SELAYANG PANDANG KURIKULUM MERDEKA

Terbaru52 Dilihat

SELAYANG PANDANG KURIKULUM MERDEKA

Oleh Oki Siwi

Masa pandemi Covid-19 sekarang ini pemerintah membatasi kegiatan belajar dan mengajar di sekolah guna memutus rantai penyebaran virus. Setelah kurang lebih satu setengah tahun peserta didik melakukan penbelajaran dari rumah. Pemerintah mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Berbagai kebijakan dibuat untuk dapat tetap memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh peserta didik.

Pemerintah memberikan pilihan tiga kurikulum yang bisa dipakai pada satuan pendidikan pendidikan. Kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum merdeka adalah kurikulum yang dapat dipilih berdasarkan kemampuan dan kesiapan sekolah masing-masing. Kurikulum merdeka adalah kurikulum terbaru yang berpusat dan berpihak kepada peserta didik. Kurikulum yang dirancang sebagai salah satu solusi mengatasi learning loss dan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum merdeka memiliki arah perubahan yang cukup signifikan. Pada kurikulum merdeka strukturnya lebih fleksibel, dengan jam pelajaran yang memiliki target dalam rentang waktu yang cukup pajang sekitar satu tahun. Materi pelajaran yang diberikan berfokus pada materi yang essensial. Capaian pembelajaran yang akan dituju diatur dalam fase bukan per tahun. Fase bisa ditempuh dalam dua atau tiga tahun.

Pada kurikulum ini guru diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dari karakteristik peserta didik. Kemitraan dari semua stakeholder akan menunjang berhasilnya kurikulum merdeka. Kolaborasi, komunikasi dari komunitas guru yang ada diharapkan memberikan banyak inspirasi praktik baik yang dapat diadopsi oleh guru lain sesuai dengan kebutuhan.

Pada kurikulum merdeka dibuat aplikasi guna menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus dapat mengembangkan praktik baik secara mandiri atau secara berkelompok. Inovasi dan kreatifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat dibagi dan disempurnakan oleh sesama kolega guru diberbagai tempat diseluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaannya kurikulum ini bisa diterapkan sebagian atau hanya prinsipnya saja terlebih dahulu sambil tetap melaksanakan kurikulum yang biasa dilakukan. Jika mau dapat menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan dalam aplikasi. Atau jika sekolah mampu dapat merancang sendiri perangkat ajar yang akan diberikan kepada peserta didik.

Keberpihakan kepada peserta didik menjadikan guru leluasa memilih dan memodifikasi rancangan pembelajaran dan assesmen sesuai dengan tuntutan zaman dan kearifan lokal masing-masing wilayah. Ketika peserta didik dan guru memiliki kemerdekaan dalam belajar maka akan ada perubahan interaksi antara keduanya menjadi lebih intens. Pembelajaran menjadi lebih berkembang kearah yang benar-benar dibutukan peserta didik.

Peserta didik yang berinisiatif, mampu bersuara dan dapat memberikan umpan balik pada diri sendiri, teman sebaya dan juga guru. Peserta didik yang memiliki profil pelajar pancasila menjadi penuntun arah. Kebijakan yang dibuat juga akan mengarahkan terbentuknya profil pelajar pancasila yang diturunkan dari tujuan pendidikan nasional yaitu punya karakter dan kompetensi yang universal dari semua mata pelajaran. Sehingga diharapkan nantinya peserta didik mampu bersaing, mengatasi segala rintangan dan hidup dengan bermartabat di masa yang akan datang.

Jakarta, 12 Februari 2022

Hari ke 21

30HariMenulis

Tinggalkan Balasan