Bangkitlah anakku Hari esok masih ada

Terbaru37 Dilihat

33.​​​​LIKA LIKU JEJAK PERJALANAN 5

Sore itu setelah asyik berkeliling dengan membawa gunting memeriksa dan merapikan tanamanku, berbagai tanaman hias, berbagai tanaman bumbu dan sayur-sayuran, bahkan pohon buah-buahan. Mereka menjadi hiburanku selama masa pandemi, mereka seolah tersenyum dan menyapaku, assalamualaikum…. Alaikumsalam…. Pikiran yang tegang menjadi tenang dan santai menatap makhluk-makhluk Allah yang indah menyenangkan. Dunia hanya senda gurau dan sementara, mengapa harus terpaku pada hal-hal yang bersifat sementara?. Tak ada yang perlu disesali, lebih baik dinikmati saja

Episode apalagi ya Allah yang akan terjadi masih menjadi teka teki dan tanya besar bagiku. Hidup ini rasanya begitu dinamis, perubahan begitu cepat tak terduga. Bolehkah aku mendapat bocorannya? Beberapa hari yang lalu aku membeli di on line 6 ekor kura-kura Brazil, ikan-ikan cupang, ikan mas koki warna warni. Aku membuat beberapa akuarium dan 4 kolam ikan patin, nila, lele, mas mujair, sangat menghibur... Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan bunda Halimah? Allah Maha Adil dan menyayangimu dengan memberikan ujian beruntunyang terasa sangat berat pada awalnya tapi kemudian hilang seketika setelah jogging berkeliling menikmati lingkungan yang kau buat dan atur sendiri. Tak ada waktu untuk merasa sakit hati, kesal, benci apalagi dendam, yang pada akhirnya hanya membuatmu susah tidur karena perbuatan orang lain. Bersihkan hati dan jiwamu. Lihatlah dan rasakan, betapa Allah sangat menyayangimu.

Namun hatiku merasa luluh dan sedih jika melihat cucuku Rafa anak Kahfi sakit. Pertumbuhannya sepertu kurang berkembang dengan baik meskipun masih bersama ibunya. Sudah dua kali di rawat di rumah sakit, ya Allah berilah kesempatan kepada anak ini untuk hidup dan berkembang sebagaimana anak lainnya.Kasihan anak itu, ayahnya kondisi masih sakit dan ibunya terlihat makin lama makin kurang perhatian dengan anaknya. Yenny tidak bekerja, hanya di rumah saja, apapun kebutuhannya dan Rafa kuusahakan penuhi, namun sepertinya dia sibuk mempercantik diri dengan berbagai cara dan sibuk dengan chatting-chattingan di Hp atau video call. Suatu ketika kuajak Yenny membawa Rafa untuk konsul ke psikolog karena kata Yenny Rafa sepertinya ada masalah kejiwaan, sering marah-marah, melotot, menjerit, membanting barang, dan asyik dengan gadget seperti sudah ketagihan. Kamipun ke psikolog temanku di Depok.

Rafa diajak main dengan berbagai permainan oleh stafnya, kami menonton dari luar jendela kaca yang lebar, setelah itu kami diajak diskusi.

Oma dan bunda, Rafa sejauh ini tidak terlihat ada masalah kejiwaan, responnya normal, pola pikirnya baik bahkan termasuk anak yang cerdas. Mungkin ada sesuatu yang membuatnya sering marah-marah seperti yang diceritakan tadi itu.” Kata bu Fini

“Iya bu, mungkin saja, karena orangtuanya bercerai, jadi anak kurang mendapat perhatian.” Kataku

Iya saya merasa tertekan hidup begini, ayahnya sudah begitu dan sekarang Rafa ikut-ikut membuatku pusing.”Yenny menjawab

“Apakah tidak bisa rujuk, demi kasih sayang pada anak, tumbuh kembangnya perlu diperhatikan oleh ibu kandung yang melahirkannya sebagai darah dagingnya.”kata bu Fini

“Gak ada pikiranku mau rujuk, aku malahan sekarang merasa benci sekali melihat Kahfi. Mungkin Kahfi ada penyakit keturunan dari ayah Kahfi karena menurut ceritanya adik ayah Kahfi bernama Amin dulu pernah kena penyakit seperti ini.” Kata Yenny

Keliru Yen, Amin itu awalnya narkoba, mungkin akibatnya berpengaruh pada kejiwaannya.”jelasku

“Nah sekarang bagaimana kalau tidak usah mikirin Kahfi, tapi sebagai seorang ibu apakah tidak sayang dan tidak luluh hatinya kasihan dengan anak yang baru berumur 3,5 tahun masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang ibunya? Perpisahan itu akan terekam oleh anak sampai dia dewasa. Itu perlu dipikirkan.” kata bu Fini

“Saya kalau bertahan begini, saya pula nanti yang bisa stress, gila. Saya rencana mau pulang kampung saja dulu..” Kata Yenny

“Nah terus anak ditinggal? Sebaiknya tunggu anak usia minimal 5 tahun baru kalau mau ditinggal. Kasihan dia…” Kata bu Fini

Kamipun pulang, aku merasa lega hasil pemeriksaan Rafa baik-baik saja. Dalam hati aku bertekat jika memang Yenny mau meninggalkan anaknya, maka akan kukerahkan seluruh daya upayaku yang masih tersisa untuk mengurus dan menyehatkan anak yang malang ini. Anak malang yang akan ditinggal ibunya tanpa kejelasan akan kembali atau tidak. In Sya Allah ke depan menjadi anak yang soleh, sehat, pintar dan sukses. Jika Yenny sudah tidak ada, aku bisa bebas mengasuh dan mengurus anak ini sesuai pengetahuan, pola pikir dan perasaanku.

“Mari anak soleh, anak sehat, anak pintar, anak ganteng, sayang nenek, kita pulang dulu ya..?”

Beberapa hari kemudian Yenny pamit pergi keluar kota, sebelumnya memang sudah berapa kali pamit ke luar kota Yogya, Bali karena katanya ada urusan bisnis bersama adiknya mengawal tour orang luar negeri.

Tak lama beberapa hari kemudian Yenny bicara dan pamit denganku dan Hanafi bahwa dia sudah mempunyai pacar orang Qatar berkenalan melalui facebook. Orang itu mau datang ke Indonesia dan rencana mau menikahinya. Aku mendengar ceritanya dengan perasaan aneh lucu dan hambar saja, meski sempat kukatakan bahwa seorang ibu yang baik tidak akan pernah meninggalkan anaknya. Aku merasa sedih melihat Kahfi yang makin banyak diam menyendiri belum mandiri dan belum stabil serta Rafa yang saat itu berusia tiga tahun delapan bulankondisi badan yang kurus dan sering sakit. Namun bukankah segala kesedihan, kekesalan, rasa malu, kemarahan, berbagai tekanan, sudah kualami semua dalam hidup ini. Dalam hidup yang hanya senda gurau ini, tekadku makin bulat, mohon ridho dan lindungan serta kekuatan dari Allah agar diberi kesehatan dan dapat mencurahkan seluruh perhatian kepada mereka berduayang saat ini sedang mendapat cobaan belum seberuntung seperti anak-anak yang lain. Anakku dan cucuku, semoga kami semua selalu dekat dengan-Mu. Kulihat Kahfi sangat sayang pada Rafa, sejak ditinggal Yenny, Kahfi dan Rafa selalu tidur bersama. Semoga Allah selalu menyayangi mereka berdua…

Tinggalkan Balasan