TAMBATAN HATI
Oleh Oki Siwi
Merindu adalah penantian akan perjumpaan. Pertemuan dengan seseorang, kunjungan ke suatu tempat ataupun hadir di suasana yang pernah terjadi sebelumnya. Terkadang ada juga merindu pada sesuatu yang belum terjadi atau tercapai, seperti harapan atau cita-cita yang telah lama ingin dilakukan atau diperoleh. Kerinduan bagaimanapun juga akan memberikan sedikit kesedihan walaupun selalu masih ada harapan ceria yang menanti.
Kerinduan bisa menjadi bara yang terus menyalakan semangat. Saat lelah dan masalah datang, seakan tiada lagi kesempatan untuk sejenak mencerna semua yang terjadi, seluruh energi seperti terkuras habis. Saat tak berdaya, kerinduan menyelinap memberi sedikit cahaya terang. Merindu sesuatu yang berharga, kenangan yang indah, kebersamaan yang membahagiakan seperti air yang mengalir dalam kekeringan.
Ayo semangat lagi! Nanti kita bisa berkumpul kembali setelah semua tugas-tugas yang menggunung ini selesai. Foto lama sebagai tanda bahagia pernah ada. Segeralah tiba wahai perjumpaan. Membuat semua yang dirindukan jadi kenyataan. Bukan hanya gambar diam yang hanya mengisyaratkan sejuta makna dan rasa yang pernah ada. Hati yang telah lama rindu rasa, kasih dan sayang. Tawa canda dan guyonan khas yang walaupun telah berulang kali diceritakan tetap saja membuat terpingkal-pingkal mendengarnya. Ya kerinduan pada kenangan dan rasa yang hanya kita yang punya. Karena kebersamaan yang dulu.
Merindu kadang berakhir bahagia tapi bisa juga berakhir duka. Bagaimana rindu berakhir tidak ada yang tahu. Kita bisa berusaha namun ada campur tangan takdir didalamnya. Merindu pilihan diri untuk merasa. Walau sedih dan berat terasa apa daya bila rindu telah datang hanya bisa meratapinya walau harus ditemani dengan air mata. Tambatan hati yang selamanya akan selalu ada.
Rindu dapat menjadi bahan bakar, melejitkan kemampuan diri agak memaksimal keluar semua potensi. Penantian akan kerinduan yang positif. Pilihan untuk tidak merusak diri karena menahan rindu. Tapi membina diri menjadi lebih baik lagi. Pengalihan akan dalamnya rasa rindu dengan kegiatan yang bermanfaat. Sampai nanti akhir dari penantian rindu berakhir.
Terobatinya rindu dengan terwujudnya pertemuan dan kebersamaan. Keberuntungan jika rindu dapat hilang menjadi kenyataan. Rasa yang tertahan lama kita mencair sudah. Bahagia dan syukur tak terhingga. Lama waktu penantian seakan baru kemarin saja. Suka cita yang terasa sungguh nikmat. Kenangan lama yang muncul seperti film lama yang diputar kembali. Ada kepolosan dan kadang kebodohan yang dilakukan membuat tersenyum sendiri.
Kerinduan yang selamanya tidak bisa terwujud dibumi ini meninggalkan sesak di dada. Seperti ada batu besar yang menekan. Orang terkasih yang hanya bisa dikenang. Benda-benda dan tempat-tempat yang pernah dipakai dan dikunjungi menjadi pengingat kembali akan rindu padanya. Hanya doa yang bisa terkirimkan sebagai pengobat rindu berharap kita semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah dimanapun berada.
Jakarta, 7 Februari 2022
Hari ke 16
30HariMenulis