cara.
Sesuatu punya nilai jika dibandingkan tapi tidak dengan hidup. Setiap mahluk punya energi yang berbeda untuk digunakan dalam mempertahankan hidupnya. Seorang manusia tidak mungkin sama, bahkan jika kembar identik sekalipun. Mereka akan memiliki caranya masing-masing menghadapi tantangan kehidupan. Ada yang cepat, lambat, pandai, kurang pandai, cantik, unik, kuat atau lemah. Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan anak manusia tidak boleh dilakukan. Mereka akan selalu berbeda karena banyak hal yang membuatnya seperti itu.
Bakat, minat dan kecintaan pada sesuatu setiap orang berbeda. Ada yang suka musik, tari, nyanyi atau gambar. Perbedaan ini membuat daya reaksi yang berbeda pula jika ada aksi yang mendatanginya. Anak pandai akan terpacu jika diberikan tes ujian. Anak yang suka menari akan kegirangan jika diberikan koreografi gerakan tari yang menantang. Membandingkan keduanya tidak akan memberikan manfaat apa-apa selain keputusasaan belaka. Membuat menderita karena mereka memang tak sama. Melihat mana yang lebih baik, mana yang buruk tidaklah bijaksana. Cukuplah melihat mereka berbeda sebagai kelebihan masing-masing. Biarlah mereka membina diri dengan penuh kebahagiaan dalam keistimewaannya masing-masing. Toh hidup hanya sekali harus bahagia dan memberikan yang terbaik dari diri kita. Aku bangga jadi diri sendiri!
Jakarta, 18 Februari 2021.