SELAMAT TINGGAL

Terbaru18 Dilihat

SELAMAT TINGGAL

Oleh Oki Siwi

Perpisahan bukan untuk ditangisi atau disesali. Melangkah meninggalkan apa yang pernah dilalui, dimiliki, dikasihi memang bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Perasaan sedih yang mendalam secara tiba-tiba muncul ketika waktu berpisah datang. Perpisahan ada berbagai macam. Perpisahan seharusnya adalah hal yang biasa. Setiap hari kita mengalaminya namun berbeda untuk setiap kesempatan. Kita keluar rumah bertemu dengan para pedagang, tetangga, supir, satpam lalu pasti setelahnya berpisah. Pertemuan dan perpisahan yang mudah dan sederhana. Tanpa rasa. Biasa saja.

Perpisahan yang kita tahu untuk selamanya adalah yang terberat. Perpisahan yang memberikan pengaruh pada hati karena ada faktor emosi yang muncul disana. Perasaan kehilangan sesuatu yang terbiasa ada dan telah kita miliki dalam waktu yang lama. Kemelekatan kita pada sesuatu yang dalam pikiran kita anggap selamanya akan bersama. Begitu dekatnya rasa memiliki dan kenyamanan yang selama ini telah tercipta membuat berat untuk melangkah.

Waktu yang sekian lama dilalui bersama, kenangan yang bermacam ragam. Pengalaman yang mendewasakan. Jika tetap tinggal adalah pilihan maka itu pasti yang akan dipilih, akan tetapi pilihan itu tidak ada. Menangis adalah cara yang secara alami muncul karena perasaan sedih. Air mata keluar tanpa bisa kita bendung lagi. Hati dan tubuh seperti seiya sekata menyelami rasa sedih ini. Keduanya kompak menunjukan apa yang selama ini tersimpan dan dirasakan.

Kebersamaan selama ini tentu tidak selalu berjalan mulus. Ada saja kerikil-kerikil yang sesekali terinjak dan melukai kaki. Berdarah dan sakit sekali. Namun ada pelajaran untuk sembuh. Bagaimana bertahan dengan luka dan tetap melangkah. Ternyata waktu sedikitnya adalah obat yang diperlukan oleh kita. Bersama waktu sembuhlah luka. Dengan bekas luka jadilah kita orang yang lebih baik. Tidak akan kita berbuat jahat seperti yang kita alami hingga orang lain terluka dan kecewa.

Diri yang hari ini ada adalah sebagian dari masa lalu. Membentuk kita yang sekarang, mewarnai diri menjadi seperti ini. Selamanya akan ada dalam diri walau kata selamat tinggal sudah terucap. Namun tidak akan berpisah hati ini. Ada tali yang tidak terlihat mengikat kita, dalam kenangan selamanya. Memaksa untuk segera melupakan rasanya tidak mungkin. Bagaimana mungkin bagian dari diri dilupakan?Mengenang dan menyimpan semua rasa jauh didalam hati. Ditempat tersembunyi agar tak ada yang tahu luka ini. Kembali menjalani hari dengan mencoba kembali bahagia.

Doa dalam hati terus dipanjatkan atas kesempatan yang pernah dilalui. Semoga semua akan baik-baik saja. Terima kasih yang tak terhingga atas kekuatan untuk bertahan dalam rasa ini. Penyesuaian dengan keadaan penuh ikhlas akan takdir yang ada. Semua kebaikan akan dikenang, semua salah akan termaafkan. Waktu tetap berjalan dan tak bisa diputar kembali. Aku pamit, selamat tinggal. Masa depan semoga menjadi lebih baik dan lebih indah. Aamiin.

Jakarta, 5 Februari 2022

Hari Sabtu-16

30HariMenulis

Tinggalkan Balasan