SOCIETY 5.0
OKI SIWI
KTA PGRI 09030602530
Hidup yang beradap dan bermartabat menjadi impian. Tatanan kehidupan dimana semua menjadi terdata, tertata dan terhubung secara digital akan memberikan rasa baru menikmati hidup ini. Cara menjalani dan mengisi hidup yang sangat berbeda dengan saat ini. Robot dan kecerdasan buatan akan membantu kita menjalani kehidupan ini. Berbagai penemuan baru yang akarnya adalah digitalisasi dan kecerdasan buatan. Hal-hal yang dulu tidak pernah kita bayangkan akan hadir. Di masa yang akan datang kecanggihan teknologi tersebut akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Beberapa percontohan mulai dapat kita lihat, sebuah alat yang dapat kita ajak berkomunikasi dan melakukan apa yang kita mintakan sebagai asisten kita.
Komando berupa perintah suara akan ditanggapi dengan mencari jawaban akan pertanyaan kita. Asisten yang berupa robot dengan kecerdasan buatan seperti manusia. Selain memberikan dan menuruti apa yang diperintahkan robot ini pun dapat dijadikan teman untuk menghabiskan waktu bersama berbincang dan melakukan beberapa aktivitas. Walau saat ini bentuknya belum dapat memiliki aktivitas fisik yang aktif tapi semakin ke depan mungkin hal ini akan berubah seiring dengan perkembangan ilmu pegetahuan dibidang pemrograman yang begitu dinamis dan cepat.
Sumber daya manusia dan berbagai bahan media pendukung yang setiap hari tumbuh dan berkembang menjanjikan kehidupan masa depan yang semakin canggih akan terwujud lebih cepat. Persiapan diri menyambut tatanan kehidupan yang dibicarakan sebagai society 5.0 harus ada. Manusia harus mulai terbiasa jika nantinya akan hidup berdampingan atau bahkan tergantikan dengan robot berkecerdasan buatan ini. Keterbaruan akan memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak yang timbul bisa saja baik tapi juga bisa tidak baik. Namun manusia dengan berbagai teori dan ilmu akan selalu menemukan cara untuk mengatasinya.
Relasi baru antara robot dengan manusia akan menimbulkan fenomena-fenomena baru. Belajar dari prediksi-prediksi yang ada, beberapa kemungkinan kita akan menjadi amat tergantung pada benda pintar itu. Berharap manusia akan tetap dapat memperhatikan keberadaanya yang harusnya lebih utama dibandingkan dengan ciptaannya. Jangan sampai alat yang kita buat menjadi bumerang yang akan menyerang balik ke diri kita. Kecanggihan era society 5.0 menuntut manusia lebih produktif dan kreatif karena akan banyak kegiatan yang sudah dibantu oleh robot berkecerdasan buatan ini, sehingga kita bisa fokus untuk berkarya.
Era masa depan menjanjikan banyak keuntungan dan penyelesaian dari berbagai persoalan sosial. Sumber daya manusia yang unggul menjadi prioritas agar dapat mengatur dan memanfaatkan robot dengan kecerdasan buatan ini. Karena dalam perkembangannya robot-robot ini bukanlah hanya seperti robot dalam gambaran kita yang ada selama ini, yaitu benda logam dengan bentuk seperti manusia yang bicara dan bergerak dengan kaku. Di masa yang akan datang bentuknya diprediksi sangat kecil, tipis dan ringan hanya seperti jam tangan tapi dengan kemampuan kecerdasan buatan yang luar biasa.
Teknologi fisiknya akan berupa hologram yaitu gambaran 3 dimensi berbentuk bayangan dari cahaya yang dapat berwujud seperti mahluk aslinya. Wujud fisik yang seperti hadir asli tapi sebenarnya hanya proyeksi cahaya 3 dimensi menjadi asisten kita. Membantu dan mengatur segala hal yang perlu kita lakukan dapat diprogramkan pada asisten pintar ini. Dengan begitu kita hanya perlu pada hal-hal yang pokok dan penting saja karena sebagian pekerjaan kita akan dilakukan oleh asisten pintar ini.
Membayangkannya pastilah menyenangkan ya?sekarang dengan adanya handphone saja kita sudah sangat banyak terbantu. Kemudahan melakukan aktifitas secara daring sudah kita alami dan hal itu sangat menyenangkan. Terlebih nanti di masa depan era baru yang lebih canggih. Sudah pasti akan lebih dinamis, cepat, mudah dan tidak mengenal batas waktu dan wilayah. Kita hanya bisa berharap segala keterbaruan dan kecanggihan ini akan semakin membuat kita lebih bersyukur dan mendekatkan diri kepada sang pencipta karena diberikan kesempatan menggunakan ilmu Allah untuk kesejahteraan manusia. Sesungguhnya manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Jakarta, 27 Februari 2021.